Leet Media

Kapolri Sebut Indonesia Sedang Tidak Baik-Baik Saja

August 6, 2025 By RB

Tribun News

06 Agustus 2025 – Indonesia tengah menghadapi tantangan besar akibat dinamika global yang tidak stabil. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang menyampaikan sejumlah langkah strategis agar Indonesia tetap tangguh di tengah krisis global.

Kondisi Global dan Dampaknya terhadap Indonesia

Dalam beberapa waktu terakhir, kondisi geopolitik internasional menunjukkan eskalasi yang mengkhawatirkan. Kapolri menyebutkan bahwa dinamika global, termasuk konflik Rusia-Ukraina, Israel-Palestina, India-Pakistan, AS-China, Israel-Iran, dan Thailand-Kamboja, membawa dampak yang luas, tidak hanya di kancah internasional, tetapi juga regional dan nasional.

“Ini tentunya mau tidak mau akan membawa dampak yang tentunya tidak hanya terjadi di kancah global, namun juga terjadi di kancah regional, bahkan juga implikasinya terjadi di dalam negeri,” ujar Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam acara di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, pada Senin, 4 Agustus 2025.

Perang dan ketegangan global berdampak langsung pada sektor pangan, ekonomi, hingga isu kemanusiaan. Kapolri menyoroti bagaimana konflik di Timur Tengah menyebabkan kelaparan, genosida, dan kejahatan kemanusiaan yang memicu reaksi keras dari masyarakat internasional.

Ketahanan Ekonomi dan Pangan Menjadi Fokus Nasional

Menghadapi situasi yang tidak kondusif ini, Jenderal Sigit menegaskan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi dan ketahanan pangan nasional. Ia menyoroti dampak besar dari perang dagang internasional yang memperburuk kondisi domestik Indonesia.

“Perang dagang yang terjadi dan ini tentunya menimbulkan eskalasi yang berdampak kepada masalah pangan dan masalah ekonomi,” ujarnya.

Sigit menambahkan bahwa Indonesia harus mampu memainkan peran aktif dalam diplomasi luar negeri untuk menjaga eksistensinya di tengah krisis global. Menurutnya, politik luar negeri yang dinamis dan cerdas akan menjadi tameng agar Indonesia tetap terjaga dalam situasi yang penuh gejolak.

Peran Polri dalam Program Ketahanan Pangan Nasional

Sebagai bentuk konkret upaya mendukung ketahanan nasional, Kepolisian Republik Indonesia menjalankan sejumlah program strategis. Dalam peringatan HUT Bhayangkara ke-79 di Monas, Jakarta, pada 1 Juli 2025, Kapolri menjelaskan berbagai inisiatif lembaganya, mulai dari pemanfaatan lahan produktif hingga pengawasan distribusi bantuan dan hasil panen agar tepat sasaran.

“Guna mengoptimalkan lahan yang belum terkelola, pengawasan distribusi bantuan pemerintah, dan hasil panen agar tepat sasaran,” kata Sigit.

Selain itu, Polri telah merekrut 593 personel bintara polisi yang difokuskan sebagai Bhabinkamtibmas dan Bintara Penggerak Ketahanan Pangan. Mereka menjadi ujung tombak pelaksanaan program ketahanan pangan di lapangan.

Tak hanya itu, Polri juga menjalin kerja sama strategis dengan Kementerian Pertanian untuk mendorong penanaman jagung secara masif di berbagai wilayah Indonesia. Sebanyak 135 ribu kelompok tani telah digerakkan untuk menanam jagung di atas lahan seluas 429 ribu hektare. Kapolri mengklaim lembaganya juga mengembangkan inovasi di bidang benih unggul, pupuk, dan penggunaan teknologi melalui aplikasi gugus tugas Polri untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Indonesia Harus Bertahan dan Bergerak Strategis

Kapolri menegaskan bahwa Indonesia belum sepenuhnya siap bersaing di level global. Perkembangan teknologi dan geopolitik menuntut negara untuk beradaptasi dan memperkuat strategi nasional.

“Situasi teknologi yang saat ini terus berkembang, bahkan berdasarkan Global Risk Report itu menjadi permasalahan nomor satu di seluruh dunia dan ini memang harus kita hadapi,” ucap Kapolri.

Ia menegaskan pentingnya semua elemen bangsa untuk berpikir keras dalam menghadapi situasi yang tidak mudah ini. “Kondisi negara kita dan kondisi situasi dinamika global saat ini sedang tidak baik-baik saja dan masing-masing negara harus berpikir keras untuk tetap bisa survive di tengah situasi yang ada,” ungkapnya.

Related Tags & Categories :

highlight