Leet Media

Kurus, Lemas, dan Sulit Naik Berat Badan? Bisa Jadi Gejala Diabetes Tipe 5!

May 14, 2025 By Rio Baressi

Alodokter

14 Mei 2025 – Diabetes telah lama dikenal sebagai salah satu penyakit kronis yang mengancam kesehatan global. Kebanyakan dari kita hanya familiar dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2. Namun, sebuah pengumuman bersejarah baru saja dibuat oleh Federasi Diabetes Internasional (IDF) pada April 2025: pengakuan resmi terhadap diabetes tipe 5 sebuah bentuk diabetes yang ternyata telah mengintai jutaan orang muda selama puluhan tahun tanpa identitas yang jelas.

Berbeda dengan persepsi umum bahwa diabetes selalu terkait dengan obesitas atau pola makan berlebihan, diabetes tipe 5 justru menjangkiti mereka yang kurus dan mengalami kekurangan gizi. Mari kita pelajari lebih dalam tentang kondisi yang telah mempengaruhi sekitar 25 juta orang di dunia ini.

Apa Itu Diabetes Tipe 5?

Diabetes tipe 5, juga dikenal sebagai Diabetes Defisiensi Insulin Berat (SIDD), adalah kondisi yang terutama disebabkan oleh kekurangan gizi kronis. Berbeda dengan diabetes tipe 1 yang disebabkan oleh gangguan autoimun dan diabetes tipe 2 yang terkait dengan resistensi insulin akibat gaya hidup tidak sehat, diabetes tipe 5 muncul ketika tubuh tidak mampu memproduksi insulin secara memadai karena gangguan perkembangan pankreas.

“Diabetes tipe 5 bukanlah akibat dari resistensi insulin, melainkan kekurangan insulin yang disebabkan oleh gangguan perkembangan pankreas akibat kekurangan nutrisi,” jelas Dr. Meredith Hawkins, ahli Endokrinologi sekaligus salah satu pemimpin kelompok kerja diabetes tipe 5.

Meskipun kondisi ini sebenarnya telah diamati selama lebih dari 70 tahun dan pertama kali dilaporkan di Jamaika pada tahun 1955, diabetes tipe 5 selama ini sering diabaikan dalam diskusi kesehatan global. Penyakit ini bahkan pernah disebut sebagai “diabetes terkait malnutrisi” oleh WHO pada 1985, namun klasifikasi ini kemudian dihapus pada 1999 karena kurangnya bukti hubungan sebab akibat dengan malnutrisi ironis mengingat malnutrisi justru merupakan ciri utama dari kondisi ini.

Siapa yang Berisiko?

Diabetes tipe 5 terutama menyerang:

Penyakit ini lebih umum ditemukan pada masyarakat dengan status ekonomi rendah hingga menengah, dimana akses terhadap nutrisi yang cukup dan beragam masih menjadi tantangan.

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Salah satu alasan mengapa diabetes tipe 5 sering tidak terdiagnosis dengan tepat adalah karena gejalanya yang muncul secara perlahan dan tanpa faktor risiko khas seperti obesitas. Beberapa gejala utama yang perlu diwaspadai:

  1. Tubuh kurus atau berat badan di bawah normal
  2. Kelelahan kronis yang tidak membaik meski setelah istirahat cukup
  3. Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan atau kegagalan menambah berat badan
  4. Pertumbuhan yang terhambat
  5. Rasa haus berlebihan dan sering buang air kecil
  6. Infeksi berulang dan penyembuhan luka yang buruk
  7. Gangguan pencernaan dan berkurangnya nafsu makan
  8. Bercak gelap pada kulit, terutama di sekitar leher
  9. Gangguan konsentrasi atau penurunan kinerja

Yang membuat kondisi ini berbahaya adalah kesamaannya dengan gejala diabetes tipe 1, padahal penanganannya berbeda. “Diabetes tipe 5 penting dibedakan dengan tipe 1 karena pemberian insulin terlalu banyak justru berakibat fatal dengan cepat,” kata Dr. Hawkins.

Mengapa Diabetes Tipe 5 Sering Salah Dikenali?

Kesalahan diagnosis diabetes tipe 5 bisa berakibat fatal. Banyak pasien diberi insulin seperti penderita diabetes tipe 1, padahal tubuh mereka justru tidak merespons seperti seharusnya. Insulin yang berlebihan malah bisa menyebabkan kondisi hipoglikemia yang membahayakan jiwa.

Dr. Hawkins yang sering memberi kuliah di universitas-universitas di negara berkembang mengisahkan: “Mereka sering bertanya, mengapa kita melihat begitu banyak penyakit ini, tetapi tidak pernah membacanya di buku pelajaran? Ternyata buku pelajaran tersebut ditulis di Barat, tempat penyakit ini tidak ditemukan.”

Faktanya, diabetes tipe 5 jauh lebih umum daripada yang banyak orang kira. Hawkins bahkan menyatakan bahwa diabetes yang terkait dengan malnutrisi sebenarnya “lebih umum daripada tuberkulosis (TBC) dan hampir sama umumnya dengan HIV/AIDS.”

Diagnosis dan Penanganan

Diagnosis diabetes tipe 5 melibatkan beberapa pemeriksaan seperti:

Meskipun belum ada pedoman resmi untuk pengobatan diabetes tipe 5, para ahli menyarankan:

“Saya menduga nutrisi mereka harus mencakup jumlah protein jauh lebih tinggi dan karbohidrat lebih rendah, ditambah perhatian pada zat gizi mikro kurang. Namun, ini perlu dipelajari dengan saksama,” ujar Hawkins.

Saat ini, IDF telah membentuk kelompok kerja ahli yang ditugaskan untuk mengembangkan pedoman diagnostik dan terapi formal untuk diabetes tipe 5 selama dua tahun ke depan. Hal ini menandai langkah penting dalam penanganan kondisi yang selama ini terabaikan.

Pencegahan Diabetes Tipe 5

Karena penyebab utama diabetes tipe 5 adalah malnutrisi kronis, pencegahan utamanya berfokus pada:

  1. Pemenuhan kebutuhan nutrisi sejak dini, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan
  2. Peningkatan akses pada makanan sehat dan bergizi
  3. Pemantauan status gizi anak-anak dan remaja secara berkala
  4. Edukasi tentang pentingnya nutrisi seimbang di sekolah dan masyarakat

“Pengakuan diabetes tipe 5 menandai perubahan bersejarah dalam cara kita menangani diabetes secara global. Sudah terlalu lama kondisi ini tidak dikenali, memengaruhi jutaan orang dan menghalangi mereka memperoleh perawatan yang disesuaikan,” ucap Profesor Peter Schwarz, Presiden IDF.

Mengapa Pengakuan Ini Penting?

Pengakuan resmi terhadap diabetes tipe 5 oleh IDF membuka jalan bagi:

Bagi jutaan orang yang hidup dengan kondisi ini, terutama di negara-negara berkembang, pengakuan ini merupakan langkah maju yang signifikan. Tidak lagi akan ada pertanyaan “mengapa kami melihat penyakit ini tetapi tidak ada di buku pelajaran?”

“Ini akan segera berubah. Saya gembira bahwa kondisi yang sangat umum di kalangan masyarakat miskin di dunia, tetapi sangat terabaikan dalam literatur Barat, mulai berubah,” ungkap Hawkins dengan penuh harapan.

Dengan estimasi sekitar 25 juta penderita diabetes tipe 5 di seluruh dunia, pengakuan resmi terhadap kondisi ini adalah momen penting dalam sejarah kesehatan global. Sebagai generasi muda yang peduli terhadap kesehatan, meningkatkan kesadaran tentang diabetes tipe 5 merupakan langkah kecil namun signifikan untuk memastikan bahwa tidak ada lagi yang harus menderita atau bahkan kehilangan nyawa karena salah diagnosis atau ketidaktahuan.

Related Tags & Categories :

highlight

#diabetes

#Leet Media