May 20, 2025 By pj
20 Mei 2025 – Film Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel menjadi proyek terbaru rumah produksi Umbara Brothers Film. Diangkat dari kasus nyata penganiayaan terhadap David Ozora oleh Mario Dandy Satriyo, film ini diharapkan bukan sekadar hiburan, tetapi bentuk kritik terhadap penyalahgunaan kekuasaan dan lemahnya perlindungan hukum terhadap korban.
Kasus Mario Dandy pada 2023 menjadi sorotan nasional. Mario, anak mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo, menganiaya David Ozora secara brutal hingga menyebabkan korban mengalami cedera otak serius (Diffuse Axonal Injury tingkat 2) dan diperkirakan tidak akan pulih sepenuhnya.
Dalam insiden yang terjadi pada Februari 2023, David disuruh push-up oleh Mario, lalu ditendang berkali-kali hingga tak sadarkan diri. Aksi ini direkam oleh temannya, Shane Lukas, dan videonya tersebar luas di media sosial, memicu kemarahan publik.
Atas perbuatannya, Mario Dandy divonis 12 tahun penjara.
Film Ozora disutradarai oleh Anggy Umbara dan menjadi produksi kedua Umbara Brothers Film setelah Gundik. Cuplikan teaser Ozora diputar saat press screening Gundik di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, pada Jumat, 16 Mei 2025. Teaser tersebut menampilkan suasana persidangan yang mencekam dan rusuh.
Beberapa aktor yang muncul dalam cuplikan antara lain Chicco Jerikho, Mathias Muchus, Muzzaki Ramdhan, dan Tika Bravani. Muzzaki Ramdhan dikonfirmasi akan memerankan karakter Ozora, sementara Chicco Jerikho diduga kuat memerankan ayah korban.
Lewat unggahan di akun Instagram resminya, Umbara Brothers menekankan bahwa film ini bukan hanya drama kriminal, tetapi juga menyuarakan kritik sosial. Mereka menulis:
“Ketika kekuasaan mencoba untuk membungkam keadilan. Menolak lupa tragedi kasus penganiayaan brutal kepada anak dibawah umur, oleh anak oknum pejabat yang mengaku sebagai ‘penguasa Jaksel’.”
Film Ozora ingin menunjukkan bagaimana kekuasaan bisa menjadi alat pembungkaman keadilan, terutama ketika pelaku berasal dari keluarga elit yang memiliki pengaruh dalam sistem.
Dari berbagai pernyataan yang diungkapkan dalam konferensi pers, besar kemungkinan film Ozora akan lebih menitikberatkan pada sudut pandang korban dan keluarganya. Perspektif ini penting untuk mengembalikan fokus pada trauma, ketidakadilan, dan perjuangan korban dalam menghadapi sistem hukum yang timpang.
Dengan penekanan pada realitas sosial yang kompleks, film ini menjadi bentuk refleksi masyarakat terhadap ketimpangan kekuasaan yang nyata.
Hingga kini, belum ada tanggal resmi perilisan Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel, namun Anggy Umbara memastikan film ini akan tayang tahun 2025. Antusiasme publik meningkat seiring kemunculan teaser dan pernyataan dari pihak rumah produksi.
Film ini tidak hanya diharapkan memicu kesadaran sosial, tetapi juga memperkuat pentingnya keadilan dan keberanian dalam mengungkap kebenaran, khususnya bagi para korban yang selama ini tak bersuara.