Leet Media

Kebijakan Baru Google Melacak Semua Perangkat Anda Secara Permanen

February 23, 2025 By Abril Geralin

23 Februari 2025 – Di era di mana hampir setiap aspek kehidupan kita terhubung dengan internet, privasi digital menjadi semakin berharga namun juga semakin sulit dijaga. Google, perusahaan teknologi yang produknya digunakan oleh miliaran orang setiap hari, baru saja mengumumkan perubahan kebijakan yang akan mengubah secara fundamental cara mereka memantau aktivitas online kita. Pada 16 Februari 2025, Google akan menerapkan sistem pelacakan yang jauh lebih komprehensif dan permanen melalui teknologi digital fingerprinting.

Perubahan ini bukan sekadar update kebijakan biasa. Ini adalah transformasi mendasar dalam cara Google mengumpulkan dan menggunakan data pengguna. Bayangkan setiap kali Anda membuka Chrome di laptop, mengecek Gmail di ponsel, atau mencari sesuatu di tablet Anda, semua aktivitas ini akan terhubung dalam satu profil digital yang sangat detail. Profil ini tidak hanya mencakup apa yang Anda cari atau kunjungi, tetapi juga bagaimana Anda berinteraksi dengan perangkat Anda dari cara Anda mengetik hingga pola penggunaan aplikasi.

Perjalanan Google dengan Digital Fingerprinting

Source: Sindo News

Pada tahun 2019, Google dengan tegas menyatakan bahwa digital fingerprinting adalah praktik yang “salah secara etika.” Namun, dalam perubahan mengejutkan yang diumumkan untuk implementasi mulai 16 Februari 2025, perusahaan ini justru mengadopsi teknologi yang sama yang pernah mereka kritik. Digital fingerprinting kini menjadi bagian integral dari strategi periklanan Google, memungkinkan pelacakan yang lebih mendalam terhadap aktivitas pengguna di berbagai perangkat.

Bagaimana Digital Fingerprinting Bekerja?

Digital fingerprinting jauh lebih canggih dibandingkan cookie tradisional. Teknologi ini mengumpulkan berbagai data dari perangkat dan browser Anda, termasuk alamat IP, pengaturan browser, sistem operasi, dan bahkan cara Anda berinteraksi dengan website. Semua informasi ini dikombinasikan untuk menciptakan “sidik jari digital” unik yang dapat mengidentifikasi Anda di berbagai perangkat.

Mengapa Perubahan Ini Mengkhawatirkan?

Martin Thomson dari Mozilla menjadi salah satu suara kritis terdepan dalam menanggapi kebijakan baru ini. Ia menggarisbawahi bagaimana Google memberikan dirinya sendiri dan pengiklan kemampuan untuk melacak pengguna tanpa memberikan kontrol yang berarti. Berbeda dengan cookie yang dapat dengan mudah dihapus, sidik jari digital praktis impossible untuk dihindari.

Tanggapan Regulator dan Kritik

Information Commissioner’s Office (ICO) di Inggris telah mengambil sikap tegas terhadap kebijakan baru Google. Pada 19 Desember 2024, Stephen Almond, Direktur Risiko Regulasi ICO, mengkritik keras pendekatan ini sebagai langkah yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. ICO bahkan mengancam akan mengambil tindakan jika Google tidak memenuhi persyaratan hukum dasar, termasuk memberikan opsi persetujuan yang bebas dan hak untuk menghapus data.

Pembelaan Google dan Masa Depan Privasi Digital

Google berargumen bahwa perubahan ini merupakan respons terhadap “pergeseran ekosistem periklanan” dan mengklaim menggunakan Privacy Enhancing Technologies (PET) untuk melindungi pengguna. Mereka menekankan bahwa teknologi seperti pemrosesan di perangkat dan lingkungan eksekusi tepercaya dapat menciptakan standar privasi baru tanpa mengorbankan kemampuan bisnis untuk menjangkau pelanggan.

Implikasi untuk Pengguna Muda

Bagi generasi digital native berusia 18-34 tahun, perubahan ini memiliki implikasi serius. Sebagai kelompok yang paling aktif secara digital, data mereka akan menjadi yang paling terekspos. Setiap interaksi online, dari mencari rekomendasi produk hingga menjelajahi media sosial, akan berkontribusi pada profil digital yang semakin detail dan sulit dihapus.

Apa yang Bisa Dilakukan?

Meskipun digital fingerprinting sulit dihindari sepenuhnya, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk membatasi pelacakan. Menggunakan browser yang fokus pada privasi, mengaktifkan fitur anti-tracking, dan secara regular membersihkan data browsing mungkin tidak sepenuhnya menghentikan pelacakan, tetapi setidaknya dapat membatasi jumlah informasi yang dikumpulkan.

Era Baru Pengawasan Digital

Kebijakan baru Google menandai titik balik penting dalam sejarah privasi digital. Meskipun perusahaan berargumen bahwa perubahan ini diperlukan untuk evolusi periklanan digital, kritik dari berbagai pihak menunjukkan kekhawatiran serius tentang masa depan privasi online. Bagi pengguna muda yang hidup di era digital, pemahaman tentang implikasi kebijakan ini dan langkah-langkah untuk melindungi privasi menjadi semakin penting.

Sementara Google terus menekankan komitmen mereka untuk mengurangi risiko pelanggaran privasi dan mendorong penggunaan data yang bertanggung jawab, kenyataannya adalah bahwa digital fingerprinting memberikan kontrol yang sangat terbatas kepada pengguna atas data mereka sendiri. Ini mungkin memang menjadi “selamat tinggal” untuk privasi seperti yang kita kenal, tetapi bukan berarti kita harus menyerah dalam upaya melindungi data pribadi kita di era digital yang semakin invasif ini.