Kemarahan Rakyat Pada saat Demo 25 Agustus Jadi Wake Up Call untuk Pemerintah dan Partai Politik
September 10, 2025 By pj
10 September 2025 – Gelombang kemarahan rakyat yang dipicu oleh jatuhnya korban jiwa dan ribuan penahanan demonstran menjadi titik balik penting dalam kehidupan politik Indonesia. Alissa Wahid menekankan bahwa tragedi ini tidak boleh hanya dipandang sebagai peristiwa biasa, melainkan sinyal kuat bagi bangsa untuk melakukan perbaikan mendasar dalam tata kelola negara maupun sistem politik.
Tragedi dan Wake Up Call Bagi Bangsa
Alissa Wahid menyoroti bahwa tragedi kemanusiaan yang menelan korban jiwa harus dijadikan momentum refleksi bersama. Menurutnya:
“Ada korban jiwa 10 orang, ada hampir 1000 yang masih ditahan di kepolisian di berbagai tempat, jadi itu sesuatu yang kita sedihkan. Yang kalau menggunakan istilah ulama itu ‘hikmahnya’ adalah ini wake up call yang sangat besar bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan tetapi juga yang paling penting itu adalah wake up call untuk penyelenggara negara dan partai politik.” ujar Alissa Wahid saat berdiskusi dengan Leet dan media lainnya pada Kamis (04/09/2025).
Pernyataan ini menegaskan bahwa murka rakyat bukan hanya luapan emosi sesaat, melainkan peringatan keras agar negara dan partai politik tidak lagi abai terhadap aspirasi publik.
Kebijakan Tanpa Transparansi dan Efek Nyata UU Cipta Kerja
Selain tragedi kemanusiaan, Alissa Wahid juga menyinggung praktik buruk dalam pembuatan kebijakan. Ia menilai proses lahirnya UU Cipta Kerja sarat dengan ketertutupan dan minim partisipasi publik. Ia menegaskan:
“Kebijakan-kebijakan kita tahu ya, beberapa kebijakan diambil dengan cara diam-diam, waktu RUU ciptaker itu diproses itu hampir semua kelompok masyarakat sipil sudah mengingatkan ini dampaknya nanti akan ada relasi ketenagakerjaan yang timpang , akhirnya bisa berujung macam-macam, PHK akan mudah dan lain lain. Sebetulnya saat ini kita sedang menerima bukti konkret dari Efek UU Ciptaker.”
Menurutnya, kondisi ini memperlihatkan bagaimana keputusan yang diambil tanpa transparansi berpotensi menimbulkan dampak sosial-ekonomi serius, yang kini mulai dirasakan secara nyata oleh masyarakat.