Leet Media

Indonesia Siap Evakuasi 1.000 Warga Palestina dari Gaza untuk Pengobatan

April 19, 2025 By Abril Geralin

19 April 2025 – Dalam pertemuan bilateral yang bersejarah antara Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Sugiono dan Menlu Amerika Serikat Marco Rubio di Washington D.C. pada 16 April 2025, Indonesia menegaskan komitmennya untuk mendukung Palestina dengan menawarkan bantuan konkret berupa evakuasi medis sementara bagi korban konflik di Gaza.

Komitmen Indonesia untuk Palestina di Forum Internasional

Source: Pikiran Rakyat

Menlu Sugiono menggunakan pertemuan dengan pejabat tinggi AS tersebut untuk menyoroti peran aktif Presiden Prabowo Subianto dalam upaya mendorong proses perdamaian di Palestina. Komitmen ini ditunjukkan melalui kunjungan diplomatik intensif yang dilakukan Presiden Prabowo ke beberapa negara strategis di Timur Tengah, termasuk Mesir, Yordania, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), dan Turki.

“Pemerintah Indonesia juga siap untuk mengevakuasi sementara sekitar 1.000 warga Palestina di Jalur Gaza yang terluka untuk dirawat di Indonesia. Setelah itu, mereka akan dipulangkan kembali ke Gaza,” tegas Sugiono dalam pernyataannya yang dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri RI pada Kamis (17/4/2025).

Pernyataan ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya memberikan dukungan diplomatis dan politis, tetapi juga menawarkan bantuan kemanusiaan konkret yang dapat langsung dirasakan oleh warga Palestina yang menjadi korban konflik berkepanjangan di wilayah tersebut.

Penolakan Tegas terhadap Relokasi Permanen

Meskipun Indonesia menawarkan bantuan evakuasi medis, Menlu Sugiono dengan tegas menyatakan bahwa Indonesia menolak wacana relokasi permanen warga Palestina dari tanah air mereka. Penolakan ini sejalan dengan prinsip kebijakan luar negeri Indonesia yang konsisten mendukung kemerdekaan Palestina dan hak warga Palestina atas tanah air mereka.

“Setelah mendapatkan perawatan medis di Indonesia, para korban akan dipulangkan kembali ke Gaza,” jelas Sugiono, menekankan bahwa rencana evakuasi yang diusulkan Presiden Prabowo Subianto hanya bersifat sementara dan bertujuan murni untuk kemanusiaan, bukan sebagai langkah menuju relokasi permanen.

Sikap Indonesia ini mencerminkan posisi yang konsisten dalam mendukung solusi dua negara (two-state solution) dan hak rakyat Palestina untuk kembali ke tanah air mereka, sejalan dengan berbagai resolusi PBB terkait konflik Israel-Palestina.

Penguatan Kemitraan Strategis Indonesia-AS

Pertemuan bilateral antara Menlu Sugiono dan Menlu Rubio tidak hanya membahas isu Palestina, tetapi juga menegaskan komitmen kedua negara untuk memperkuat kemitraan strategis di berbagai bidang. Sugiono memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan berbagai prioritas dan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama yang berkaitan dengan ketahanan pangan dan energi, hilirisasi, serta pembangunan sumber daya manusia.

“Sejumlah program prioritas tersebut membuka peluang kerja sama konkret dengan Pemerintah AS,” kata Sugiono, yang juga mendorong penguatan kerja sama ekonomi Indonesia-AS, termasuk dalam konteks rantai pasok.

Menlu Sugiono secara khusus mengundang investor AS untuk berinvestasi di sektor mineral kritis, seperti nikel, dan sektor-sektor penting lainnya. “Pemerintah Indonesia telah banyak melakukan langkah-langkah deregulasi untuk mempermudah dan menciptakan situasi kondusif bagi investor asing,” ujarnya.

Pembahasan Isu Regional dan Global

Source: Forum Keadilan

Selain isu Palestina dan kemitraan bilateral, kedua menteri juga membahas berbagai isu regional dan global yang menjadi perhatian bersama, termasuk situasi di Laut China Selatan. Mereka menegaskan pentingnya mengedepankan semangat kerja sama dan dialog dalam menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan.

Berdasarkan keterangan juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, kedua menlu membahas langkah-langkah untuk menegakkan kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut China Selatan sesuai dengan hukum internasional. Rubio dan Sugiono juga turut membahas tarif timbal balik AS terhadap Indonesia, dengan Rubio menyambut baik upaya Indonesia dalam melakukan reformasi ekonomi menuju hubungan dagang yang adil dan seimbang.

Menlu AS juga berterima kasih kepada Indonesia atas upaya dalam memfasilitasi pemulangan warga negara Indonesia yang dideportasi dari Amerika Serikat, menekankan pentingnya kerja sama dalam berbagai aspek hubungan bilateral.

Signifikansi Pertemuan dalam Konteks Regional

Perlu dicatat bahwa pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari komunikasi telepon kedua menlu pada Januari 2025 lalu. Yang lebih penting lagi, Menlu Sugiono merupakan menlu pertama dari negara-negara ASEAN yang diterima oleh Menlu AS di Washington D.C., menunjukkan posisi strategis Indonesia dalam perspektif kebijakan luar negeri Amerika Serikat di kawasan Indo-Pasifik.

Menlu Rubio sendiri menyampaikan bahwa momentum pertemuan dan penguatan kerja sama bilateral Indonesia dan AS saat ini sangat tepat di tengah dinamika geopolitik global yang terus berubah. Kedua menteri menggarisbawahi pentingnya untuk terus memajukan kemitraan antara kedua negara demi kepentingan bersama.

Langkah Konkret Indonesia dalam Krisis Kemanusiaan Gaza

Source: CNBC

Inisiatif Indonesia untuk mengevakuasi 1.000 warga Palestina yang terluka dari Gaza untuk mendapatkan perawatan medis merupakan langkah konkret yang menunjukkan komitmen Indonesia terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas internasional. Langkah ini juga mencerminkan posisi Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia yang konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina.

Meskipun dokumen tidak merinci bagaimana proses evakuasi akan dilaksanakan, langkah ini menunjukkan bahwa Indonesia siap mengambil peran lebih aktif dalam membantu mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza. Dengan kapasitas medis yang memadai, Indonesia berpotensi memberikan bantuan signifikan bagi korban konflik yang membutuhkan perawatan medis yang tidak dapat mereka peroleh di wilayah konflik.

Komitmen ini sejalan dengan peran Indonesia sebagai salah satu pendukung utama Palestina di forum internasional dan menjadi bukti nyata dukungan Indonesia yang tidak hanya bersifat verbal, tetapi juga dalam bentuk bantuan kemanusiaan langsung.

Kesediaan Indonesia untuk mengevakuasi korban konflik Gaza juga mengirimkan pesan politik penting kepada dunia internasional tentang perlunya tindakan konkret untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina, sembari terus mendorong solusi politik jangka panjang yang adil dan berkelanjutan.

Dengan rencana ini, Indonesia memposisikan diri sebagai negara yang tidak hanya berbicara tentang perdamaian dan kemanusiaan, tetapi juga mengambil langkah nyata untuk mewujudkannya, sejalan dengan prinsip politik luar negeri bebas aktif yang dianut negara ini sejak kemerdekaan.