Leet Media

Ini Dia Penjelasan Mengenai OCCRP, Organisasi yang Memasukkan Jokowi Sebagai Salah Satu Tokoh Terkorup di Dunia.

January 2, 2025 By Amandira Maharani

Sumber : Katadata

2 Januari 2025 – Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) kembali menjadi sorotan setelah memasukkan nama Presiden Joko Widodo dalam daftar finalis Person of the Year 2024 untuk kategori kejahatan organisasi dan korupsi. Presiden ke-7 RI ini masuk bersama empat tokoh lainnya yakni Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pengusaha India Gautam Adani.

Menanggapi hal tersebut, Jokowi mempertanyakan tuduhan yang dilayangkan kepadanya. “Yang dikorupsi apa. Ya dibuktikan, apa,” kata Jokowi sambil tertawa saat ditemui di rumahnya di Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, pada Selasa (31/12/2024). Ia menilai banyak framing yang merugikan dirinya tanpa bukti yang jelas.


Sumber : Liputan 6

Mengenal OCCRP dan Sejarahnya

OCCRP merupakan salah satu organisasi jurnalisme investigasi terbesar di dunia yang berkantor pusat di Amsterdam, Belanda. Didirikan pada 2007 oleh dua wartawan investigasi veteran, Drew Sullivan dan Paul Radu, organisasi ini awalnya beroperasi di Eropa Timur sebelum berkembang menjadi kekuatan utama dalam jurnalisme investigasi kolaboratif global.

Sebagai organisasi nirlaba, OCCRP terdiri dari 24 pusat investigasi yang tersebar di seluruh Eropa, Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Organisasi ini memiliki track record yang impresif dalam mengungkap berbagai kasus korupsi dan kejahatan terorganisir, termasuk keterlibatan dalam investigasi spyware Pegasus dan kebocoran data Panama Papers.

Sistem Pemilihan Person of the Year OCCRP

Sejak 2012, OCCRP rutin merilis daftar tahunan yang menyoroti individu-individu yang dianggap memiliki peran signifikan dalam praktik korupsi dan kejahatan terorganisir di seluruh dunia. Untuk tahun 2024, proses nominasi dilakukan secara terbuka melalui Google Form yang dibagikan sejak 22 November 2024.

Nominasi dapat diajukan oleh berbagai kalangan, mulai dari publik, jurnalis, akademisi, pelaku bisnis hingga aparat penegak hukum. Setelah melalui proses penilaian, OCCRP mengumumkan mantan Presiden Suriah Bashar Al Assad sebagai pemenang Person of the Year 2024 in Organized Crime and Corruption.

Kredibilitas dan Prestasi OCCRP

OCCRP telah mendapatkan berbagai pengakuan internasional atas kerja-kerja investigasinya. Organisasi ini memenangkan Penghargaan Pulitzer pada 2017 untuk laporan mengenai Panama Papers Series. Bahkan pada 2023, OCCRP dinominasikan untuk penghargaan Nobel Perdamaian oleh Profesor Wolfgang Wagner dari Vrije Universiteit Amsterdam atas kontribusinya dalam mengungkap korupsi politik dan kejahatan terorganisir.

Selama beroperasi, laporan-laporan OCCRP telah menghasilkan lebih dari 620 dakwaan dan berbagai vonis hukuman. Lebih dari 702 pejabat dunia tercatat mengundurkan diri atau diskors dari jabatan mereka akibat investigasi yang dilakukan organisasi ini.

Sumber : Tribun News

Tanggapan Jokowi dan Kontroversi

Terkait masuknya namanya dalam daftar finalis, Jokowi menyarankan agar pertanyaan tentang muatan politik dalam penilaian tersebut ditanyakan langsung kepada OCCRP. Ia mengungkapkan bahwa berbagai pihak bisa menggunakan berbagai cara untuk membuat tuduhan. “Orang bisa pakai kendaraan apa pun lah. Bisa pakai NGO, bisa pakai partai, bisa pakai ormas untuk menuduh, untuk membuat framing jahat, membuat tuduhan jahat-jahat seperti itu,” jelasnya.

Terlepas dari kontroversi yang muncul, masuknya nama Jokowi dalam daftar finalis OCCRP menambah daftar panjang tokoh-tokoh dunia yang pernah masuk dalam radar organisasi ini, mulai dari Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev hingga mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro.