December 10, 2024 By Amandira Maharani
10 Desember 2024 – Di ujung paling selatan planet bumi, terdapat sebuah gunung berapi yang menyimpan misteri mengagumkan. Gunung Erebus, gunung berapi tertinggi di Antartika, bukan sekadar sebuah formasi geologi biasa, melainkan sebuah keajaiban alam yang mampu menghasilkan emas dengan cara yang tak terduga. Terletak di atas pangkalan penelitian McMurdo di Pulau Ross, gunung ini menjadi saksi bisu pertukaran mineral yang luar biasa di antara perut bumi dan atmosfer.
Dengan ketinggian mencapai 12.448 kaki, Gunung Erebus merupakan salah satu dari 138 gunung berapi aktif di Antartika. Keunikannya tidak hanya terletak pada posisinya sebagai gunung berapi paling selatan yang masih aktif, tetapi juga pada kemampuan menghasilkan emas dengan cara yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Di puncaknya terdapat danau lava yang terus-menerus beroperasi sejak tahun 1972, menjadikannya laboratorium alam yang hidup dan dinamis.
Proses pembentukan emas di Gunung Erebus terjadi melalui mekanisme geologis yang kompleks. Menurut para ilmuwan NASA, batuan cair yang naik dari dalam bumi membawa partikel-partikel emas yang kemudian mengkristal dalam suhu ekstrem di wilayah Antartika. Fenomena ini berbeda dengan gunung berapi lainnya, karena Erebus mampu mengekstraksi partikel emas dalam bentuk yang unik.
Perhitungan ilmiah menunjukkan bahwa Gunung Erebus menghasilkan sekitar 64,4 pon emas setiap tahunnya, dengan nilai yang mencapai $2 juta. Partikel emas ini tidak hanya terbatas di sekitar gunung, melainkan dapat tersebar hingga 621 mil dari puncaknya, terbawa angin dalam bentuk debu emas yang tipis dan halus.
Menariknya, setiap partikel emas yang dihasilkan memiliki nilai yang signifikan. Laporan terbaru menunjukkan bahwa sejumlah kecil partikel emas yang dilepaskan dapat bernilai lebih dari $6.000, sebuah jumlah yang mengagumkan mengingat proses alamiahnya.
Meskipun potensi keuntungan dari emas Gunung Erebus sangat menggiurkan, para ahli dengan tegas menolak gagasan penambangan. Gunung berapi ini dikenal dengan letusan strombolian berkala yang tidak dapat diprediksi, yang dapat dengan mudah melontarkan batu dan puing-puing berbahaya.
Karakteristik tidak stabil Gunung Erebus menjadikannya lokasi yang terlalu berisiko untuk kegiatan manusia. Para peneliti lebih memilih untuk mengamati dan mempelajari fenomena geologis ini dari kejauhan, memanfaatkan teknologi satelit untuk memantau aktivitasnya.
Mengingat lokasinya yang terpencil di Antartika, satelit menjadi alat utama para ilmuwan untuk memantau aktivitas Gunung Erebus. Setiap pergerakan, setiap hembusan asap, dan setiap partikel emas yang dilepaskan dapat diamati dan dipelajari tanpa harus mendekati gunung berapi yang berbahaya ini.
Gunung Erebus adalah bukti nyata bahwa alam masih menyimpan begitu banyak misteri. Kemampuannya menghasilkan emas di lingkungan es dan salju yang ekstrem menantang pemahaman kita tentang proses geologi. Meskipun emas yang dihasilkannya tidak dapat langsung diambil, gunung ini memberikan wawasan mendalam tentang kompleksitas dan keajaiban planet kita.
Dari ketinggian 12.448 kaki di ujung dunia, Gunung Erebus terus berbicara dalam bahasa mineral dan api, mengundang para ilmuwan untuk terus menyelidiki rahasianya yang mengagumkan