Leet Media

Jepang Beri Dana 500 Juta untuk Warga yang Mau Tinggal di Desa dan Fenomena Akiya

January 22, 2025 By Amandira Maharani

Sumber : Depositphotos

22 Januari 2025 – Jepang menghadapi tantangan demografis yang serius, dengan penurunan populasi di daerah pedesaan dan fenomena urbanisasi masif. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah Jepang meluncurkan program revitalisasi pedesaan, menawarkan dana sebesar 4,8 juta yen (sekitar Rp 500 juta) bagi siapa saja yang bersedia pindah ke pedesaan. Langkah ini diharapkan dapat menghidupkan kembali ekonomi lokal sekaligus memberikan peluang bagi pendatang untuk memulai kehidupan baru.

Menghidupkan Kembali Daerah Pedesaan Jepang

Program ini bertujuan untuk menghidupkan kembali daerah pedesaan yang kehilangan penduduk akibat urbanisasi. Wayne Mills, Kepala Operasional Seven Seas Worldwide, menjelaskan bahwa banyak anak muda Jepang meninggalkan pedesaan dan meninggalkan rumah warisan keluarga mereka. Saat ini, ratusan rumah pedesaan tradisional Jepang yang indah dan bersejarah terabaikan. Dengan program ini, pendatang tidak hanya mendapatkan bantuan finansial, tetapi juga peluang untuk memulai awal baru di lingkungan yang tenang. Ekonomi lokal di daerah pedesaan pun mendapat manfaat melalui peningkatan aktivitas ekonomi.

Rumah Kosong di Jepang Menjadi Fokus Utama

Fenomena “akiya” atau rumah kosong menjadi salah satu fokus program ini. Hingga Oktober 2023, terdapat sekitar 9 juta unit rumah kosong di Jepang, meningkat lebih dari setengah juta unit sejak 2018. Urbanisasi masif dan penurunan populasi menjadi penyebab utama fenomena ini. Rumah-rumah kosong tersebut dijual dengan harga sangat murah, bahkan beberapa hanya seharga 1 dollar AS. Namun, biaya tambahan untuk renovasi dan perbaikan membuat total investasi yang diperlukan menjadi lebih tinggi.

Pindah ke Pedesaan Jepang Kini Lebih Mudah

Program ini tidak memberlakukan pembatasan khusus bagi orang asing yang ingin membeli properti di pedesaan Jepang, termasuk akiya. Turis atau penduduk asing dapat membeli rumah kosong dengan proses yang sama seperti penduduk lokal, tanpa perlu memiliki izin tinggal atau status kewarganegaraan. Dana sebesar 4,8 juta yen yang ditawarkan dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti membayar sewa rumah, membeli perabotan, atau memulai usaha baru di daerah tersebut. Lokasi utama yang ditawarkan dalam program ini adalah Takahama di Prefektur Fukui dan Pegunungan Shimokawa-cho di Hokkaido.

Sumber : Ulasan.com

Renovasi Rumah Akiya dengan Biaya Terjangkau

Meskipun harga awal akiya sangat terjangkau, biaya renovasi rumah menjadi pertimbangan serius. Total biaya renovasi minimal bisa mencapai 4,2 juta yen (sekitar Rp 442 juta). Berikut adalah rincian biaya renovasi:

Biaya tambahan lainnya meliputi insulasi, pemasangan jendela kaca berlapis ganda, dan pemberantasan rayap. Selain itu, pembeli juga harus mempertimbangkan pajak jual beli, pajak properti, dan biaya agen properti, yang biasanya berkisar antara 3-5 persen dari harga properti.


Meskipun program ini menawarkan peluang besar, beberapa aspek masih memerlukan klarifikasi, seperti mekanisme pendaftaran dan eligibilitas warga negara asing. Namun, inisiatif ini mencerminkan transformasi sosial di Jepang, dengan upaya menciptakan keseimbangan antara tradisi dan modernitas. Program ini tidak hanya memberikan solusi bagi tantangan demografis, tetapi juga membuka jalan bagi kehidupan alternatif di luar hiruk-pikuk perkotaan, sekaligus melestarikan keindahan dan sejarah pedesaan Jepang.