April 18, 2025 By Abril Geralin
18 April 2025 – Dalam langkah yang mengejutkan dunia perbankan regional, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) mengangkat dua figur publik terkemuka sebagai bagian dari jajaran komisarisnya. Helmy Yahya, mantan Direktur Utama TVRI, dan Mardigu Wowiek Prasantyo yang lebih dikenal sebagai “Bossman Mardigu”, kini resmi ditunjuk menjadi bagian dari kepemimpinan bank daerah terbesar di Indonesia ini melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (16/4/2025).
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, selaku representasi pemegang saham pengendali Bank BJB, secara resmi menunjuk Mardigu Wowiek Prasantyo sebagai Komisaris Utama Independen dan Helmy Yahya sebagai Komisaris Independen. Keputusan ini diambil dalam RUPST yang dihadiri oleh berbagai pihak termasuk Wakil Gubernur Banten Dimyati Natakusumah dan 27 kepala daerah serta para pemegang saham BJB lainnya.
Penunjukan kedua tokoh tersebut menjadi bagian dari tujuh agenda RUPST, yang salah satunya adalah perubahan susunan pengurus dewan direksi dan dewan komisaris. “Perubahan ini mencakup pengangkatan dan pemberhentian anggota direksi dan dewan komisaris. Beberapa jabatan baru akan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas hasil penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test),” demikian dijelaskan dalam rilis resmi di situs BJB.
Menariknya, Gubernur Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa penunjukan tersebut dilakukan murni atas dasar profesionalitas, bukan karena pendekatan politik atau personal. “Yang diusulkan didasarkan pada aspek-aspek yang bersifat profesionalitas. Saya sendiri tidak pernah bertemu dengan orangnya, tidak mengenal orangnya, saya hanya membaca foto profil dan pengalaman organisasi perbankannya,” ujar Dedi.
Gubernur Jawa Barat ini bahkan mengakui bahwa ia tidak pernah membicarakan penunjukan kedua tokoh tersebut sebelumnya. Baru setelah melihat latar belakang keduanya, Dedi langsung menghubungi mereka. “Saya tidak pernah bertemu bareng ngobrol bahas bisnis segala macam. Saya hanya via telepon, beliau (Mardigu) lagi di Eropa, beliau (Helmy) lagi di Eropa. Saya minta mau enggak menjadi komisaris di Bank Jabar,” jelasnya.
Mardigu Wowiek Prasantyo yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama Independen Bank BJB, adalah sosok yang dikenal luas sebagai pengusaha kakap dan pemikir yang sering mengemukakan pandangannya tentang geopolitik dunia dan teori konspirasi. Pria kelahiran Madiun, Jawa Timur pada 1966 ini memiliki latar belakang pendidikan yang cukup mumpuni dengan Bachelor Degree dari San Francisco State University (1989) dan Master Applied Psychology in Criminal Mind & Forensic Investigators dari universitas yang sama (1991).
Yang lebih mengesankan, Mardigu dikenal sebagai seorang pengusaha yang mengendalikan 32 perusahaan di berbagai sektor, termasuk perusahaan yang bergerak di industri minyak dan gas melalui PT Titis Sampurna. Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Anstra Kementerian Pertahanan (2016-2019), Director PT Megasino Investama (1993-1999), dan Treasury Manager Panin Bank (1991-1993).
Dalam pernyataannya setelah penunjukan, Mardigu menegaskan komitmennya untuk membawa Bank BJB ke arah yang lebih baik. “Ini adalah komitmen yang menarik karena kita harus membuktikan bahwa teori atau keilmuan atau kepandaian kita itu harus ada tempat untuk dipraktekkan. Dan KDM (sapaan akrab Dedi Mulyadi) menantang saya, menantang kami untuk bisa mempraktekan itu di Jawa Barat,” ujar Mardigu usai RUPST.
Ia juga menekankan pentingnya transparansi selama masa jabatannya. “Pesan cuma satu untuk transparansi, keterbukaan sehingga tidak ada dibawa ke meja, tidak ada peluang korupsi, itu aja yang saya diminta mengawal,” tambahnya.
Sementara itu, Helmy Yahya yang ditunjuk sebagai Komisaris Independen Bank BJB memiliki latar belakang yang cukup berbeda namun tidak kalah menarik. Pria kelahiran Indralaya, Sumatra Selatan pada 1963 ini dikenal luas sebagai presenter dan produser TV yang sukses, serta pernah menjabat sebagai Direktur Utama TVRI pada 2017-2020 meskipun sempat diberhentikan di tengah jalan oleh Dewan Pengawas.
Dari sisi akademis, Helmy memiliki latar belakang pendidikan di bidang akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (1984-1990), Master Of Professional Accounting dari University of Miami (1992), dan Pendidikan Future Leaders dari Massachusetts Institute of Technology (2013).
Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegangnya antara lain Komisaris Jobseekers Company (sejak 2024), Komisaris One Goal Partners (Venture Builder) sejak 2024, Advisor WIR Group (2022-2023), Komisaris PT Neomed Ikhlas Hub (sejak 2021), CEO Badarocks Indonesia (2021-2022), dan Founder R66 Media (2020).
Helmy mengungkapkan keterkejutannya ketika menerima tawaran dari Gubernur Jawa Barat. “Jadi kaget saya, saya harus bilang boleh nggak saya mikir dulu gitu, saya ngomong sama istri lah minimal. Jadi akhirnya beberapa jam kemudian kita berkomunikasi ya bismillah lah bagi saya ini adalah sebuah amanah,” tuturnya.
Sebagai orang yang pernah tinggal di Bekasi selama 18 tahun, Helmy mengaku memiliki kedekatan dengan Jawa Barat. “Tapi terkait dengan bank BJB, saya tuh Jabar banget, 18 tahun di Bekasi. Jadi Insya Allah saya mohon doa, ya mohon dukungan anak saya kuliah di ITB. Jadi ya pas banget lah, jadi mohon dukungan agar kita, bank BJB, bisa menjadi naik peringkat lah,” ujarnya.
Bank BJB sendiri telah mencatatkan kinerja yang solid sepanjang tahun 2024, dengan laba bersih mencapai Rp1,3 triliun dan rasio kredit bermasalah (NPL) yang terjaga di level 2,22 persen. Total aset bank ini juga meningkat menjadi Rp219,9 triliun, menjadikannya sebagai Bank Pembangunan Daerah dengan aset terbesar di Indonesia.
Dengan pengangkatan Mardigu dan Helmy Yahya, diharapkan Bank BJB dapat terus meningkatkan kinerjanya dan memberikan kontribusi lebih besar bagi pembangunan di Jawa Barat dan Banten. Gubernur Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa alasan utama memilih kedua tokoh tersebut adalah karena mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup di bidang ekonomi dan keuangan, serta dipercaya oleh publik.
“Alasannya adalah saya ingin memilih orang-orang yang dipercaya oleh publik dan memiliki pengetahuan yang cukup serta pengalaman yang kuat di bidang ekonomi dan keuangan. Itu alasannya. Jadi kita harus memilih orang yang dipercaya oleh publik dan memiliki pengalaman,” tegasnya.
Selain Mardigu dan Helmy, jajaran Dewan Komisaris Bank BJB juga diisi oleh Herman Suryatman, Rudie Kusmayadi, Tomsi Tohir, dan Novian Herodwijanto. Sementara itu, Dewan Direksi dipimpin oleh Yusuf Saadudin sebagai Direktur Utama, yang sebelumnya merupakan Plt Dirut Bank BJB.
Dewan Direksi lainnya terdiri dari Joko Hartono Kalisman (Direktur Kepatuhan), Mulyana (Direktur Korporasi dan UMKM), Nunung Suhartini (Direktur Konsumer dan Ritel), Ayi Subarna (Direktur Operasional dan Teknologi Informasi), dan Hana Dartiwan (Direktur Keuangan).
Penunjukan jajaran komisaris dan direksi baru ini akan berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan jajaran baru yang memiliki beragam latar belakang dan keahlian, Bank BJB diharapkan mampu menghadapi berbagai tantangan di industri perbankan yang semakin kompetitif.