March 11, 2025 By Diva Permata Jaen
12 Maret 2025 – IslamiCruise, kapal pesiar berkonsep Islami pertama di dunia, dijadwalkan kembali berlabuh di Banda Aceh pada awal tahun 2026. Kunjungan ini merupakan bagian dari rute pelayaran internasional yang menghubungkan Malaysia dan Jeddah, Arab Saudi, sekaligus menjadi momen penting bagi pariwisata Islami global.
IslamiCruise, yang mulai berlayar pada tahun 2014, menghadirkan pengalaman pelayaran mewah dengan tetap mengusung prinsip-prinsip syariah. Selama pelayaran, peserta dapat menikmati berbagai fasilitas dan kegiatan Islami, seperti:
Selain itu, makanan yang disajikan di atas kapal dijamin halal, mulai dari bahan baku hingga proses pengolahannya.
IslamiCruise menawarkan dua rute utama:
Kedua rute ini mencakup pemberhentian di Salalah (Oman), Maladewa, dan Banda Aceh. Setiap perjalanan memakan waktu 13 malam, sehingga total perjalanan pulang pergi adalah 26 malam. Saat berlabuh di setiap destinasi, peserta diberikan waktu 10 jam untuk menjelajahi tempat wisata lokal. Di Banda Aceh, misalnya, paket tur akan diakomodasi oleh agen perjalanan resmi yang bekerja sama dengan IslamiCruise.
Kapal IslamiCruise memiliki 18 dek dengan kapasitas hingga 3.362 peserta. Beberapa fasilitas unggulan meliputi:
Fasilitas ini dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal tanpa melupakan nilai-nilai Islami.
Founder IslamiCruise, Suhaimi Abd Ghafer, menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi utama dalam industri pariwisata Islami global. Dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia dapat memanfaatkan kekayaan budaya dan warisan Islamnya untuk menarik lebih banyak wisatawan Muslim.
Menurut Global Muslim Travel Index 2023, pasar pariwisata Islami diproyeksikan mencapai nilai 225 miliar dolar AS pada tahun 2028. Kolaborasi antara sektor publik dan swasta diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam segmen ini.
Bagi wisatawan Indonesia yang ingin bergabung, biaya perjalanan IslamiCruise dimulai dari Rp59 juta per orang. Wisatawan harus terlebih dahulu menuju Port Klang atau Jeddah untuk memulai perjalanan. Biaya ini sudah mencakup donasi untuk warga Banda Aceh, akses ke fasilitas mewah, dan berbagai kegiatan Islami.
Meskipun berkonsep Islami, tur ini terbuka untuk semua kalangan, termasuk non-Muslim, asalkan mereka mematuhi aturan kesopanan, seperti berpakaian tertutup saat berada di luar kabin.
Dengan konsep yang menggabungkan kemewahan dan nilai-nilai Islam, IslamiCruise menawarkan pengalaman wisata yang unik dan tak terlupakan. Berlabuhnya kembali kapal ini di Banda Aceh pada tahun 2026 menjadi bukti nyata meningkatnya minat terhadap pariwisata Islami di dunia.