May 21, 2025 By pj
21 Mei 2025 – Uni Emirat Arab (UEA) siap membuat sejarah dengan membuka casino legal pertamanya, menandai babak baru dalam industri hiburan dan pariwisata negara tersebut. Langkah ini sekaligus mencerminkan perubahan signifikan dalam pendekatan UEA terhadap sektor ekonomi non-migas serta potensi pasar wisata internasional.
Uni Emirat Arab, negara yang selama ini dikenal dengan kebijakan konservatif dalam urusan perjudian, kini sedang mempersiapkan langkah besar dengan melegalkan casino pertama di wilayahnya. Proyek ini dirancang untuk berlokasi di Ras Al Khaimah, salah satu dari tujuh emirat yang tergabung dalam UEA. Kehadiran casino ini akan menjadi bagian dari resor terpadu yang dikembangkan oleh Wynn Resorts, salah satu raksasa industri hiburan global. Total, pembangunan kasino ini menghabiskan dana sekitar Dhs14 miliar atau sekitar Rp59,7 triliun.
Pembukaannya dijadwalkan pada tahun 2027 dan dikabarkan lebih besar dari Wynn Las Vegas, yang saat ini masih menjadi pusat kasino terbesar di dunia.
CEO Wynn Resorts, Craig Billings, menyatakan bahwa proyek tersebut akan mencakup fasilitas yang setara dengan kompleks perjudian besar di Las Vegas. “Kami menargetkan pembukaan casino seluas 18.500 meter persegi yang akan menjadi yang terbesar di dunia,” ungkap Billings.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar UEA untuk mendiversifikasi ekonomi di luar sektor minyak dan gas. Pemerintah menilai bahwa sektor pariwisata dan hiburan memiliki potensi besar untuk meningkatkan pemasukan negara serta menciptakan lapangan kerja baru.
Craig Billings juga menambahkan bahwa pemerintah UEA secara aktif mendukung inisiatif ini dengan membentuk otoritas khusus bernama General Commercial Gaming Regulatory Authority (GCGRA), yang akan mengawasi regulasi perjudian secara profesional dan transparan.
Meski menjadi negara mayoritas Muslim yang menerapkan nilai-nilai Islam secara ketat, UEA tampaknya berupaya menyesuaikan kebijakan dengan realitas pasar global dan minat wisatawan mancanegara. Pembukaan casino akan tetap dikawal dengan regulasi ketat dan hanya dapat diakses oleh pihak yang memenuhi syarat, termasuk batasan usia dan kewarganegaraan.
Pemerintah Ras Al Khaimah menegaskan bahwa pengembangan resor dan casino tersebut tetap mempertimbangkan aspek sosial dan budaya setempat. “Kami akan menerapkan kebijakan yang bertanggung jawab dan menjaga integritas sosial masyarakat kami,” ungkap pernyataan dari otoritas lokal.
Keputusan ini menuai respons beragam dari berbagai pihak. Para pelaku industri pariwisata menyambut positif proyek ini karena dinilai akan menarik lebih banyak wisatawan kelas atas dan meningkatkan citra UEA sebagai destinasi global. Di sisi lain, sejumlah kelompok konservatif mengkhawatirkan dampaknya terhadap nilai-nilai tradisional dan sosial di wilayah tersebut.
Namun, dengan pengawasan langsung dari GCGRA dan keterlibatan perusahaan ternama seperti Wynn Resorts, proyek ini menunjukkan keseriusan UEA dalam membangun ekosistem hiburan yang aman, teregulasi, dan berkelas dunia.
Rencana pembukaan casino legal pertama di Uni Emirat Arab adalah tonggak sejarah baru dalam arah pembangunan ekonomi negara tersebut. Dengan pendekatan yang terukur dan regulasi ketat, UEA menunjukkan bahwa mereka siap menjadi pemain utama dalam industri hiburan global tanpa mengabaikan nilai-nilai lokal. Transformasi ini menjadi bukti bahwa adaptasi terhadap zaman dapat dilakukan secara bertanggung jawab dan strategis.