April 29, 2025 By Rio Baressi
29 April 2025 – Pencapaian membanggakan diraih Indonesia di kancah penerbangan internasional. Layanan imigrasi Bandara Internasional Soekarno-Hatta berhasil masuk dalam 10 besar terbaik dunia menurut Skytrax World Airport Awards 2025. Pengakuan ini menjadi bukti nyata dari transformasi menyeluruh dan komitmen tinggi seluruh pihak dalam meningkatkan standar pelayanan kebandarudaraan Indonesia.
Skytrax, lembaga pemeringkat independen asal London, menetapkan layanan imigrasi Bandara Soekarno-Hatta pada peringkat ke-10 dunia. Penilaian dilakukan melalui survei terhadap lebih dari 13 juta pengguna dari 100 negara yang mengevaluasi 565 bandara secara global. Fokus penilaian mencakup waktu tunggu, sistem antrean, jalur prioritas, efisiensi e-gate, dan profesionalisme staf keimigrasian.
Menteri Hukum dan HAM, Agus Andrianto, mengapresiasi pencapaian ini sebagai bentuk pengakuan internasional terhadap transformasi yang dilakukan Direktorat Jenderal Imigrasi. “Apresiasi setinggi-tingginya kepada prestasi yang berhasil dicapai oleh Imigrasi Soekarno-Hatta (Soetta), dengan masuk 10 besar Layanan Imigrasi Bandara Terbaik di Dunia. Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras yang dicurahkan petugas pemeriksaan keimigrasian Bandara Soetta. Banyak tantangan yang telah dilalui oleh jajaran di TPI (Tempat Pemeriksaan Imigrasi) Soetta dalam bertugas. Petugas di TPI pun tetap bekerja di libur-libur panjang demi kelancaran lalu lintas penumpang. Tugas mereka tidak mudah, dan butuh dedikasi yang besar. Alhamdulillah, semua itu membuahkan hasil, membawa kebanggaan bagi Indonesia,” ujar Agus.
Transformasi layanan keimigrasian Indonesia tidak terlepas dari implementasi digitalisasi. Plt. Direktur Jenderal Imigrasi, Saffar Muhammad Godam, menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi autogate berteknologi tinggi telah mempercepat proses pemeriksaan menjadi hanya 10–15 detik per lintasan.
Lebih lanjut, autogate ini juga mendukung pemrosesan untuk warga negara asing (WNA) dan anak-anak berusia enam tahun ke atas, berkat integrasi dengan sistem eVisa Indonesia dan teknologi pengenal wajah (face recognition). Sistem autogate juga telah terhubung dengan Border Control Management (BCM) dan database Interpol.
Hingga kini, total 264 unit autogate telah beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta, Ngurah Rai, Kualanamu, Juanda, serta Pelabuhan Batam Center. Jumlah ini akan terus ditingkatkan guna mengoptimalkan pelayanan dan keamanan lintas batas.
Bandara Soekarno-Hatta mencatat total 17.166.177 perlintasan sepanjang tahun 2024, yang terdiri dari 8.615.937 keberangkatan dan 8.550.240 kedatangan. Pada periode 1 Januari hingga 10 April 2025, tercatat 4.987.378 perlintasan. Hal ini menunjukkan tingginya mobilitas dan kepercayaan masyarakat serta wisatawan asing terhadap layanan imigrasi bandara ini.
Tidak hanya mengandalkan teknologi, Direktorat Jenderal Imigrasi juga menerapkan rekayasa alur penumpang di masa-masa puncak seperti liburan sekolah, Idulfitri, Natal dan Tahun Baru, demi mencegah penumpukan penumpang.
Pencapaian ini merupakan bagian dari keberhasilan transformasi menyeluruh yang dijalankan oleh InJourney Airports sebagai operator bandara. Tidak hanya Bandara Soekarno-Hatta, Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali juga ikut mencetak prestasi dengan menempati peringkat 72 dunia dan peringkat ke-6 untuk bandara regional terbaik di Asia.
Menurut Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi, “Seluruh stakeholders memiliki peran penting dalam menjadikan kedua bandara tersebut memiliki layanan yang jauh lebih baik, dan mendapat pengakuan global.”
Peringkat 25 dunia yang diraih Bandara Soekarno-Hatta dalam daftar World’s Top 100 Airports 2025 merupakan pencapaian tertinggi sejak bandara ini berdiri. Dengan status 4-Star Airport Rating dan peningkatan peringkat dalam berbagai kategori pelayanan, Indonesia kian dekat menjadi pemain utama di industri kebandarudaraan global.
Transformasi ini terus berlanjut dengan strategi berbasis tiga pilar utama: Premises (pengembangan infrastruktur), Process (digitalisasi dan efisiensi operasional), serta People (penguatan SDM berkelas dunia). Ketiganya diperkuat oleh teknologi sebagai enabler yang menjamin keberlanjutan layanan prima di masa depan.
Related Tags & Categories :