Leet Media

Kalahkan Jakarta, Surabaya jadi Kota yang Warganya Paling Jago Bahasa Inggris

March 3, 2025 By Rio Baressi

3 Maret 2025 – Kemampuan berbahasa Inggris di Indonesia masih tergolong rendah secara global, tetapi beberapa kota menunjukkan performa lebih baik. Surabaya menempati posisi teratas dalam kecakapan bahasa Inggris berdasarkan laporan EF English Proficiency Index (EPI) 2024. Dengan skor 539, Surabaya mengungguli Jakarta dan Bandung yang masing-masing memperoleh skor 523. Sementara itu, Banjarmasin dan Jambi menjadi kota dengan skor terendah. Artikel ini membahas tren kecakapan bahasa Inggris di Indonesia serta tantangan dan upaya peningkatan kompetensi bahasa Inggris di berbagai wilayah.

Sumber: Okezone.com

Kemampuan Bahasa Inggris di Indonesia Masih Rendah

Berdasarkan laporan EF EPI 2024, Indonesia menempati peringkat ke-80 dari 116 negara dengan skor 468, di bawah rata-rata global 477.

Skor ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, yang mencerminkan masih rendahnya tingkat kemahiran bahasa Inggris masyarakat Indonesia.

Salah satu faktor penyebab rendahnya kemampuan bahasa Inggris di Indonesia adalah kurangnya akses terhadap pendidikan bahasa Inggris berkualitas, terutama di daerah-daerah terpencil.

Selain itu, terdapat disparitas dalam kemampuan bahasa Inggris berdasarkan usia dan gender, di mana laki-laki serta individu berusia 26–30 tahun cenderung memiliki skor lebih tinggi dibandingkan kelompok lainnya.

Surabaya Menjadi Kota dengan Skor Tertinggi

Laporan EF EPI 2024 menunjukkan bahwa kota-kota di Pulau Jawa memiliki tingkat kemahiran bahasa Inggris yang lebih tinggi dibandingkan daerah lain.

Surabaya berhasil mencatatkan skor tertinggi, yaitu 539, mengungguli Jakarta dan Bandung yang sama-sama memperoleh skor 523.

Kenaikan skor ini mencerminkan meningkatnya kesadaran dan akses terhadap pendidikan bahasa Inggris di kota-kota besar.

Jakarta mengalami penurunan 8 poin dari tahun sebelumnya, sedangkan Bandung justru mengalami peningkatan sebesar 12 poin. Kota lain seperti Malang (511), Batam (509), dan Yogyakarta (507) juga berhasil masuk dalam kategori kecakapan menengah.

Kota dengan Skor Terendah

Sebaliknya, beberapa kota di Indonesia masih tertinggal dalam hal kecakapan bahasa Inggris. Banjarmasin dan Jambi menjadi kota dengan skor terendah, masing-masing memperoleh 444 dan 421.

Hal ini sejalan dengan tren kecakapan bahasa Inggris di Pulau Kalimantan dan Maluku, yang rata-rata masih rendah dengan skor 448 dan 402.

Faktor utama yang menyebabkan rendahnya skor di daerah ini meliputi keterbatasan akses pendidikan, minimnya tenaga pengajar berkualitas, serta infrastruktur yang kurang memadai untuk mendukung pembelajaran bahasa asing.

Tantangan dan Upaya Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris

Meskipun beberapa kota menunjukkan peningkatan, tantangan dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris di Indonesia masih besar. Beberapa tantangan utama meliputi:

  1. Ketidakmerataan Akses Pendidikan
    • Daerah terpencil masih sulit mendapatkan akses ke pendidikan berkualitas.
    • Kurangnya tenaga pengajar yang kompeten di bidang bahasa Inggris.
  2. Kualitas Pengajaran yang Bervariasi
    • Kurikulum bahasa Inggris di berbagai daerah belum seragam dan sering kali kurang relevan dengan kebutuhan global.
    • Metode pengajaran masih berfokus pada teori dibandingkan praktik komunikasi.
  3. Ketimpangan Ekonomi
    • Biaya pendidikan bahasa Inggris yang tinggi menjadi kendala bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
    • Beasiswa dan bantuan pendidikan belum terdistribusi secara merata.
  4. Kurangnya Motivasi dan Kesadaran Masyarakat
    • Banyak masyarakat, terutama di daerah, masih menganggap bahasa Inggris tidak begitu penting untuk kehidupan sehari-hari.

Solusi untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris

Untuk mengatasi tantangan tersebut, beberapa langkah yang bisa dilakukan meliputi:

  1. Pemerataan Akses Pendidikan
    • Membangun lebih banyak sekolah dan fasilitas pendidikan di daerah terpencil.
    • Memperluas akses internet untuk mendukung pembelajaran daring.
  2. Peningkatan Kualitas Guru dan Kurikulum
    • Meningkatkan pelatihan bagi guru bahasa Inggris.
    • Menyesuaikan kurikulum agar lebih relevan dengan kebutuhan industri dan globalisasi.
  3. Subsidi dan Beasiswa untuk Pendidikan Bahasa Inggris
    • Memastikan program bantuan tepat sasaran agar bisa menjangkau mereka yang benar-benar membutuhkan.
  4. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
    • Kampanye tentang pentingnya bahasa Inggris untuk masa depan karier dan pendidikan.
    • Mendorong penggunaan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari melalui komunitas dan media sosial.

Surabaya berhasil menjadi kota dengan kemampuan bahasa Inggris terbaik di Indonesia, disusul oleh Jakarta dan Bandung. Namun, secara nasional, Indonesia masih tertinggal dalam hal kecakapan bahasa Inggris dibandingkan negara lain.

Tantangan seperti ketidakmerataan akses pendidikan, kurangnya tenaga pengajar berkualitas, dan kesenjangan ekonomi harus segera diatasi melalui kerja sama antara pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat.

Dengan strategi yang tepat, diharapkan tingkat kemahiran bahasa Inggris masyarakat Indonesia dapat terus meningkat di masa depan.