Leet Media

Kabar Baik! Kemenkes Berencana Gratiskan Vaksin HPV Bagi Perempuan Usia 20+

June 18, 2025 By RB

Halodoc

18 Juni 2025 – Kabar menggembirakan datang dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang mengumumkan rencana perluasan program vaksinasi HPV gratis untuk perempuan usia 20 tahun ke atas. Program yang direncanakan dimulai pada tahun 2027 ini menjadi langkah strategis pemerintah dalam menekan angka kematian akibat kanker serviks di Indonesia.

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, Gertrudis Tandy, dalam konferensi pers yang diselenggarakan pada Jumat (13/6/2025), menegaskan bahwa perluasan program vaksinasi HPV ini merupakan bagian integral dari upaya eliminasi kanker serviks di Indonesia. “Ini memang sebenarnya sudah tercantum juga untuk yang lebih tua. Untuk pelaksanaannya memang sedang dibahas, untuk implementasinya akan dimulai untuk 20 tahun,” ungkap Tandy.

Mengapa Vaksin HPV Penting

Program vaksinasi HPV gratis ini tentu menjadi kabar yang patut disambut baik. Vaksin HPV (Human Papillomavirus) berfungsi sebagai benteng pertahanan utama melawan infeksi virus yang menjadi penyebab utama kanker serviks. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), HPV tipe 16 dan 18 bertanggung jawab atas sekitar 70 persen kasus kanker serviks di seluruh dunia.

Tidak hanya melindungi dari kanker serviks, vaksin HPV juga terbukti efektif dalam mencegah berbagai jenis kanker lain yang disebabkan oleh virus HPV, termasuk kanker vagina, vulva, penis, anus, serta kanker di bagian mulut, tenggorokan, dan kepala-leher. Hal ini menjadikan vaksin HPV sebagai investasi kesehatan jangka panjang yang sangat berharga.

Realita Mencengangkan: Data Kanker Serviks di Indonesia

Data dari International Agency for Research on Cancer tahun 2022 mengungkap fakta yang cukup mengkhawatirkan. Indonesia mencatat 36.964 kasus kanker serviks dengan angka kematian mencapai 20.708 kasus. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi, menyampaikan bahwa kanker serviks merupakan kanker kedua yang paling sering menyerang perempuan di Indonesia.

“Jadi angka kejadiannya juga cukup tinggi dan angka kematiannya juga hampir separuhnya. Kanker leher rahim adalah kanker kedua yang terbanyak dan kurang lebih 56 kematian akibat kanker leher rahim setiap harinya,” ungkap Nadia dalam paparan yang sama.

Fakta ini semakin mengkhawatirkan ketika kita mengetahui bahwa Indonesia menempati peringkat ketiga dengan penyumbang kematian karena kanker terbanyak di ASEAN, setelah Myanmar dan Thailand. Dari 240 ribu kematian akibat kanker setiap tahun, sekitar 26 ribu di antaranya disebabkan oleh kanker serviks.

Perkembangan Program Vaksinasi HPV di Indonesia

Sejarah dan Capaian Program

Program imunisasi HPV di Indonesia telah dimulai secara bertahap sejak tahun 2016 dengan pengenalan awal di sekitar 20 kabupaten/kota, termasuk DKI Jakarta. Perkembangan yang signifikan terjadi pada tahun 2023 ketika program mencapai cakupan nasional dan menjangkau seluruh provinsi melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

Saat ini, Kemenkes sedang fokus menyelesaikan target sasaran vaksinasi HPV untuk anak perempuan dan laki-laki usia 11-12 tahun yang duduk di bangku kelas 5 dan 6 SD, serta remaja perempuan usia 15 tahun. Target ambisius yang ditetapkan adalah mencapai cakupan vaksinasi 90 persen pada anak perempuan usia 15 tahun hingga tahun 2030.

Program Imunisasi Kejar 2025

Pada tahun 2025, pemerintah memberikan satu dosis vaksin HPV kepada anak-anak di kelas 5 dan 6 SD, serta melaksanakan Program Imunisasi Kejar bagi remaja laki-laki dan perempuan berusia sekitar 15 tahun (kelas 3 SMP) yang belum pernah divaksin. Program Imunisasi Kejar ini secara khusus ditujukan bagi remaja yang belum pernah menerima vaksin HPV sebelumnya.

Rencana Perluasan untuk Dewasa Muda

Timeline dan Target Kelompok

Mulai tahun 2027, program vaksinasi HPV gratis akan diperluas untuk mencakup perempuan usia 20 tahun ke atas. Perluasan ini menjadi sangat strategis mengingat banyak perempuan dewasa muda yang belum mendapatkan kesempatan untuk divaksinasi HPV pada usia yang lebih muda.

Vaksinasi HPV memang diprioritaskan untuk usia muda karena sistem imun dinilai lebih kuat, menghasilkan lebih banyak antibodi, dan memberikan perlindungan paling baik melawan HPV sebelum terpapar virus tersebut. Namun, perluasan ke kelompok usia dewasa muda tetap memberikan manfaat signifikan dalam upaya pencegahan kanker serviks.

Dosis dan Rekomendasi Berdasarkan Usia

Rekomendasi dosis vaksin HPV berbeda-beda tergantung kelompok usia. Menurut WHO, anak berusia 9-14 tahun dapat diberikan satu atau dua dosis dalam selang waktu 6-12 bulan. Sementara itu, bagi remaja berusia 15-20 tahun, satu atau dua dosis dapat disuntikkan dalam selang waktu enam bulan.

Untuk perempuan dewasa berusia di atas 21 tahun, vaksin HPV disarankan diberikan sebanyak dua dosis dalam selang waktu enam bulan. Penting untuk dicatat bahwa vaksin ini tidak disarankan bagi perempuan berusia di atas 26 tahun karena manfaatnya dinilai tidak sebesar perempuan di bawah usia tersebut, mengingat kemungkinan sudah terpapar virus HPV.

Integrasi dengan Program Kesehatan Lainnya

Program Cek Kesehatan Gratis (CKG)

Pada tahun 2025, layanan skrining HPV DNA juga akan diintegrasikan dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Kebijakan ini diharapkan dapat memperluas jangkauan deteksi dini dan mencegah berkembangnya kanker ke stadium lanjut. Integrasi ini menunjukkan pendekatan holistik pemerintah dalam menangani permasalahan kanker serviks, tidak hanya melalui pencegahan dengan vaksinasi, tetapi juga deteksi dini.

Pentingnya Vaksinasi Sebelum Aktif Secara Seksual

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa hampir semua individu yang aktif secara seksual akan terkena HPV setidaknya sekali dalam hidupnya. Oleh karena itu, pemberian vaksin HPV sangat dianjurkan sebelum seseorang aktif secara seksual, karena efektivitasnya jauh lebih tinggi jika dilakukan sebelum ada paparan terhadap virus HPV.

Proyeksi Masa Depan dan Urgensi Tindakan

Tanpa intervensi yang signifikan, proyeksi menunjukkan peningkatan kasus kanker pada tahun 2050 dapat mencapai 70 persen, sementara untuk kanker serviks di angka 50 persen. Data ini menegaskan urgensi program vaksinasi HPV yang komprehensif dan berkelanjutan.

Melalui program vaksinasi yang diperluas dan terstruktur, pemerintah berharap dapat menekan angka kejadian dan kematian akibat kanker serviks secara signifikan. Program ini tidak hanya berdampak pada kesehatan individu, tetapi juga pada produktivitas dan kualitas hidup generasi masa depan.

Langkah Maju untuk Kesehatan Perempuan Indonesia

Rencana perluasan program vaksinasi HPV gratis untuk perempuan usia 20 tahun ke atas yang akan dimulai pada tahun 2027 merupakan langkah progresif dalam upaya melindungi kesehatan perempuan Indonesia. Bagi kamu yang berada di rentang usia 24-35 tahun, program ini memberikan harapan baru untuk mendapatkan perlindungan optimal terhadap kanker serviks.

Meskipun pelaksanaan dan implementasinya masih dalam tahap pembahasan, komitmen pemerintah untuk memperluas cakupan vaksinasi HPV menunjukkan keseriusan dalam mengatasi permasalahan kanker serviks yang masih menjadi ancaman besar bagi kesehatan perempuan Indonesia.

Dengan dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat dan implementasi yang tepat sasaran, program vaksinasi HPV gratis ini diharapkan dapat menjadi game changer dalam upaya eliminasi kanker serviks di Indonesia. Saatnya kita bersama-sama mendukung program kesehatan yang bermanfaat untuk masa depan yang lebih sehat.

Related Tags & Categories :

highlight