February 25, 2025 By Rio Baressi
25 Februari 2025 – Penurunan angka kelahiran yang tajam di Korea Selatan telah menciptakan krisis populasi yang memengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk sektor pendidikan. Pada tahun 2025, sebanyak 49 sekolah, terdiri dari sekolah dasar, menengah pertama, dan menengah atas, ditutup di berbagai provinsi di negara tersebut. Sebagian besar penutupan ini terjadi di wilayah pedesaan, yang menunjukkan dampak demografis yang signifikan.
Korea Selatan mencatat tingkat kelahiran yang sangat rendah, yaitu 0,81 anak per pasangan pada tahun 2023, salah satu yang terendah di dunia. Akibatnya, jumlah siswa usia sekolah terus menurun, menyebabkan kekurangan murid di banyak sekolah, terutama di daerah pedesaan.
Sebagian besar sekolah yang ditutup berada di Provinsi Jeolla Selatan (10 sekolah), diikuti oleh Provinsi Chungcheong Selatan (9 sekolah), dan Jeolla Utara (8 sekolah). Total, 88 persen sekolah yang ditutup berlokasi di luar ibu kota, menyoroti kesenjangan demografis antara perkotaan dan pedesaan.
Dari total 49 sekolah yang ditutup, 38 di antaranya adalah sekolah dasar, menjadikannya jenjang yang paling terkena dampak. Selain itu, delapan sekolah menengah pertama dan tiga sekolah menengah atas juga turut ditutup.
Penutupan sekolah memperburuk kesenjangan akses pendidikan antara wilayah pedesaan dan perkotaan. Anak-anak di daerah terpencil menghadapi tantangan besar untuk mendapatkan pendidikan yang layak karena jarak ke sekolah yang lebih jauh.
Krisis ini memaksa pemerintah Korea Selatan untuk mencari solusi inovatif untuk mempertahankan akses pendidikan bagi semua anak. Kebijakan yang inklusif dan berbasis demografi diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
Pemerintah Korea Selatan telah meluncurkan berbagai program, seperti pemberian tunjangan kepada keluarga dengan bayi baru lahir. Program seperti “First Encounter Vouchers” memberikan bantuan finansial hingga 29,6 juta won (sekitar Rp350 juta) per anak selama delapan tahun pertama kehidupan mereka. Namun, langkah-langkah ini belum cukup membalikkan tren kelahiran yang terus menurun.
Penutupan 49 sekolah di Korea Selatan merupakan dampak langsung dari krisis populasi yang mendalam. Dengan tingkat kelahiran yang terus menurun, tantangan ini membutuhkan perhatian serius dari pemerintah untuk menciptakan solusi jangka panjang yang memastikan akses pendidikan merata dan keberlanjutan populasi di masa depan.
Related Tags & Categories :