Leet Media

Mark Zuckerberg : Era Sosial Media Sudah Berakhir, Meta Sekarang Fokus di Media Hiburan dan Bantah Adanya Monopoli

May 14, 2025 By dv

Kinex Media

14 Mei 2025 – CEO Meta, Mark Zuckerberg, menyampaikan pernyataan yang mengejutkan dalam persidangan antimonopoli melawan Federal Trade Commission (FTC) Amerika Serikat. Ia menyatakan bahwa era media sosial telah berakhir. Meta kini tak lagi berfokus sebagai jejaring sosial, melainkan berevolusi menjadi platform hiburan dan eksplorasi informasi yang lebih luas.

Meta Tidak Lagi Tempat untuk Sekadar Terhubung

Dalam kesaksiannya yang dikutip dari Vanity Fair, Mark Zuckerberg menegaskan bahwa Meta sudah tidak lagi sekadar menjadi tempat berbagi dengan teman dan keluarga seperti pada masa awal Facebook. Menurutnya, algoritma di platform Meta kini lebih sering menyajikan konten dari kreator dan akun asing ketimbang dari kenalan pengguna sendiri.

“Mayoritas pengalaman pengguna kini lebih pada menjelajahi soal minat mereka, hiburan, serta hal-hal semacam itu,” ucap Mark yang dilaporkan oleh Reuters.

Zuckerberg mengungkap bahwa hanya 20 persen konten yang dikonsumsi pengguna Facebook berasal dari kenalan mereka, dan di Instagram angka tersebut bahkan hanya 10 persen. Ini menjadi indikator kuat bahwa Meta telah bergeser dari fokus awalnya sebagai media sosial.

Meta Membantah Tuduhan Monopoli

Dalam persidangan tersebut, Zuckerberg juga menanggapi tudingan FTC yang menyebut Meta memonopoli pasar dengan mengakuisisi WhatsApp dan Instagram. Ia menekankan bahwa langkah akuisisi tersebut justru bertujuan mengurangi persaingan antar platform dan memberikan manfaat bagi pengguna.

Zuckerberg mengakui bahwa strategi Facebook pada tahun 2018 yang memprioritaskan unggahan dari teman ternyata tidak efektif. Menurutnya, kini pengguna lebih senang berbagi melalui pesan pribadi (DM) daripada melalui feed publik.

“Alih-alih monopoli, menurut Mark Zuckerberg, akuisisinya terhadap Instagram di tahun 2012 dan WhatsApp pada 2014 justru menguntungkan pengguna.”

Transisi Meta Menjadi Platform Hiburan Dimulai Sejak 2022

Perubahan arah Meta dari jejaring sosial menjadi platform konten sudah terlihat sejak tahun 2022. Saat itu, Meta mulai menyuntikkan konten dari akun yang tidak diikuti ke dalam feed Instagram. Meski awalnya menuai kritik dan sempat dihentikan, fitur tersebut tetap dilanjutkan hingga kini.

Bahkan, dalam sebuah email internal dari tahun 2022 yang diungkap dalam persidangan, disebutkan bahwa Meta memiliki rencana untuk menghapus konsep jaringan pertemanan dan memulainya dari awal.

Zuckerberg menyebut bahwa kini Meta bersaing langsung dengan platform seperti TikTok, YouTube, dan bahkan iMessage.

“Media sosial sekarang lebih ke arah konten publik, bukan personal,” ujarnya.

Meta Ambil Langkah Besar Soal Kebebasan Berekspresi

Di awal tahun 2025, Mark Zuckerberg juga mengumumkan langkah besar Meta dalam menyederhanakan sistem moderasi konten dan memulihkan kebebasan berekspresi di platformnya.

“Sudah waktunya bagi kita untuk kembali ke akar dari kebebasan berekspresi di Facebook dan Instagram,” kata Zuckerberg dikutip Selasa (13/5/2025).

Zuckerberg mengakui bahwa sistem moderasi konten saat ini telah menjadi terlalu rumit dan sering melakukan kesalahan. Bahkan jika hanya 1% konten disensor secara tidak sengaja, dampaknya bisa menjangkau jutaan pengguna.

“Kita sudah sampai di titik di mana kesalahan dan penyensoran itu menjadi terlalu banyak,” ujarnya.

Meta akan mengambil lima langkah utama:

  1. Menghapus Program Pemeriksa Fakta: Diganti dengan sistem community notes ala platform X.
  2. Penyederhanaan Kebijakan Konten: Pelonggaran terhadap isu sensitif seperti imigrasi dan gender.
  3. Perubahan Sistem Penyaringan: Deteksi otomatis hanya untuk pelanggaran berat, selebihnya menunggu laporan pengguna.
  4. Pengembalian Rekomendasi Konten Komunitas: Termasuk konten politik dan komunitas yang sebelumnya dikurangi.
  5. Relokasi Tim Moderasi dan Kolaborasi Politik: Dipindahkan dari California ke Texas serta kerja sama dengan Presiden Donald Trump.

TikTok Ubah Wajah Media Sosial dan Tekanan pada Meta

Zuckerberg mengakui bahwa ledakan popularitas TikTok telah memaksa Meta melakukan perubahan drastis. Ia menyebut bahwa bagi banyak pengguna, aplikasi saat ini berfungsi “sebagai mesin penemuan”, bukan lagi sebagai sarana untuk menjaga hubungan personal.

“TikTok masih lebih besar daripada Facebook atau Instagram, dan saya tidak suka jika pesaing kami lebih baik dari kami,” sebut Zuck seperti dikutip detikINET dari Ars Technica.

Karena tidak tertarik mengakuisisi TikTok, satu-satunya langkah yang tersisa bagi Meta adalah meniru strategi TikTok dengan mengembangkan fitur seperti Reels dan TikTok Shop versi mereka sendiri, serta investasi besar dalam pengembangan algoritma.

Facebook Sudah Tidak Lagi ‘Sosial’

Mark Zuckerberg secara terbuka menyatakan bahwa fungsi utama media sosial seperti Facebook sebagai tempat menjalin hubungan personal kini sudah kehilangan esensinya. Dalam satu dekade terakhir, media sosial telah menjadi lebih menyerupai media biasa.

“Bahkan jumlah teman baru yang ditambahkan orang-orang saya rasa telah menurun. Saya tidak tahu angka pastinya,” kata Zuckerberg.

Hal ini diperkuat oleh pernyataan mantan COO Meta, Sheryl Sandberg:

“Berbagi dengan teman dan keluarga menurun drastis dari waktu ke waktu. Jika strateginya menargetkan teman dan keluarga, Anda akan mengalami masalah pendapatan yang serius,” ujarnya.