December 22, 2024 By Abril Geralin
22 Desember 2024 – Hari Ibu, yang diperingati setiap 22 Desember, adalah momen yang sangat berarti bagi Indonesia. Tahun 2024 menandai peringatan ke-96, sebuah perayaan yang lebih dari sekadar mengungkapkan rasa terima kasih kepada ibu. Peringatan ini juga menjadi simbol penting perjuangan perempuan di Indonesia, mengingat peran besar mereka dalam sejarah bangsa. Berbeda dengan Mothers Day yang dirayakan di berbagai negara, Hari Ibu di Indonesia memiliki makna yang lebih mendalam sebagai pengingat akan semangat pergerakan dan kesetaraan perempuan di tanah air.
Hari Ibu di Indonesia pertama kali dicanangkan oleh Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959. Penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu bertepatan dengan peringatan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama pada tahun 1928 di Yogyakarta. Kongres tersebut menjadi tonggak sejarah bagi gerakan perempuan di Indonesia yang berjuang untuk kesetaraan hak, pendidikan, dan kebangsaan.
Pada Kongres Perempuan Indonesia pertama, lebih dari 30 organisasi perempuan dari berbagai wilayah di Indonesia berkumpul untuk membahas berbagai isu penting, termasuk hak-hak perempuan, pernikahan anak, pendidikan, dan keterlibatan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan. Kongres ini dipimpin oleh tokoh-tokoh perempuan hebat seperti Nyi Hajar Dewantara, Dewi Sartika, dan R.A. Kartini yang memiliki pengaruh besar dalam memperjuangkan kesetaraan dan pendidikan untuk kaum perempuan.
Peringatan Hari Ibu di Indonesia memiliki makna yang mendalam karena bukan hanya merayakan peran ibu dalam keluarga, tetapi juga mengakui kontribusi perempuan dalam masyarakat dan perjuangan bangsa. Pada masa itu, perempuan Indonesia memainkan peran penting sebagai penggerak perubahan sosial dan sebagai pilar dalam perjuangan melawan penjajahan. Gerakan ini menunjukkan bahwa perempuan memiliki kekuatan untuk membentuk masa depan bangsa.
Seiring waktu, peringatan Hari Ibu di Indonesia berkembang menjadi momen untuk menghargai peran ibu sebagai pelindung keluarga, pendidik anak, dan teladan moral. Hal ini mencerminkan nilai-nilai budaya Indonesia yang menempatkan perempuan, khususnya ibu, sebagai inti dari kehidupan keluarga. Selain itu, Hari Ibu juga menjadi simbol perjuangan perempuan Indonesia untuk mendapatkan hak yang setara dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk politik, pendidikan, dan ekonomi.
Sebagai tambahan, setiap tanggal 22 Desember kini sering dirayakan dengan berbagai acara seperti seminar, diskusi, dan penghargaan untuk ibu-ibu inspiratif di berbagai daerah. Peringatan ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya peran perempuan dalam pembangunan dan keberlanjutan bangsa.
Makna Hari Ibu di Indonesia berbeda dengan perayaan Mother’s Day di negara lain. Di sini, Hari Ibu tidak hanya mengapresiasi peran ibu dalam keluarga, tetapi juga mengingatkan kontribusi perempuan dalam pembangunan bangsa. Hari ini adalah pengakuan terhadap peran perempuan sebagai ibu bangsa sekaligus pendidik generasi penerus.
Hari Ibu di Amerika Serikat pertama kali dipopulerkan oleh Anna Jarvis pada awal abad ke-20. Anna ingin mengadakan sebuah perayaan untuk mengenang ibunya, Ann Jarvis, yang telah banyak memberikan kontribusi dalam dunia kesehatan dan pendidikan. Pada tahun 1908, Anna Jarvis mengorganisir perayaan pertama Hari Ibu di Grafton, West Virginia, yang diselenggarakan di Gereja Methodis yang dibangun oleh ibunya.
Berkat perjuangan Anna, Hari Ibu secara resmi dijadikan hari libur nasional pada tahun 1914 oleh Presiden Woodrow Wilson, yang menetapkan hari Minggu kedua bulan Mei sebagai Hari Ibu. Sejak saat itu, Hari Ibu dirayakan di seluruh Amerika Serikat dan semakin populer di banyak negara lainnya. Momen ini tidak hanya diperingati dengan memberi hadiah kepada ibu, tetapi juga dengan mengungkapkan rasa terima kasih, penghargaan, dan cinta kepada ibu.
Di Inggris, perayaan Hari Ibu berakar dari tradisi kuno yang dikenal dengan sebutan “Mothering Sunday.” Perayaan ini sudah ada sejak abad ke-16, di mana anak-anak yang bekerja jauh dari rumah diizinkan untuk pulang ke rumah ibu mereka pada Minggu keempat Prapaskah. Hari itu menjadi kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan penghargaan kepada ibu mereka dengan membawa hadiah sederhana, seperti bunga atau makanan.
Pada awalnya, Mothering Sunday adalah kesempatan untuk kembali ke “mother church” (gereja induk) di tempat asal mereka. Seiring berjalannya waktu, tradisi ini berkembang menjadi penghormatan untuk ibu-ibu dan peran mereka dalam keluarga. Setelah mengalami beberapa perubahan dalam praktik sosial, Mothering Sunday di Inggris pada akhirnya bergabung dengan perayaan Hari Ibu yang lebih modern pada abad ke-20.
Di Jepang, Hari Ibu (dikenal sebagai “Haha no Hi”) pertama kali dirayakan pada tahun 1931. Awalnya, ini adalah sebuah perayaan yang lebih bersifat lokal, namun kemudian disahkan oleh pemerintah Jepang pada tahun 1949 sebagai perayaan resmi yang jatuh pada hari Minggu kedua bulan Mei, mengikuti tradisi Amerika Serikat.
Tradisi Jepang pada Hari Ibu adalah memberikan bunga anyelir merah sebagai simbol cinta dan penghargaan kepada ibu. Bunga ini dipilih karena dalam budaya Jepang, anyelir dianggap sebagai simbol cinta yang abadi. Hari Ibu di Jepang juga sering kali diiringi dengan pujian kepada ibu dan perayaan keluarga yang hangat.
Di negara-negara Arab, Hari Ibu diperingati pada tanggal 21 Maret, yang juga bertepatan dengan hari pertama musim semi. Perayaan ini pertama kali dimulai di Mesir pada tahun 1956, yang dipelopori oleh seorang jurnalis bernama Mustafa Amin. Amin terinspirasi untuk merayakan Hari Ibu setelah mendengar cerita tentang pengorbanan seorang ibu dalam sebuah wawancara. Sejak itu, perayaan Hari Ibu menyebar ke berbagai negara Arab lainnya.
Di Mesir dan negara-negara Timur Tengah, Hari Ibu adalah waktu untuk memberikan penghargaan kepada ibu atas segala pengorbanannya. Selain itu, sering kali diberikan hadiah seperti bunga dan kartu ucapan kepada ibu sebagai bentuk penghargaan.
Di Thailand, Hari Ibu diperingati pada tanggal 12 Agustus, yang merupakan hari ulang tahun Ratu Sirikit, ibu dari Raja Thailand. Ratu Sirikit dikenal sebagai figur yang sangat dihormati di Thailand karena kontribusinya terhadap masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan wanita. Pada Hari Ibu di Thailand, banyak orang akan memberikan bunga melati, yang merupakan bunga nasional negara tersebut, sebagai simbol cinta dan rasa hormat kepada ibu.
Sosok seorang ibu tentu memiliki pengaruh besar pada perkembangan anak-anaknya. Semua kalimat, tindakan, dan kasih sayangnya yang tanpa pamrih telah menemani kita sejak lahir hingga dewasa kini.
Setiap ibu pun pastinya juga akan terus berusaha menjadi sosok terbaik bagi anak-anaknya. Tak terkecuali para wanita ini. Walaupun telah menjadi seorang ibu, para wanita ini masih mampu menunjukkan eksistensinya. Tak hanya di keluarga, para ibu ‘luar biasa’ ini juga mampu memberikan sebuah perubahan bagi dunia.
Untuk memperingati Hari Ibu, yuk kita simak sosok 7 ibu yang bukan hanya membanggakan bagi anak-anaknya tapi juga mampu memberikan pengaruh besar di dunia.
Hadizatou Mani adalah seorang ibu kelahiran 1984 dari Nigeria. Ketika berusia 12 tahun, Hadizatou dijual keluarganya seharga US$500 atau sekitar Rp7 juta untuk dijadikan budak.
Ia menghabiskan waktu 10 tahun yang penuh penderitaan dan baru mendapatkan kebebasannya di usia 22 tahun. Ia kini masih berjuang untuk para perempuan di tanah airnya, Nigeria, yang terancam perbudakan meski sudah dinyakan ilegal.
Hadizatou Mani juga pernah memenangi gugatan melawan negaranya pada 2008 yang menyatakan bahwa Nigeria tidak menegakkan hukum-hukum kebebasan. “Saya sadar, ini adalah satu-satunya cara untuk melindungi anak saya dari penderitaan yang pernah saya alami. Tidak ada orang yang pantas untuk diperbudak,” ucapnya.
Martha Stewart merupakan sosok ibu yang membangkitkan minat usaha pada kaum wanita. Bayangkan saja, ia mulai berbisnis di awal usia 20 tahun sambil menjaga empat anak dari Mickey Mantle.
Stewart memulai kariernya sebagai pialang saham kemudian meluncurkan sebuah perusahaan katering di ruang bawah tanah rumahnya pada 1976. Dalam 10 tahun, bisnis katering Stewart telah mencapai angka US$1juta dan telah menulis buku pertamanya, Entertaining.
Dari situ, karier Stewart pun melejit. Pada 1990, Stewart meluncurkan majalah pertamanya, Martha Stewart Living, kemudian diikuti dengan acara TV yang didasarkan pada isi publikasi, puluhan buku, dan peluncuran majalah keduanya, Martha Stewart Weddings, acara radio, dan tentu saja website.
Bahkan setelah Stewart digiring ke penjara karena insider trading pada 2004, ibu berusia 80 ini masih memiliki kekayaan bernilai lebih dari US$240 juta.
Sebagai presiden perempuan pertama dari Institut Teknologi Massachusetts (MIT), Susan Hockfield menunjukkan kepada putrinya bahwa tidak ada batasan untuk dedikasi, kecerdasan, dan kerja keras bagi seorang perempuan.
Seiring dengan posisi bergengsinya di Yale sebagai profesor neurobiologi dan Dekan Sekolah Pascasarjana sekaligus presiden dari MIT, penelitian ilmiah Susan berfokus pada kanker otak.
Hal itu pun membuatnya menerima berbagai penghargaan atas kontribusi ilmiah dan prestasi profesional. Di bawah kepemimpinannya di MIT, Susan telah menjadi pendukung besar bagi penelitian kolaboratif, terutama di bidang energi, pendidikan, dan kesehatan.
Aktris asal Inggris dan ibu dari dua anak ini berhasil mendapatkan enam nominasi Academy Award sebelum akhirnya dinobatkan menjadi aktris terbaik dalam film Reader.
Kate Winslet sebelumnya juga terbilang sukses membintangi banyak film hit di Hollywood. Sebut saja Titanic, Eternal Sunshine dari Spotless Mind, Revolutionary Road, dan Sense and Sensibility. Namun, ia mendapatkan sesuatu yang special dari film Babble karena perjuangan melawan masalah citra tubuh.
Kala mempertontonkan tubuhnya di The Reader, Winslet mengatakan kepada pers, “Saya hanya tidak percaya pada kesempurnaan. Tapi saya percaya ini adalah saya dan saya tidak sempurna! Saya bangga dengan itu.” Pada 2012, Winslet akan diberikan kehormatan di Walk of Fame Hollywood.
Marie Curie (1867–1934) adalah wanita pertama yang memenangkan Hadiah Nobel di bidang Kimia dan Fisika atas penemuan polonium dan radium. Ia merupakan profesor perempuan pertama di Universitas Paris, dan perempuan satu-satunya yang meraih Penghargaan Nobel untuk dua kategori.
Ia juga menemukan unsur polonium dan radium bersama suaminya, Pierre Curie. Di samping itu, iajuga membesarkan kedua putrinya sendirian setelah suaminya meninggal dalam kecelakaan pada 1906. Hebatnya, salah satu putrinya, Irène Joliot-Curie, juga memenangkan Hadiah Nobel di bidang kimia.
Sayangnya, karena tak mengetahui bahaya zat radioaktif, paparan radiasi sinar radium membuatnya menderita anemia. Marie pun meninggal dunia pada 4 Juli 1934.
Pada 1826, Sojourner Truth dan bayi perempuannya lolos dari perbudakan di Ulster County, New York. Segera setelah pelariannya, dia mendengar bahwa putranya yang berusia 5 tahun, Peter, dijual secara ilegal kepada seorang pria di Alabama.
Truth lalu mengumpulkan uang untuk membayar pengacara, mengajukan keluhan di pengadilan, dan berhasil mengeluarkan Peter dari perbudakan. Itu merupakan kasus yang sangat disorot karena seorang wanita kulit hitam berhasil menggugat seorang pria kulit putih di pengadilan. Truth kemudian menjadi pengkhotbah Kristen di New York City.
Joanne Rowling atau JK Rowling menulis empat buku Harry Potter saat ia menjadi seorang ibu tunggal. Saat menjadi ibu tunggal di Inggris, ia hanya bertahan hidup dengan menerima tunjangan negara untuk biaya.
Namun, ia sekarang berhasil menjabat presiden Gingerbread, sebuah organisasi yang menangani dan membantu para orang tua tunggal dan anak-anak mereka. “Saya paling merasa bangga pada diri saya saat menjadi ibu tunggal,” ucapnya.
Melalui Harry Potter, Rowling telah menciptakan fantasi dunia sihir yang baru dan menarik pembaca dari segala usia.
Hari Ibu adalah pengingat bagi kita semua akan peran luar biasa seorang ibu, baik dalam keluarga maupun masyarakat. Berikut beberapa alasan mengapa Hari Ibu sangat penting:
Hari Ibu adalah momen untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada ibu atas segala pengorbanannya. Dengan memperingati Hari Ibu, kita memberikan penghormatan kepada sosok yang telah membentuk karakter dan masa depan kita.
Hari Ibu tidak hanya merayakan peran ibu dalam keluarga, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemberdayaan perempuan dalam berbagai bidang. Hal ini relevan untuk mendorong kesetaraan gender di masyarakat.
Hari Ibu adalah kesempatan untuk memperkuat hubungan emosional antara anggota keluarga. Dengan memberikan perhatian khusus kepada ibu, kita menunjukkan bahwa cinta dan rasa hormat adalah prioritas.
Hari Ibu mengajak kita untuk merenungkan sejauh mana kita telah menghargai dan membalas jasa ibu. Ini ad
Peran ibu tidak hanya terbatas pada mengasuh dan membesarkan anak. Ibu adalah sosok yang rela mengorbankan waktu, tenaga, bahkan kebahagiaannya demi memastikan anak-anaknya memiliki masa depan yang cerah. Beberapa bentuk pengorbanan seorang ibu yang patut kita renungkan antara lain:
Dari kehamilan hingga melahirkan, seorang ibu menghadapi berbagai tantangan fisik yang luar biasa. Proses melahirkan adalah salah satu momen penuh perjuangan yang menunjukkan betapa besar cinta seorang ibu.
Banyak ibu yang rela mengorbankan waktu pribadinya untuk memastikan anak-anaknya mendapatkan perhatian penuh. Tidak sedikit pula ibu yang menunda atau bahkan meninggalkan kariernya demi keluarga.
Ibu adalah pendengar setia yang selalu ada saat anak-anaknya mengalami masalah. Dia memberikan dukungan emosional yang membantu anak-anaknya menghadapi tantangan hidup.
Seorang ibu kerap mengutamakan kebutuhan anak-anaknya di atas kebutuhannya sendiri. Misalnya, memastikan anak mendapatkan pendidikan terbaik meskipun harus mengorbankan keinginan pribadi.
Memberikan hadiah kepada ibu pada Hari Ibu adalah cara sederhana namun bermakna untuk menunjukkan rasa terima kasih. Berikut beberapa ide hadiah yang bisa Anda pertimbangkan:
Hadiah berupa kalung, gelang, atau cincin dengan inisial atau nama ibu akan menjadi kenang-kenangan istimewa. Pilih desain yang sesuai dengan selera ibu Anda.
Berikan ibu waktu untuk memanjakan diri dengan voucher spa. Ini adalah cara terbaik untuk mengapresiasi kerja kerasnya.
Bunga sebagai tanaman yang indah dan seringkali diberikan kepada orang tersayang termasuk dalam merayakan hari ibu. Tak jarang pula, tanaman hias terkadang menjadi opsi lain apabila ibu memiliki kesenangan dalam merawat tanaman hias. Sehingga Anda pun dapat memberikannya sebagai bentuk hadiah menarik yang didapatkan oleh ibu dari anaknya.
Dengan mengajak ibu berekreasi di saat perayaan hari ibu, dapat dijadikan sebagai hadiah istimewa dengan menikmati liburan bersama keluarga. Anda dapat mencari tempat wisata yang disukai ibu atau bisa memberikan kado paket liburan ke tempat wisata yang belum pernah dikunjungi ibu sebelumnya. Dengan memberikan hadiah rekreasi kepada ibu, dapat membuat ibu menjadi terhibur setelah melewati hari-hari yang penat.
Rencanakan makan malam spesial di restoran favorit atau masak hidangan istimewa di rumah. Kebersamaan ini akan menjadi momen yang tak terlupakan.
Memberikan kue sebagai kado perayaan hari ibu, sudah tidak asing bagi setiap orang. Karena rata-rata merayakannya dengan memberikan kue sebagai momen yang manis bagi keluarga.
Bagi Anda yang memiliki ibu yang sangat gemar memasak dengan memberikan hadiah berupa alat masak dapat membuat ibu menjadi senang. Terlebih alat masak dapat digunakan selama jangka panjang sekaligus ibu pun dapat mengeksplor resep makanan yang menarik lainnya.
Hari Ibu adalah waktu yang tepat untuk merenungkan kembali betapa besar jasa seorang ibu dalam kehidupan kita. Dengan memahami sejarah Hari Ibu, kita dapat lebih menghargai maknanya. Memberikan hadiah untuk ibu tidak harus mahal, yang terpenting adalah ketulusan dan upaya kita untuk menunjukkan cinta dan rasa syukur. Jadi, di Hari Ibu kali ini, jangan ragu untuk membuat ibu Anda merasa spesial.