Leet Media

Mengungkap Jejak Sampah: Merek yang Paling Banyak Mencemari Sungai Indonesia

February 27, 2025 By Reynaldi Aditya Ramadhan

27 Februari 2025 – Sungai adalah nadi kehidupan bagi jutaan orang di Indonesia. Namun, alih-alih menjadi sumber air bersih dan keberlanjutan ekosistem, banyak sungai kini berubah menjadi tempat pembuangan sampah plastik. Setiap tahunnya, ratusan ribu ton limbah plastik terbawa arus ke laut, mengancam ekosistem dan kesehatan manusia. Laporan terbaru dari Sungai Watch – Brand Audit Report 2024 mengungkap bahwa sebagian besar sampah plastik di sungai Indonesia berasal dari produk-produk yang kita konsumsi setiap hari.

Merek-Merek Penyumbang Sampah Terbesar

Dalam audit sampah yang dilakukan oleh Sungai Watch, ditemukan bahwa dari 623.021 sampah plastik yang dikumpulkan dan dianalisis, sebanyak 47% berasal dari hanya 10 perusahaan besar. Berikut adalah daftar perusahaan yang paling banyak menyumbang sampah plastik di sungai-sungai Indonesia:

1. Wings Group – Raja Sampah Sachet

2. Danone – Pemimpin Limbah Botol Plastik

3. Indofood – Sampah dari Mie Instan dan Susu Kemasan

Perusahaan Lain yang Masuk dalam Daftar

  1. Unilever (32.372 item) – Penyumbang besar sampah sachet produk pembersih seperti Sunlight dan Rinso.
  2. Mayora (30.209 item) – Kontributor utama sampah dari produk minuman Teh Pucuk dan Le Minerale.
  3. Ultrajaya (29.543 item) – Penyumbang utama sampah dari produk susu Ultra Milk dalam kemasan Tetra Pak.
  4. Orang Tua (OT) (24.531 item) – Dominasi sampah dari kemasan minuman Teh Gelas.
  5. Nestlé (17.678 item) – Mayoritas berasal dari produk susu seperti Milo dan Bear Brand.
  6. Yakult (17.243 item) – Sampah plastik dari botol kecil Yakult mendominasi kategori hard plastic.
  7. Sosro (16.419 item) – Penyumbang besar limbah dari kemasan Teh Botol dan Fruit Tea.

Dampak Serius Sampah Plastik di Sungai

Sampah plastik yang terakumulasi di sungai tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga berdampak langsung pada kehidupan manusia:

Siapa yang Harus Bertanggung Jawab?

1. Perusahaan Perusahaan harus bertanggung jawab atas limbah yang mereka hasilkan dengan:

2. Pemerintah Regulasi yang lebih ketat diperlukan untuk memastikan:

3. Konsumen Sebagai konsumen, kita juga bisa berkontribusi dengan:

Saatnya Berubah!

Laporan Sungai Watch 2024 adalah peringatan bahwa kita tidak bisa terus membiarkan plastik mencemari sungai dan laut kita. Tanpa perubahan besar dari perusahaan, pemerintah, dan masyarakat, krisis plastik ini akan semakin parah. Saatnya menuntut tanggung jawab dan beralih ke solusi yang lebih berkelanjutan!

Related Tags & Categories :

highlight