May 9, 2025 By Rio Baressi
9 Mei 2025 – Pada Kamis sore, 8 Mei 2025 waktu Vatikan, Robert Francis Prevost resmi terpilih sebagai paus baru, menggantikan Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April. Pemilihannya berlangsung dalam konklaf di Kapel Sistina yang dimulai sehari sebelumnya, 7 Mei. Prevost, seorang warga negara Amerika Serikat berusia 69 tahun, menjadi paus ke-267 dalam sejarah Gereja Katolik. Tanda terpilihnya terlihat dari asap putih yang mengepul dari cerobong Kapel Sistina setelah melalui tiga putaran pemungutan suara. Dua putaran sebelumnya menghasilkan asap hitam, menandakan belum ada kesepakatan.
Saat diperkenalkan dari balkon Basilika Santo Petrus, umat Katolik yang berkumpul menyambut dengan antusias. Konklaf sendiri merupakan proses rahasia untuk memilih paus, diikuti oleh 133 kardinal pemilih dari seluruh dunia. Asap dari cerobong kapel menjadi penanda utama: asap hitam berarti belum terpilih, sementara asap putih menunjukkan telah tercapai mufakat.
Menurut laporan New York Times, Prevost lahir di Chicago dan menghabiskan lebih dari 20 tahun bertugas di Peru. Ia menjadi warga negara naturalisasi Peru dan pernah memimpin ordo religius tingkat internasional. Menjelang wafatnya Paus Fransiskus, Prevost telah memegang posisi penting di Vatikan, yakni sebagai kepala kantor yang bertugas mengatur dan memilih para uskup secara global.
Kini bergelar Paus Leo XIV, ia berasal dari Ordo Santo Agustinus dan dikenal memiliki kepedulian terhadap kaum miskin serta para migran. Dalam wawancara tahun lalu, ia menyatakan bahwa uskup seharusnya tidak bersikap seperti penguasa kecil di wilayahnya sendiri.
Paus Leo XIV telah mengabdikan hidupnya di berbagai tempat di luar Amerika Serikat. Ia ditahbiskan sebagai imam pada usia 27 tahun, tepatnya pada 1982, dan meraih gelar doktor hukum kanon dari Universitas Kepausan St. Thomas Aquinas di Roma. Di Peru, ia menjalani peran sebagai misionaris, pastor paroki, dosen, hingga uskup. Saat memimpin Ordo Agustinian, ia aktif mengunjungi komunitas-komunitas ordo di berbagai negara.
Selain bahasa Inggris, Paus Leo XIV fasih berbahasa Spanyol dan Italia. Orang-orang yang dekat dengannya menggambarkan dia sebagai sosok yang tenang dan bijaksana. Para pendukungnya percaya ia akan melanjutkan pendekatan dialog yang dimulai oleh Paus Fransiskus, dengan melibatkan umat awam dalam pertemuan bersama para uskup.
Sebelum terpilih menjadi paus, Prevost ditunjuk oleh Paus Fransiskus untuk memimpin Dikasteri Vatikan yang bertanggung jawab atas seleksi uskup-uskup dunia. Ia juga menjabat sebagai Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin, yang membuatnya tetap menjalin hubungan erat dengan para pemimpin Gereja Katolik di kawasan yang mayoritas penduduknya adalah Katolik tersebut.