Leet Media

Indonesia Ekspor Air Laut, Terbesar Untuk Malaysia dan Rusia!

April 22, 2025 By Diva Permata Jaen

CNBC Indonesia

22 April 2025 – Air laut Indonesia kini tak sekadar bagian dari keindahan bahari, melainkan telah bertransformasi menjadi komoditas ekspor bernilai tinggi. Kaya akan kandungan mineral alami seperti magnesium dan natrium, air laut dari Nusantara diminati oleh berbagai negara untuk keperluan industri, kesehatan, hingga riset ilmiah. Fenomena ini membuka peluang baru bagi perekonomian maritim Indonesia yang selama ini terfokus pada sektor perikanan dan pelayaran.

Negara-negara Tujuan Ekspor Air Laut Indonesia

Air laut yang diekspor memiliki beragam kegunaan industri spesifik, seperti akuakultur, spa, kosmetik, dan penelitian ilmiah. Karena kaya akan magnesium dan natrium, air laut Indonesia banyak diminati untuk berbagai keperluan. Bahkan, negara-negara seperti Rusia dan Korea Selatan memanfaatkan air laut untuk akuarium raksasa, terapi kesehatan, dan pengolahan makanan berbasis garam.

Malaysia merupakan tujuan ekspor air laut Indonesia yang utama. Sepanjang 2023, Malaysia mengimpor 21,6 ton air laut senilai US$19.038 atau sekitar Rp304.608.000. Faktor geografis dan industri akuakultur serta garam di Malaysia mendukung tingginya permintaan tersebut.

Rusia, dengan impor sebesar 1,8 ton senilai US$5.317 atau sekitar Rp89.248.928.​, menduduki peringkat kedua sebagai pengimpor air laut Indonesia. Meskipun terkenal dengan perairan dinginnya, Rusia mengimpor air laut Indonesia untuk berbagai keperluan, termasuk akuarium, riset bioteknologi, dan kosmetik berbasis bahan alami. Korea Selatan mengimpor air laut Indonesia sebanyak 2,75 ton dengan nilai US$2.272 atau Rp38.138.848. Air laut tersebut banyak digunakan untuk spa dan kosmetik premium.

Vietnam mengimpor 1,6 ton air laut senilai US$4.560 atau sekitar Rp76.538.000, menjadikannya pasar dengan efisiensi nilai tinggi. Air laut Indonesia digunakan di Vietnam untuk produksi garam premium. Singapura, meski hanya mengimpor 171 kg senilai US$564 atau Rp76.538.000, memanfaatkannya untuk penelitian kelautan dan akuarium spesifik.

Potensi dan Tantangan Ekspor Air Laut

Indonesia sebagai negara kepulauan dengan luas laut mencapai 5,8 juta kilometer persegi memiliki kekayaan laut yang luar biasa. Namun, mengubah air laut menjadi komoditas ekspor bernilai tinggi bukan tanpa tantangan.

Kendala Logistik dan Regulasi Ketat

Karena sifat air laut yang berat dan korosif, proses pengangkutan memerlukan wadah khusus tahan karat agar tidak merusak kandungan mineralnya. Selain itu, beberapa negara menerapkan regulasi lingkungan yang ketat, mengharuskan proses pengambilan air laut dilakukan secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Inovasi Diperlukan untuk Daya Saing Global

Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya dengan mengekspor air laut yang telah melalui mikrofiltrasi atau proses pengolahan lain yang menjaga kualitas mineral. Selain itu, kerja sama internasional dalam riset dan pengembangan produk berbasis air laut dapat membuka pasar baru, termasuk ke Eropa dan Timur Tengah yang mulai melirik bahan-bahan alami.

Seperti disebutkan dalam laporan tersebut, “Air laut, yang selama ini dianggap biasa, ternyata menyimpan potensi besar sebagai komoditas ekspor.”

Air laut Indonesia membuktikan bahwa komoditas yang dulu dianggap biasa kini menjadi incaran negara-negara maju karena nilai manfaatnya yang luas. Dengan strategi ekspor yang tepat, standar kualitas yang tinggi, dan kepatuhan pada regulasi lingkungan, Indonesia memiliki peluang besar menjadi pemain utama dalam pasar air laut global.