June 14, 2025 By RB
14 Juni 2025 – Konflik antara Iran dan Israel kembali memanas dengan eskalasi militer yang melibatkan pihak ketiga seperti Amerika Serikat dan Yordania. Dalam upaya membalas serangan Israel, Iran meluncurkan ratusan rudal dan drone ke berbagai wilayah, termasuk Tel Aviv. Yordania, yang berbatasan langsung dengan Israel, menjadi medan udara yang tak terhindarkan dari lintasan rudal dan drone Iran. Negara itu pun bertindak cepat untuk mempertahankan kedaulatan wilayah udaranya sekaligus mencegah jatuhnya korban sipil.
Pada Sabtu dini hari (14/6/2025), Iran meluncurkan gelombang kedua serangan rudal sebagai balasan atas gempuran Israel ke sejumlah fasilitas pentingnya. Target utama adalah markas militer dan kantor Kementerian Pertahanan Israel, termasuk kawasan sekitar Menara Marganit di Tel Aviv yang dekat dengan markas besar militer Tzahal.
Menurut laporan The Jerusalem Post dan Times of Israel, sistem pertahanan udara Israel dibantu oleh Amerika Serikat dan Yordania berhasil menjatuhkan sebagian rudal Iran. Namun, beberapa rudal tetap meledak di daratan, menyebabkan kobaran api di titik ledakan.
Garda Revolusi Iran (IRGC) mengklaim bahwa puluhan target penting Israel, seperti pangkalan militer dan lokasi produksi senjata, berhasil dihantam. Serangan ini terjadi setelah fasilitas nuklir Iran di Natanz diserang oleh Israel, yang menyebabkan kontaminasi radiologis meskipun masih bisa ditangani. Dalam serangan Israel tersebut, sejumlah pejabat tinggi Iran, termasuk kepala IRGC Hossein Salami dan ilmuwan nuklir senior Fereydoun Abbasi-Davani, dilaporkan tewas.
Menanggapi potensi ancaman terhadap warganya, Angkatan Udara Yordania mencegat sejumlah rudal dan drone yang melintasi wilayah udaranya pada Jumat (13/6/2025). Kantor berita Petra mengutip pernyataan seorang pejabat militer yang menegaskan bahwa intersepsi dilakukan sebagai bentuk perlindungan terhadap area permukiman warga sipil.
“Intersepsi dilakukan berdasarkan evaluasi militer yang menunjukkan bahwa rudal dan drone tersebut kemungkinan besar akan jatuh di wilayah Yordania, termasuk di kawasan yang padat penduduk, dan hal itu berpotensi mengancam keselamatan warga sipil,” ujar pejabat tersebut, sebagaimana dikutip The Associated Press.
Angkatan Bersenjata Yordania menyatakan seluruh unit pertahanannya kini dalam status siaga tinggi. Mereka secara intensif memantau perkembangan di sepanjang perbatasan untuk mencegah pelanggaran wilayah udara.
“Angkatan Bersenjata Kerajaan Yordania bekerja sepanjang waktu untuk mempertahankan perbatasan negara di darat, laut, dan udara, dan tidak akan mengizinkan pelanggaran wilayah udara Yordania dalam kondisi apa pun,” tegas sumber militer Yordania.
Menteri Negara Urusan Komunikasi dan Juru Bicara Pemerintah Yordania, Mohammad al-Momani, juga menegaskan sikap negaranya dalam konflik regional yang memanas.
“Negara ini tidak akan mengizinkan wilayah udaranya dilanggar, dan kami menolak untuk menjadi medan pertempuran bagi konflik apa pun,” ucapnya.
Pernyataan ini menegaskan posisi netral Yordania yang ingin menjaga stabilitas domestik sekaligus menghindari keterlibatan langsung dalam konflik antara Iran dan Israel.
Israel sendiri tengah bersiap menghadapi konflik jangka panjang. Pemerintah menutup sekolah, menghentikan semua aktivitas bisnis, dan memberlakukan status darurat nasional. Perdana Menteri Israel meminta warganya untuk bersiap, membeli kebutuhan pokok, dan tetap berada di dekat tempat perlindungan. Militer Israel pun memanggil ribuan prajurit cadangan untuk kembali bertugas.
Penyiar publik Israel dan Channel 12 melaporkan bahwa Israel juga mencegat pesawat nirawak di atas Suriah dan Arab Saudi. Sementara itu, laporan dari kantor berita Yordania menunjukkan bahwa rudal dan drone yang melintas juga berhasil dijatuhkan oleh pasukan udara kerajaan.
Ketegangan antara Iran dan Israel telah berubah menjadi krisis regional yang melibatkan banyak negara. Yordania kini berada di persimpangan antara menjaga netralitas dan melindungi warganya dari ancaman lintas udara. Dengan posisi geografis yang strategis, tindakan cepat dan tegas yang diambil oleh Yordania menjadi contoh penting dalam menjaga stabilitas kawasan di tengah konflik yang kian membesar.
Related Tags & Categories :