Leet Media

Menteri Komdigi Dorong Masyarakat Hijrah ke e-SIM, Apa Keunggulannya?

April 20, 2025 By Reynaldi Aditya Ramadhan

21 April 2025 – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) secara resmi mendorong percepatan migrasi dari kartu SIM fisik ke teknologi Embedded Subscriber Identity Module (e-SIM). Langkah ini dipandang sebagai upaya strategis untuk meningkatkan keamanan data pribadi dan menanggulangi penyalahgunaan identitas digital di tengah pertumbuhan ruang digital nasional.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan bahwa transformasi menuju e-SIM merupakan bagian dari revolusi digital global yang tidak dapat dihindari. “e-SIM adalah solusi masa depan. Dengan integrasi sistem digital dan pendaftaran biometrik, teknologi ini memberikan perlindungan ganda terhadap penyalahgunaan data serta kejahatan digital seperti spam, phishing, dan judi online,” ujar Meutya dalam acara Sosialisasi Peraturan Menteri tentang e-SIM dan Pemutakhiran Data di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (11/4/2025).

Berdasarkan data Komdigi, saat ini terdapat sekitar 350 juta nomor seluler aktif di Indonesia, sementara jumlah penduduk hanya sekitar 280 juta jiwa. Selisih tersebut menimbulkan kekhawatiran serius mengenai penyalahgunaan data pribadi, termasuk praktik pendaftaran nomor seluler menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) milik orang lain. Meutya mengungkapkan adanya kasus di mana satu NIK digunakan untuk mendaftarkan lebih dari 100 nomor, yang berpotensi besar menjadi sarana tindak kejahatan digital.

Sebagai bentuk penguatan regulasi, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Komdigi Nomor 7 Tahun 2025 tentang Pemanfaatan Teknologi e-SIM dalam Penyelenggaraan Telekomunikasi. Peraturan ini menjadi landasan hukum dalam mempercepat adopsi e-SIM dan memperketat verifikasi identitas pengguna melalui sistem biometrik yang terintegrasi dengan data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).

Apa Keunggulan e-SIM Dibandingkan SIM Fisik?

1. Keamanan Data yang Lebih Tinggi

Teknologi e-SIM menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan kartu SIM konvensional. Selain mengurangi risiko penyalahgunaan fisik, e-SIM tertanam langsung di dalam perangkat sehingga tidak mudah dipindahkan atau dimanfaatkan oleh pihak yang tidak berwenang. Sistem ini secara otomatis memperkuat proteksi terhadap pencurian identitas dan penyalahgunaan data pribadi.

2. Dukungan untuk Ekosistem IoT

Selain meningkatkan keamanan, e-SIM juga mendorong pertumbuhan ekosistem Internet of Things (IoT). Dengan e-SIM, konektivitas antarperangkat menjadi lebih efisien dan fleksibel, membuka peluang baru untuk inovasi di berbagai sektor seperti transportasi, kesehatan, dan manufaktur.

3. Proses Registrasi yang Lebih Praktis dan Aman

Pengguna e-SIM tidak perlu lagi membeli kartu fisik. Pendaftaran dilakukan secara daring dan verifikasi identitas menggunakan biometrik, mengurangi risiko penggunaan data palsu atau pencurian identitas.

4. Efisiensi Operasional bagi Operator

Bagi operator telekomunikasi, e-SIM memungkinkan efisiensi dalam pengelolaan nomor pelanggan, sekaligus menekan biaya produksi dan distribusi kartu fisik. Hal ini berdampak pada penyediaan layanan yang lebih cepat dan aman.

Pemerintah Dorong Migrasi Sukarela

Meski migrasi ke e-SIM belum bersifat wajib, Meutya menganjurkan masyarakat, khususnya pengguna perangkat yang sudah mendukung teknologi ini, untuk segera beralih. Pemerintah juga mendorong operator seluler seperti Telkomsel, Indosat, XL Axiata, dan Smart Telecom untuk memperluas layanan migrasi dan mengedukasi masyarakat melalui kampanye Gerakan Nasional Kebersihan Data Digital.

“Gerakan ini adalah untuk keamanan kita bersama. Migrasi e-SIM dan pembaruan data pelanggan akan menjadi fondasi penting menuju ruang digital Indonesia yang lebih sehat dan terpercaya,” pungkas Meutya.

Dengan prediksi global bahwa pada 2025 terdapat sekitar 3,4 miliar perangkat yang mendukung e-SIM, langkah percepatan ini menjadi bagian penting dari peta jalan transformasi digital nasional. Pemerintah berharap melalui implementasi e-SIM secara luas, Indonesia dapat membangun ekosistem digital yang aman, bersih, dan bertanggung jawab di masa depan.

Related Tags & Categories :

highlight