September 26, 2025 By pj
26 September 2025 – Indonesia mencatatkan langkah strategis penting di kawasan Asia Tenggara dengan menjadi satu-satunya negara yang memiliki kapal rumah sakit militer. Keputusan ini lahir dari pengalaman panjang menghadapi bencana alam besar yang meluluhlantakkan infrastruktur medis. Armada kapal rumah sakit bukan hanya menjadi simbol kesiapan darurat, tetapi juga instrumen diplomasi kemanusiaan yang menguatkan citra Indonesia di dunia internasional.
Investasi besar dalam pembangunan kapal rumah sakit tidak muncul begitu saja. Indonesia belajar dari pengalaman pahit, mulai dari tsunami Aceh 2004 yang menewaskan lebih dari 170.000 jiwa, gempa Padang 2009, hingga gempa-tsunami Palu 2018. Semua peristiwa itu menunjukkan betapa rapuhnya fasilitas medis darurat. Kehadiran kapal rumah sakit menjadi solusi nyata berupa platform medis bergerak yang dapat segera menuju lokasi terdampak untuk memberikan bantuan.
Militer Indonesia, khususnya TNI Angkatan Laut, dipercaya sebagai institusi paling mampu mengelola kapal rumah sakit. Dengan keunggulan logistik, kemampuan teknis, dan keahlian maritim, pendanaan untuk kapal ini lebih efektif disalurkan melalui TNI daripada lembaga sipil. Armada yang disebut Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) ini memperlihatkan kesiapan Indonesia dalam merespons berbagai kondisi darurat dengan cepat.
Hingga kini Indonesia mengoperasikan tiga kapal rumah sakit. Salah satunya adalah KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 yang pada tahun 2024 mengirimkan bantuan medis ke Gaza. Ada pula KRI dr Wahidin Sudirohusodo-991 yang menjalankan misi kesehatan di kawasan Pasifik sebagai bagian dari diplomasi internasional. Sementara satu kapal lainnya rutin mendukung operasi domestik dan tanggap darurat bencana.
Dalam dokumen disebutkan bahwa “tiga kapal rumah sakit milik Indonesia bukan hanya alat penanggulangan bencana, tapi juga senjata diplomasi kemanusiaan.” Dengan misi tersebut, Indonesia menegaskan posisi pentingnya dalam solidaritas global.
Berbeda dengan negara lain yang menganggap kapal rumah sakit sebagai aset sekunder atau fasilitas mewah, Indonesia memandangnya sebagai kebutuhan krusial. Kapal rumah sakit tidak hanya menjadi sarana penanggulangan krisis, tetapi juga instrumen diplomasi yang menunjukkan komitmen bangsa terhadap solidaritas kemanusiaan. Dalam laporan disebutkan, armada ini bukan sekadar simbol, melainkan “asuransi menghadapi bencana di masa depan.”
Related Tags & Categories :