Leet Media

KETUA PSSI ERICK THOHIR MINTA UNDIAN LIGA 4 DIULANG KARENA CURANG DAN TIDAK TRANSPARAN

April 12, 2025 By Abril Geralin

12 April 2025 – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) akhirnya mengambil sikap tegas menyusul viral video pelaksanaan drawing kompetisi Liga 4 yang dinilai berlangsung secara tidak profesional dan tidak transparan. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, secara resmi menyatakan keprihatinannya dan mendesak agar undian tersebut diulang demi menjunjung tinggi prinsip fair play dalam sepakbola nasional.

Kontroversi Pengundian yang Viral di Media Sosial

Source: Tribun News

Pengundian Liga 4 putaran nasional yang dilaksanakan pada Kamis (10/4/2025) sore WIB oleh Departemen Kompetisi PSSI menjadi sorotan publik setelah video prosesnya tersebar luas di media sosial. Proses drawing yang ditayangkan langsung melalui kanal YouTube PSSI TV ini memperlihatkan sejumlah kejanggalan yang membuat warganet curiga.

Anomali undian mulai terlihat saat pengundian sampai ke Grup N yang melibatkan Persewangi Banyuwangi sebagai tuan rumah. Hasil undian secara beruntun memasangkan Persewangi dengan juara dari Papua Tengah, Jawa Timur 4, dan Jawa Barat 2. Namun yang mencurigakan, sosok yang melakukan undian tampak menurunkan tangannya yang memegang bola hingga ke bawah meja sebelum mengeluarkan kertas pada setiap kesempatan.

Yang lebih mengherankan lagi, kertas-kertas tersebut terlihat lurus, tidak terlipat atau digulung sebagaimana seharusnya jika benar-benar diambil dari dalam bola undian. Tangan kanan pria tersebut juga tampak mengambil kertas bukan dari dalam bola. Video ini pun kini telah dihapus dari kanal YouTube PSSI TV, meskipun cuplikannya telah viral di berbagai platform media sosial.

Netizen secara masif mengecam kejadian ini. Banyak yang menilai undian tersebut tidak fair karena kemungkinan kertas hasil undian ditukar saat tertutup meja. Video pengundian itu menjadi perbincangan hangat di media sosial sepanjang Jumat (11/4/2025).

Respons Tegas dari Erick Thohir

Mantan presiden Inter Milan yang kini menjabat sebagai Ketua Umum PSSI tidak tinggal diam menghadapi kontroversi ini. Dalam pernyataan resminya di Jakarta pada Jumat (11/4/2025), Erick Thohir mengungkapkan kekecewaannya terhadap proses pengundian yang dinilai tidak profesional dan tidak transparan.

“Kami menyesalkan pelaksanaan drawing Liga 4 yang berlangsung secara tidak profesional dan tidak transparan. Jangan pernah main-main dengan kompetisi Liga!” tegas Erick Thohir.

Ketua Umum PSSI ini juga menekankan pentingnya integritas dalam setiap pelaksanaan kompetisi di semua level. “Demi menjunjung fair play dan integritas kompetisi, kami mendesak agar dilakukan drawing ulang dengan prosedur yang jelas, adil, dan melibatkan semua pihak terkait,” tambahnya.

PSSI menilai kejadian ini tidak hanya mencederai semangat fair play tetapi juga merusak kepercayaan terhadap sistem kompetisi sepakbola nasional. Sebagai tindak lanjut, federasi akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pihak penyelenggara drawing Liga 4 dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.

Pentingnya Integritas dalam Ekosistem Sepakbola Indonesia

Source: Berita Tentang Banyuwangi

Melalui pernyataan resminya, PSSI mengingatkan bahwa setiap jenjang kompetisi, termasuk Liga 4, merupakan bagian penting dari ekosistem sepakbola Indonesia yang sedang dibangun secara menyeluruh dan berkelanjutan. Proses dan tata kelola kompetisi harus dijaga dengan penuh tanggung jawab agar cita-cita menuju sepakbola Indonesia yang profesional dan berprestasi bisa tercapai.

Liga 4 merupakan kasta terendah dalam sistem liga sepakbola Indonesia, namun memiliki peran vital dalam pengembangan pemain dan klub dari tingkat akar rumput. Kompetisi ini menjadi pintu masuk bagi klub-klub kecil untuk dapat naik ke level yang lebih tinggi, sehingga integritas dalam pelaksanaannya menjadi sangat krusial.

Musim ini, Liga 4 telah memasuki babak nasional yang akan diikuti oleh 64 tim dari seluruh Indonesia. Mereka dibagi ke dalam 16 grup dengan masing-masing grup terdiri dari empat tim. Sebelumnya, kompetisi ini telah menyelesaikan putaran provinsi yang berlangsung sejak 5 Desember 2024 hingga 15 April 2025. Untuk putaran nasional sendiri dijadwalkan akan digelar pada 21 April hingga 27 Mei 2025.

Upaya PSSI Meningkatkan Profesionalisme Kompetisi

Skandal pengundian Liga 4 ini menjadi tamparan keras bagi PSSI yang sedang giat melakukan pembenahan di berbagai lini. Sebelumnya, PSSI telah menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kualitas kompetisi domestik dengan melakukan sejumlah terobosan, salah satunya adalah penerapan teknologi Video Assistant Referee (VAR) di BRI Liga 1 mulai musim 2024/2025.

Implementasi VAR dalam BRI Liga 1 dinilai cukup positif dan mampu meredam keputusan kontroversial wasit. Bahkan, PSSI berencana untuk memperluas penggunaan teknologi ini ke Liga 2 dan Liga 3 di masa mendatang. Sebagai persiapan, pelatihan VAR dan AVAR untuk wasit Liga 2 dan Liga 3 telah dilakukan pada awal Maret lalu.

Terkait kasus drawing Liga 4 ini, komitmen PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pihak penyelenggara menunjukkan keseriusan dalam menangani masalah ini. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang dan menjaga integritas kompetisi sepakbola nasional di semua level.

Tuntutan Transparansi dan Profesionalisme

Insiden drawing Liga 4 yang viral ini menjadi pengingat bahwa sepakbola Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah yang berat dalam hal pengelolaan kompetisi yang profesional dan transparan. Masyarakat sepakbola Indonesia menuntut adanya transparansi dalam setiap aspek penyelenggaraan kompetisi, termasuk dalam hal pengundian grup.

Ketegasan Erick Thohir dalam mendesak dilakukannya pengundian ulang dengan prosedur yang jelas, adil, dan melibatkan semua pihak terkait menunjukkan komitmen PSSI untuk menegakkan prinsip-prinsip fair play. Langkah ini diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan publik terhadap sistem kompetisi sepakbola nasional.

Ke depannya, PSSI perlu merancang sistem pengundian yang lebih transparan dan profesional, dengan melibatkan pihak-pihak independen atau bahkan teknologi untuk memastikan bahwa proses tersebut berjalan dengan adil. Selain itu, edukasi dan peningkatan kapasitas SDM penyelenggara kompetisi juga menjadi poin penting yang harus diperhatikan.

Dengan sikap tegas yang ditunjukkan oleh Erick Thohir dan jajaran PSSI, diharapkan insiden serupa tidak akan terulang lagi di masa mendatang. Sepakbola Indonesia harus terus berbenah menuju pengelolaan yang lebih profesional, transparan, dan berintegritas di semua level kompetisi, mulai dari Liga 1 hingga Liga 4.