April 10, 2025 By Abril Geralin
10 April 2025 – Di tengah lanskap perdagangan global yang semakin kompetitif, mukenah buatan Indonesia terus menunjukkan eksistensinya sebagai produk ekspor yang diperhitungkan di pasar internasional. Meski mengalami fluktuasi nilai dalam beberapa tahun terakhir, produk ibadah ini tetap menjadi incaran berbagai negara, terutama di kawasan Asia Tenggara.
Kualitas unggul, desain otentik, dan harga yang bersahabat telah menjadi tiga pilar utama yang menjadikan mukenah Indonesia dikenal luas di pasar global. Namun di balik reputasi tersebut, terdapat dinamika yang menarik untuk diulas lebih dalam.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perjalanan ekspor mukenah Indonesia selama beberapa tahun terakhir mengalami fluktuasi yang cukup ekstrem. Catatan tertinggi ekspor mukenah Indonesia dengan kode HS 62114220 terjadi pada tahun 2022, dengan nilai mencapai US$5,96 juta.
Namun setelah mencapai puncaknya, grafik ekspor mukenah mengalami penurunan yang cukup mengkhawatirkan. Pada tahun 2023, nilai ekspor mukenah turun menjadi US$4,32 juta. Penurunan paling signifikan terjadi pada tahun 2024, di mana nilai ekspor anjlok 73,26% dibandingkan tahun sebelumnya, menyisakan angka ekspor hanya US$1,15 juta.
Menariknya, di tengah penurunan nilai ekspor yang drastis, volume ekspor mukenah justru mengalami peningkatan sebesar 16,64%. Pada tahun 2024, Indonesia tercatat mengekspor sekitar 168,06 juta ton mukenah, naik dari tahun 2023 yang sebanyak 144,09 ton. Fenomena ini mengindikasikan adanya penurunan harga jual rata-rata mukenah Indonesia di pasar global, meskipun jumlah produk yang diekspor semakin bertambah.
Ketika membahas destinasi ekspor mukenah Indonesia, Malaysia tampil sebagai pasar utama dengan dominasi yang sangat kuat. Data BPS mencatat, dari total US$1,15 juta nilai ekspor mukenah Indonesia pada tahun 2024, US$961,1 ribu di antaranya diserap oleh Malaysia. Ini berarti 83,2% dari keseluruhan nilai ekspor mukenah Indonesia ditujukan ke negeri jiran tersebut.
Kedekatan budaya dan kesamaan selera masyarakat menjadi faktor utama yang menjadikan Malaysia sebagai pasar terbesar bagi mukenah Indonesia. Namun, seperti tren keseluruhan, nilai ekspor ke Malaysia juga mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan tahun 2022 yang sempat mencapai US$5,9 juta.
Filipina menempati posisi kedua sebagai tujuan ekspor mukenah Indonesia dengan nilai mencapai US$116,7 ribu, diikuti oleh Thailand di posisi ketiga dengan nilai US$30,1 ribu. Sementara India muncul sebagai negara tujuan utama ekspor mukenah Indonesia di luar kawasan ASEAN, dengan nilai US$23,8 ribu pada tahun 2024.
Meskipun mengalami penurunan nilai ekspor secara keseluruhan, jangkauan pasar mukenah Indonesia di kancah global masih cukup luas. Tercatat Indonesia mengekspor mukenah ke 18 negara pada tahun 2024, dengan fokus utama pada negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Selain Malaysia, Filipina, Thailand, dan India yang telah disebutkan sebelumnya, beberapa negara lain seperti Hong Kong (US$9.459,16), Singapura (US$8.388,86), Brunei Darussalam (US$3.125,41), dan Australia (US$1.099,86) juga menjadi tujuan ekspor mukenah Indonesia. Kehadiran Australia dalam daftar ini menunjukkan bahwa mukenah Indonesia telah berhasil menembus pasar negara maju.
Penurunan tajam nilai ekspor mukenah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir tidak terjadi tanpa sebab. Ada beberapa faktor yang ditengarai menjadi pemicu dari fenomena tersebut:
Meski menghadapi berbagai tantangan, prospek industri mukenah Indonesia masih terbuka lebar. Dengan implementasi strategi yang tepat, peluang untuk memperluas pasar ekspor dan mengembalikan nilai ekspor ke level yang lebih tinggi masih sangat mungkin dilakukan.
Industri mukenah Indonesia perlu terus berinovasi dalam hal desain dan kualitas untuk mengikuti perkembangan pasar global. Pengembangan desain yang lebih modern namun tetap mempertahankan keunikan khas Indonesia dapat menjadi nilai tambah yang menarik bagi konsumen global.
Pengenalan produk melalui media sosial dan platform e-commerce internasional dapat membantu meningkatkan daya saing mukenah Indonesia. Strategi pemasaran digital yang efektif akan memperluas jangkauan dan meningkatkan awareness terhadap produk dalam negeri.
Meski Malaysia masih menjadi pasar utama, industri mukenah Indonesia perlu memperluas jangkauan ekspornya ke negara-negara lain yang potensial. Eksplorasi pasar baru, terutama di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara yang memiliki populasi Muslim yang besar, dapat menjadi alternatif yang menjanjikan.
Kolaborasi erat antara pemerintah sebagai fasilitator dan para pengusaha lokal sebagai motor penggerak kualitas produk menjadi fondasi yang penting dalam mengembangkan industri mukenah Indonesia. Dukungan pemerintah dalam bentuk kebijakan yang mendukung ekspor dan akses ke pasar internasional akan sangat membantu pelaku usaha.
Terlepas dari penurunan nilai ekspor yang terjadi saat ini, industri mukenah Indonesia masih memiliki potensi yang besar untuk kembali bangkit dan mendominasi pasar internasional. Dengan kekayaan budaya dan kreativitas yang dimiliki, mukenah Indonesia dapat menjadi salah satu produk unggulan ekspor nasional yang diakui dunia.
Dengan strategi yang tepat dan adaptasi cepat terhadap perubahan pasar, bukan tidak mungkin nilai ekspor mukenah Indonesia akan kembali meningkat bahkan melampaui capaian tertinggi yang pernah diraih sebelumnya. Momentum ini menjadi kesempatan bagi para pelaku industri mukenah untuk bertransformasi dan membawa “Garuda” menjadi representasi kekuatan industri mukenah Indonesia di pentas dunia.