Leet Media

Karier Patrick Kluivert, Dari Striker Maut Hingga Pelatih

January 8, 2025 By Abril Geralin

08 Januari 2025 – Bayangkan seorang striker yang pernah mencetak gol kemenangan di final Liga Champions di usia 18 tahun, menjadi bintang di Barcelona, dan mengukir nama sebagai salah satu penyerang terbaik Belanda. Kini, Patrick Kluivert membawa segudang pengalaman dan visi sepakbola modernya untuk memimpin Timnas Indonesia. Sebuah perjalanan yang dimulai dari jalanan Amsterdam, menembus panggung Eropa, hingga akhirnya berlabuh di Indonesia.

Perjalanan Gemilang Sebagai Pemain

Source: Bola.com

Patrick Stephan Kluivert merupakan salah satu striker paling mematikan di eranya. Pemain kelahiran Amsterdam ini mengukir prestasi gemilang bersama klub-klub elite Eropa. Kariernya dimulai dari Ajax Amsterdam, di mana ia berhasil mempersembahkan trofi Liga Champions dan Piala Super Eropa. Kesuksesannya berlanjut saat membela AC Milan, meski hanya semusim. Nama Kluivert semakin bersinar ketika bergabung dengan FC Barcelona, di mana ia turut mengantarkan klub Catalan tersebut meraih gelar La Liga.

Era Keemasan di Ajax Amsterdam

Ketika nama Patrick Kluivert mulai menggema di dunia sepakbola pada pertengahan 90-an, tak ada yang menyangka pemuda Amsterdam ini akan menjadi salah satu striker paling ditakuti di Eropa. Memulai kariernya di Ajax, Kluivert muda langsung menunjukkan tajinya. Bayangkan ini: di usia yang masih 18 tahun, ia sudah mencetak gol kemenangan di final Liga Champions 1995 mengalahkan AC Milan. Sebuah pencapaian yang bahkan pemain senior pun belum tentu bisa meraihnya.

Dominasi di Barcelona

Camp Nou menjadi panggung berikutnya bagi Kluivert untuk memamerkan kehebatannya. Selama enam musim berseragam Blaugrana, striker kelahiran Amsterdam ini mencetak lebih dari 120 gol. Bukan sekadar angka, setiap golnya menunjukkan kelasnya sebagai predator sejati di kotak penalti. Era Kluivert di Barcelona coincide dengan masa kejayaan klub, termasuk ketika mereka menjuarai La Liga musim 1998/99.

Kisah Bersama Timnas Belanda

Jika Anda pernah menyaksikan Euro 2000, Anda pasti ingat bagaimana dominannya Kluivert bersama Tim Oranye. Lima gol yang ia cetak membuatnya berbagi gelar top scorer turnamen. Total 40 gol dalam 79 penampilan untuk Belanda bukan sekadar statistik – itu adalah bukti konsistensi dan kehebatan seorang Patrick Kluivert di level internasional.

Lebih dari Sekadar Angka

Yang membuat Kluivert istimewa bukan hanya jumlah golnya, tapi bagaimana ia mencetak gol-gol tersebut. Kombinasi kecepatan, teknik, dan naluri pembunuh di depan gawang membuatnya menjadi mimpi buruk bagi setiap pertahanan lawan. Penghargaan UEFA Golden Boy dan gelar Pemain Terbaik Ajax pada 1995 hanya sebagian kecil dari bukti pengakuan dunia atas kehebatannya.

Warisan untuk Generasi Mendatang

Kini, setelah mengukir prestasi gemilang sebagai pemain, Kluivert membawa pengalamannya ke Indonesia. Sebagai pelatih baru Timnas Indonesia, ia membawa visi dan filosofi sepakbola modern yang dibentuk dari perjalanan kariernya yang luar biasa. Dari Amsterdam ke Barcelona, dan kini Jakarta – Patrick Kluivert siap menulis chapter baru dalam sejarah sepakbola Indonesia.

Langkah Awal di Dunia Kepelatihan

Source: DetikSport

Setelah menggantung sepatu, Kluivert memulai petualangan barunya di dunia kepelatihan pada tahun 2008. Langkah pertamanya dimulai di AZ Alkmaar sebagai pelatih penyerang, sebuah posisi yang sangat sesuai dengan pengalamannya sebagai striker handal. Perjalanannya berlanjut dengan menjadi asisten pelatih di beberapa klub, termasuk Brisbane Roar di Australia dan NEC Nijmegen di Belanda. Pengalaman pertamanya sebagai kepala pelatih didapatkan saat menangani FC Twente II, dilanjutkan dengan melatih tim muda Ajax Amsterdam U-19.

Pencapaian di Timnas Belanda dan Pengalaman Internasional

Salah satu momen penting dalam karier kepelatihannya adalah saat bergabung dengan timnas Belanda sebagai asisten Louis van Gaal. Kolaborasi keduanya membuahkan hasil manis dengan membawa Belanda finish di posisi ketiga Piala Dunia 2014. Prestasi ini membuka jalan bagi Kluivert untuk mendapatkan kepercayaan lebih besar di kancah internasional.

Petualangan di Curacao dan Afrika

Setelah kesuksesan bersama timnas Belanda, Kluivert mendapat tantangan baru sebagai pelatih kepala timnas Curacao. Selama periode 2015 hingga 2021, ia telah tiga kali dipercaya untuk membangun sepak bola negara tersebut, baik sebagai pelatih maupun penasihat teknis. Pengalamannya merambah hingga ke benua Afrika ketika ia dipercaya menjadi asisten pelatih timnas Kamerun pada 2018-2019.

Pengalaman Terakhir di Turki

Source: CNN Indonesia

Sebelum ditunjuk sebagai pelatih timnas Indonesia, Kluivert menangani klub Liga Turki, Adana Demirspor. Namun, perjalanannya di klub tersebut harus berakhir pada Desember 2023 setelah hanya meraih satu kemenangan dari enam pertandingan terakhir. Meski demikian, pengalaman ini menambah wawasannya dalam menangani klub profesional di liga kompetitif.

Tantangan Baru Bersama Timnas Indonesia

Pada 8 Januari 2025, PSSI secara resmi mengumumkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas Indonesia. Ia dikontrak selama dua tahun, dari 2025 hingga 2027, dengan opsi perpanjangan kontrak. Dalam menjalankan tugasnya, Kluivert akan didampingi dua asisten pelatih asal Belanda, Alex Pastoor dan Denny Landzaat, serta dua asisten lokal Indonesia.

Visi dan Harapan

Penunjukan Kluivert sebagai pelatih timnas Indonesia membawa angin segar bagi persepakbolaan nasional. Dengan pengalaman bermainnya di level tertinggi Eropa dan track record kepelatihannya yang beragam, Kluivert diharapkan dapat membawa perubahan signifikan bagi perkembangan sepak bola Indonesia. Kombinasi antara keahlian teknis dari staff pelatih Belanda dan pemahaman kultur lokal dari asisten pelatih Indonesia diharapkan dapat menciptakan formula yang tepat untuk memajukan prestasi timnas.

Perjalanan Kluivert dari jalanan Amsterdam hingga menjadi legenda sepakbola dunia membuktikan bahwa bakat besar, kerja keras, dan determinasi bisa mengantarkan seseorang ke puncak prestasi. Kini, sebagai pelatih Timnas Indonesia, tantangan baru menantinya, mentransfer pengalaman dan pengetahuannya untuk membangun generasi baru pesepakbola Indonesia.