Leet Media

Kemenhub Akan Wujudkan Tiket Terintegrasi, Cuma Sekali Bayar untuk Semua Transportasi Umum

August 5, 2025 By pj

jakarta smart city

5 Agustus 2025 –  Kementerian Perhubungan terus bergerak maju dalam mewujudkan sistem transportasi nasional yang terhubung dan berkelanjutan. Salah satu langkah strategis yang tengah dipersiapkan adalah penerapan sistem tiket terintegrasi lintas moda, yang memungkinkan masyarakat cukup melakukan satu kali pembayaran untuk menggunakan berbagai jenis angkutan umum seperti bus, kereta, hingga angkutan perkotaan lainnya.

Sistem Satu Tiket untuk Banyak Moda Transportasi

Kebijakan sistem satu kali pembayaran ini disiapkan oleh Direktorat Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimodalitas. Direktur Jenderal Integrasi Transportasi Antar Moda, Risal Wasal, menyatakan bahwa program ini merupakan bagian penting dari reformasi sektor transportasi.

“Ada 3 hal yang akan kita laksanakan, pertama bagaimana integrasi tarifnya antar moda, serta integrasi ticketing system,” ujarnya dalam acara integrasi transportasi di sektor darat, perkeretaapian, udara, dan laut di kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta, Kamis (31/7/2025).

Risal menjelaskan bahwa sistem ini tidak hanya mencakup integrasi tarif dan tiket, tetapi juga sistem clearing house yang memastikan pembagian pendapatan antar operator moda berjalan adil dan transparan.

Menuju Mobility as a Service (MaaS)

Lebih jauh, sistem ini mengarah pada penerapan konsep Mobility as a Service (MaaS). Dalam sistem ini, satu kali tap pada tiket digital akan secara otomatis mendistribusikan pembayaran ke semua moda transportasi yang digunakan penumpang.

“Ke depan kita bicara MaaS (Mobility as a Services). Konsep MaaS itu adalah, begitu dia tap dengan satu tiket tadi, uang itu akan langsung terbagi (ke moda transportasi lain),” katanya.

MaaS memungkinkan integrasi layanan transportasi publik dan swasta seperti ride-sharing, car-sharing, bike-sharing, hingga taksi dan rental mobil, dalam satu platform digital mobilitas yang efisien dan berbasis mobilitas aktif.

Manfaat Sistem Terintegrasi bagi Masyarakat dan Lingkungan

Kemenhub berharap sistem ini mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Selain efisiensi biaya dan waktu, kebijakan ini juga menjadi solusi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca serta memperbaiki kualitas udara di kota-kota besar.

“Kita ingin transportasi publik bukan hanya nyaman dan terjangkau, tapi juga mudah digunakan. Sistem tiket terintegrasi ini adalah langkah penting menuju ke sana,” kata Risal.

Tidak hanya dari sisi teknologi, integrasi ini juga menyentuh aspek kelembagaan. Kemenhub menekankan pentingnya harmonisasi antarinstansi dan penyedia layanan transportasi dalam mendukung sistem ini secara nasional.

Fondasi Regulasi untuk Transportasi Masa Depan

Sebagai dasar hukum, Kemenhub saat ini tengah menyusun rancangan Undang-Undang Sistem Transportasi Nasional dan Sistem Logistik Nasional. Langkah ini diperlukan untuk menjamin kelancaran implementasi integrasi di seluruh wilayah Indonesia.

“Integrasi transportasi bertujuan untuk menciptakan transportasi yang terintegrasi secara lancar, sehingga terjadi efisiensi biaya, kecepatan, ketepatan, kemudahan dan kenyamanan. Kami memastikan bagaimana antar wilayah terhubung, antara first mile dengan last mile terintegrasi dan berkelanjutan,” ujar Risal Wasal dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (1/8/2025).

Cakupan Wilayah Prioritas dan Koordinasi Daerah

Integrasi layanan transportasi dirancang mencakup 10 kawasan metropolitan, 9 wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3TP), 5 kawasan sentra produksi pangan (KSPP), serta 10 destinasi pariwisata prioritas (DPP).

“Konsep integrasi layanan transportasi tidak hanya integrasi fisik saja, melainkan integrasi tarif, integrasi operasional, integrasi informasi, serta integrasi kebijakan. Pada sektor transportasi darat, sebanyak 17 layanan angkutan perkotaan di 13 kawasan perkotaan telah terintegrasi dengan simpul stasiun kereta api,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Prasarana Transportasi Jalan, Toni Tauladan, menekankan pentingnya sinergi antara pusat dan daerah.

“Koordinasi kami terutama dalam hal kebijakan untuk memastikan tingkat layanan yang sama baiknya bagi penumpang angkutan umum. Seperti layanan Teman Bus yang sudah diupayakan terintegrasi dari first mile hingga last mile,” kata Toni.