January 31, 2025 By Amandira Maharani
31 Januari 2025 – Tragedi yang terjadi di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta, pada 28 Januari 2025, kembali mengingatkan kita akan potensi bahaya rip current atau arus balik laut. Insiden yang menewaskan empat siswa ini menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan terhadap fenomena alam ini. Banyak pengunjung pantai yang mungkin tidak menyadari keberadaan rip current, yang dapat berakibat fatal.
Rip current adalah arus laut yang sangat kuat yang mengalir menjauh dari pantai menuju laut. Fenomena ini muncul akibat adanya pertemuan antara gelombang yang mengarah ke pantai dengan arus yang bergerak kembali ke lautan. Kecepatan rip current bisa mencapai lebih dari 2 meter per detik, yang cukup berbahaya untuk menarik bahkan perenang yang berpengalaman sekalipun.
Rip current terbentuk ketika gelombang yang datang mendorong air ke arah pantai, menciptakan penumpukan air di zona ombak. Untuk menyeimbangkan keadaan, air tersebut mencari jalur kembali ke laut, sering kali melalui celah di gundukan pasir. Di tempat inilah arus balik menjadi sangat kuat. Beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya rip current antara lain adalah topografi dasar laut yang curam atau adanya palung laut, gelombang yang tidak simetris yang menyebabkan pergerakan air yang tidak merata, serta pasang surut air laut yang meningkatkan kekuatan rip current, terutama saat air pasang.
Meskipun tidak selalu mudah dikenali, ada beberapa ciri yang dapat menunjukkan adanya rip current. Salah satunya adalah perbedaan warna air. Air di zona rip current cenderung lebih gelap, karena adanya pasir dan sedimen yang terangkat dari dasar laut. Selain itu, permukaan air di sekitar rip current sering kali tampak lebih tenang dibandingkan dengan ombak pecah di sekitarnya, yang menandakan adanya aliran air yang bergerak kembali ke laut dengan kekuatan yang besar. Gerakan buih, ganggang, atau puing-puing yang terbawa arus menjauh dari pantai juga bisa menjadi petunjuk bahwa rip current sedang berlangsung.
Jika Anda terjebak dalam arus rip current, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah jangan panik. Panik hanya akan membuat tubuh lebih cepat lelah dan lebih rentan tenggelam. Cobalah untuk tetap tenang dan fokus pada penyelamatan diri. Jangan melawan arus, karena berenang melawan rip current hanya akan memperburuk keadaan. Sebaiknya, berenang sejajar dengan garis pantai untuk keluar dari jalur arus. Jika Anda kesulitan berenang, cobalah untuk meminta bantuan orang di sekitar atau penjaga pantai dengan berteriak atau melambaikan tangan.
Rip current bisa terjadi di pantai mana saja dengan ombak pecah, terutama di pantai-pantai yang memiliki struktur dasar laut tertentu, seperti Pantai Drini di Gunungkidul. Kecepatan arus yang bisa mencapai 8 km/jam membuatnya cukup kuat untuk menyeret orang yang berenang, bahkan yang berpengalaman sekalipun. Meskipun rip current tidak selalu mudah dilihat, kewaspadaan terhadap tanda-tandanya sangat penting. Kejadian tragis seperti yang terjadi di Pantai Drini menunjukkan betapa pentingnya edukasi mengenai fenomena ini kepada masyarakat, terutama para wisatawan yang mengunjungi pantai.
Untuk menghindari kejadian serupa, selalu perhatikan peringatan dari petugas pantai dan waspadai tanda-tanda keberadaan rip current.