Leet Media

Mobile Legends Masuk Kurikulum: Ketika Gaming Bertemu Pendidikan Formal

May 25, 2025 By A G

25 Mei 2025 – Dunia pendidikan Indonesia mengalami guncangan positif ketika Dinas Pendidikan Kota Surabaya mengumumkan rencana memasukkan Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) ke dalam kurikulum sekolah. Keputusan yang kontroversial namun inovatif ini menandai era baru integrasi teknologi gaming dalam sistem pendidikan formal di Indonesia.

Mulai tahun ajaran 2025/2026, game MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) yang telah mencuri hati jutaan pemain Indonesia sejak 2016 ini akan resmi menjadi bagian ekstrakurikuler di sekolah-sekolah negeri jenjang SD dan SMP di Surabaya. Langkah berani ini menjadikan Surabaya sebagai kota pertama di Indonesia yang mengintegrasikan gaming populer ke dalam kegiatan sekolah secara formal.

Visi Transformatif: Dari Stigma Negatif Menuju Pembelajaran Konstruktif

Source: Kominfo Jatim

Dukungan Penuh Pemerintah Daerah

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak memberikan dukungan penuh terhadap program revolusioner ini. Eri Cahyadi secara tegas menyatakan perlunya mengubah paradigma masyarakat terhadap gaming.

“Selama ini kita hanya tahu main gim itu tidak mendidik dan bahkan tidak menghasilkan. Namun melalui program ini, kami rasa dapat mendorong kualitas pendidikan tak hanya di Surabaya, tapi juga di Indonesia dan memberikan kesempatan generasi muda untuk berkarier di industri esport ke depannya,” ujar Eri Cahyadi.

Emil Dardak menambahkan bahwa program ini merupakan bentuk adaptasi ekosistem pendidikan terhadap perkembangan zaman, termasuk potensi karier di dunia esports yang semakin menjanjikan.

Strategi Implementasi Terstruktur

Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Surabaya, Tri Endang Kustianingsih, menjelaskan bahwa program ini bukan sekadar mengikuti tren, melainkan bagian dari strategi pembelajaran yang lebih luas. Ekstrakurikuler Mobile Legends sejalan dengan pengembangan kurikulum kecerdasan buatan (AI) dan coding yang tengah digagas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

“Ini pembelajaran yang edukatif, menyenangkan, dan berbeda dari metode lain. Sekolah harus beradaptasi karena kurikulum baru nanti juga akan memasukkan AI dan coding,” ungkap Tri Endang.

Persiapan Profesional: Program MLBB Teacher Ambassador

Pelatihan Komprehensif untuk Guru

Kolaborasi strategis antara Pemerintah Kota Surabaya dan Moonton Games menghasilkan program pelatihan MLBB Teacher Ambassador. Program ini melatih guru dari jenjang SD, SMP, hingga SMA untuk memfasilitasi aktivitas bermain bersama (mabar) dengan siswa secara edukatif, sehat, dan membangun.

Dalam pelatihan ini, para pendidik dibekali kemampuan untuk:

Potensi Surabaya sebagai Hub Gaming Indonesia

Source: Kumparan

Kepala Bidang Pengembangan Ekosistem Gim Moonton Indonesia, Erina Tan, mengungkapkan bahwa Jawa Timur, khususnya Surabaya, memiliki jumlah pemain Mobile Legends yang sangat tinggi lintas generasi. Data ini memperkuat alasan pemilihan Surabaya sebagai pilot project program inovatif ini.

Faktanya, beberapa pemain timnas Mobile Legends Indonesia untuk SEA Games berasal dari Surabaya, seperti Cindy Laurent Siswanto dan Michelle Denise Siswanto yang meraih medali emas di SEA Games 2023. Prestasi ini membuktikan potensi besar ekosistem gaming di kota pahlawan.

Perspektif Akademis: Analisis Konstruktif dari Pakar IT

Pendekatan Seimbang terhadap Gaming dalam Pendidikan

Lukman Hakim, pakar IT dari Universitas Muhammadiyah Surabaya, memberikan analisis mendalam tentang integrasi Mobile Legends dalam kurikulum. Meskipun mengakui riset yang menunjukkan potensi dampak negatif gaming seperti agresivitas, kecanduan, dan pengabaian waktu belajar, ia menekankan pentingnya pendampingan yang tepat.

“Potensi negatif tersebut lebih banyak muncul ketika tidak ada pendampingan, edukasi, dan pengelolaan yang tepat dari pihak sekolah maupun orang tua,” jelas Lukman.

Lima Manfaat Strategis Gaming dalam Pendidikan

Lukman mengidentifikasi lima keunggulan program ini:

1. Relevansi dengan Generasi Digital Mobile Legends memberikan kesempatan sekolah untuk berinteraksi langsung dengan dunia digital yang akrab bagi siswa.

2. Pengembangan Soft Skills Ekstrakurikuler ini menjadi wadah pengembangan kerja sama tim, komunikasi, strategi, dan pengambilan keputusan yang krusial dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pelatihan Keterampilan Digital Game ini melatih kemampuan berpikir logis, pemecahan masalah, dan adaptasi teknologi yang relevan dengan tuntutan dunia kerja masa depan.

4. Alternatif Pembelajaran Menyenangkan Pendekatan ini memberikan motivasi belajar yang lebih tinggi melalui metode yang engaging bagi siswa.

5. Kolaborasi Lintas Sektor Program ini menunjukkan sinergi positif antara pemerintah, institusi pendidikan, dan industri gaming untuk pengembangan ekosistem pendidikan digital.

Tantangan dan Antisipasi: Mengelola Risiko dengan Bijak

Fokus pada Etika Digital dan Keseimbangan

Program ini menempatkan penekanan khusus pada pembelajaran etika digital, manajemen waktu layar yang sehat, dan keseimbangan antara hiburan dengan tanggung jawab akademik. Dalam ekosistem ekstrakurikuler yang terstruktur, siswa diharapkan dapat mengembangkan karakter positif melalui gaming.

Persiapan Karier Masa Depan

Lukman menekankan bahwa di beberapa negara, esports telah diakui sebagai cabang kompetitif yang mendukung berbagai profesi masa depan – mulai dari atlet digital, desainer game, caster, hingga analis. Dengan pendekatan kurikulum yang tepat, Mobile Legends dapat menjadi pintu masuk memperkenalkan dunia teknologi dan industri kreatif secara relevan.

Dampak Jangka Panjang: Mempersiapkan Generasi Digital Indonesia

Program revolusioner ini bukan sekadar mengikuti tren, melainkan upaya strategis mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan era digital. Dengan transformasi pendidikan yang fleksibel dan adaptif, Indonesia dapat memanfaatkan potensi besar industri gaming yang terus berkembang pesat.

“Pendidikan modern wajib mampu bertransformasi dan merangkul ruang-ruang digital yang relevan bagi generasi muda. Pendidikan seharusnya fleksibel, adaptif, dan bersedia hadir di ruang-ruang yang relevan dengan dunia remaja,” tegas Lukman Hakim.

Inisiatif Surabaya ini berpotensi menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia, membuka jalan bagi integrasi teknologi gaming dalam sistem pendidikan formal yang lebih luas. Dengan pendampingan yang tepat dan visi yang jelas, Mobile Legends dalam kurikulum dapat menjadi katalisator lahirnya generasi Indonesia yang siap menghadapi tantangan industri 4.0.