Leet Media

Menyusul Kopken, Kini Giliran TUKU Yang Bakal Buka Cabang di Belanda. Siap Kenalkan Filosofi “Tetangga” di Amsterdam

July 5, 2025 By A G

05 Juli 2025 – Siapa yang tidak kenal dengan Kopi TUKU? Brand kopi lokal yang lahir dari kios mungil 16 meter persegi di Cipete ini kini siap melangkah ke kancah internasional. Setelah 10 tahun berkembang pesat di tanah air, TUKU mengumumkan rencana ekspansi ke Amsterdam, Belanda, sekaligus membuka gerai di Bali pada tahun 2025.

Langkah ambisius ini bukan sekadar ekspansi bisnis biasa. Ini adalah misi budaya untuk memperkenalkan kekayaan cita rasa kopi Indonesia ke pasar global, sambil tetap mempertahankan nilai-nilai lokal yang menjadi DNA brand ini sejak awal.

Perjalanan Spektakuler: Dari Kios Cipete Menuju Panggung Global

Source: Olenka

Awal Mula yang Sederhana

Kisah TUKU dimulai dari mimpi sederhana Andanu Prasetyo pada 2015. Dengan modal nekat dan tekad kuat, ia membuka kedai kopi kecil di kawasan Cipete, Jakarta Selatan. Siapa sangka, kios berukuran 16 meter persegi itu akan menjadi cikal bakal empire kopi yang kini mencatatkan pertumbuhan profit mencapai 356 persen annually.

“Kami tidak membangun bisnis kopi, kami membangun ekosistem tetangga. Semua harus tumbuh bersama,” tegas Andanu Prasetyo, CEO dan Founder TUKU. Filosofi inilah yang membedakan TUKU dari kompetitor lainnya.

Pertumbuhan yang Mencengangkan

Angka-angka yang dicatat TUKU dalam satu dekade terakhir sungguh mencengangkan. Brand yang dikenal dengan inovasi kopi susu gula aren ini kini mengelola:

Tidak hanya dari segi kuantitas, TUKU juga membuktikan bahwa pertumbuhan berkelanjutan bisa dicapai tanpa mengorbankan kualitas dan nilai-nilai perusahaan.

Strategi Amsterdam: Lebih dari Sekadar Membuka Toko

Persiapan Matang Melalui Festival Kopi

Keputusan ekspansi ke Amsterdam bukanlah keputusan mendadak. Selama dua tahun berturut-turut, TUKU telah berpartisipasi dalam Amsterdam Coffee Festival dan mendapat sambutan hangat dari para pencinta kopi di sana. Ini menjadi strategi jitu untuk memperkenalkan kopi Indonesia secara bertahap ke pasar Eropa.

“Keikutsertaan TUKU dalam Amsterdam Coffee Festival selama dua tahun terakhir telah mendapat sambutan positif dari para pencinta kopi di Belanda, dan menjadi strategi efektif untuk memperkenalkan kopi Indonesia ke pasar internasional,” ungkap Head of Brand TUKU, Eleonora Ancilla.

Kolaborasi Strategis dengan Roemah Indonesia BV

Untuk memastikan kesuksesan di tanah Belanda, TUKU menjalin kolaborasi dengan Roemah Indonesia BV. Partnership ini memungkinkan TUKU untuk mempelajari lebih dalam tentang budaya kopi, gaya hidup, dan membangun koneksi yang lebih luas di pasar internasional.

Yang menarik, TUKU tidak akan menerapkan konsep yang sama persis dengan gerai di Indonesia. “Strategi TUKU di Amsterdam akan berbeda dengan gerai di Indonesia, karena perusahaan menyadari setiap kota memiliki karakteristik dan ritme yang unik,” jelas Eleonora.

Pendekatan Unik: Datang Sebagai “Tetangga”

Source: Detik.com

Filosofi Bertetangga dalam Konteks Global

Konsep “Tetangga” yang menjadi ciri khas TUKU ternyata akan dibawa juga ke Amsterdam. Namun, penerapannya disesuaikan dengan konteks lokal. Eleonora menjelaskan, “Datang sebagai Tetangga yang siap mendengar, siap melihat dan siap merasakan. Baru kemudian memberi hal baru mulai dari menu dan cendera mata lokal, sampai prinsip keberlanjutan dari petani sampai ke kemasan.”

Pendekatan ini menunjukkan kematangan strategi TUKU dalam go international. Mereka tidak hanya fokus pada produk, tetapi juga memahami pentingnya adaptasi budaya dan membangun koneksi emosional dengan konsumen lokal.

Mengapa Amsterdam?

Pemilihan Amsterdam sebagai destinasi ekspansi pertama bukan tanpa alasan. Menurut Andanu, konsumsi kopi di Eropa merupakan yang tertinggi di dunia. Amsterdam sendiri memiliki budaya minum kopi yang kuat dan beragam, menjadikannya pasar yang tepat untuk memperkenalkan keunikan kopi Indonesia.

“Kami percaya untuk bisa hadir dan tampil perlu dengan kepercayaan diri, dan rasanya bagaimana banyak diaspora di sana, banyak orang lokal di Amsterdam juga yang sudah tahu tentang Indonesia,” kata Andanu.

Bali: Jembatan Antara Lokal dan Global

Selain Amsterdam, TUKU juga merencanakan ekspansi ke Bali pada tahun yang sama. Pemilihan Bali tidak hanya karena potensi wisatawan mancanegara, tetapi juga sebagai “tempat latihan terbaik untuk menyatukan nilai lokal dengan konteks global.”

Bali dinilai sebagai jendela dunia bagi Indonesia, bukan hanya untuk destinasi wisata, tetapi juga untuk memberikan pengalaman budaya, rasa, dan cerita Indonesia yang autentik kepada wisatawan internasional.

Ekosistem Berkelanjutan: Dari Hulu hingga Hilir

Kemitraan dengan Petani Lokal

Salah satu kekuatan TUKU yang membuatnya berbeda dari kompetitor adalah komitmen terhadap keberlanjutan. Melalui unit bisnis Beragam, TUKU menjalin kemitraan berkelanjutan dengan:

Kemitraan ini bukan hanya transaksional, tetapi juga mencakup pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan petani.

Program Agroforestri Bersemi

TUKU juga meluncurkan program Bersemi, sebuah inisiatif agroforestri yang telah menanam 5.000 pohon di tiga wilayah konservasi. Program ini menunjukkan komitmen jangka panjang TUKU terhadap kelestarian lingkungan.

“Kami percaya, pertumbuhan yang kuat adalah pertumbuhan yang dilakukan bersama. Itulah kenapa kami membangun TUKU dengan semangat gotong royong dari hulu sampai hilir,” ujar Vella Siahaya, Chief Experience Officer TUKU.

Budaya Kerja yang Luar Biasa

Investasi pada Sumber Daya Manusia

Kesuksesan TUKU tidak hanya terletak pada produk, tetapi juga pada manusia di baliknya. Survei Employee Net Promoter Score (eNPS) TUKU mencatat skor 73, yang tergolong “sangat tinggi”. Lebih mengesankan lagi, 94 persen karyawan menyatakan TUKU memberikan dampak positif pada pengembangan diri mereka.

Tingkat turnover yang hanya 3 persen menunjukkan bahwa TUKU berhasil menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan memberikan ruang berkembang bagi karyawannya.

Masa Depan yang Menjanjikan

Ekspansi Berkelanjutan

Ekspansi ke Amsterdam dan Bali hanyalah permulaan dari rencana besar TUKU. Dengan pertumbuhan yang konsisten dan model bisnis yang terbukti berkelanjutan, TUKU siap untuk melangkah lebih jauh lagi di pasar internasional.

Ekosistem Bisnis yang Terintegrasi

TUKU kini bukan hanya sekadar kedai kopi. Dari lini retail TOSERBAKU hingga F&B group SUKA yang membawahi TOHO, Futago, dan Minarwati, PT Karya Tetangga Tuku telah membentuk ekosistem bisnis yang komprehensif.

“Ini baru permulaan. Selama masih ada tetangga yang bisa disapa, dan cerita yang bisa dibagi, kami akan terus berjalan. Dengan kopi, dengan hati,” tutur Vella Siahaya.

Membawa Indonesia ke Dunia

Ekspansi TUKU ke Amsterdam bukan sekadar pencapaian bisnis, tetapi juga misi budaya untuk memperkenalkan kekayaan Indonesia ke dunia. Dengan pendekatan yang matang, kemitraan strategis, dan komitmen terhadap nilai-nilai lokal, TUKU siap membuktikan bahwa brand lokal Indonesia bisa bersaing di kancah global.

Bagi generasi muda Indonesia, kesuksesan TUKU menjadi inspirasi bahwa dengan visi yang jelas, eksekusi yang konsisten, dan komitmen terhadap nilai-nilai berkelanjutan, mimpi untuk go international bukanlah hal yang mustahil. TUKU telah membuktikan bahwa cita rasa dan cerita Indonesia layak untuk dipresentasikan di panggung dunia.