February 23, 2025 By Rio Baressi
23 Februari 2025 – Jeddah Tower, gedung yang direncanakan menjadi tertinggi di dunia, menjadi simbol ambisi dan kemajuan global Arab Saudi. Dengan ketinggian lebih dari 1.001 meter, gedung ini akan menandai babak baru dalam sejarah arsitektur dunia, menggeser Burj Khalifa di Dubai sebagai gedung tertinggi. Proyek ini tidak hanya menunjukkan kemampuan teknis Arab Saudi, tetapi juga ambisinya untuk menjadi pusat ekonomi dan inovasi global.
eddah Tower, proyek ambisius yang direncanakan menjadi gedung tertinggi di dunia, kini kembali dilanjutkan setelah mangkrak sejak 2018. Menara ini direncanakan memiliki tinggi lebih dari 1.001 meter, menggeser posisi Burj Khalifa di Dubai (828 meter) sebagai pemegang rekor gedung tertinggi dunia. Proyek yang dikelola oleh Jeddah Economic Company ini menjadi simbol ambisi Arab Saudi dalam menghadirkan inovasi arsitektur modern.
Menurut pengembang Kingdom Holding Company, konstruksi Jeddah Tower telah memasuki tahap signifikan dengan penuangan beton pada lantai ke-64 pada awal 2025. Target penyelesaian satu lantai setiap empat hari menjadikan gedung ini diproyeksikan rampung pada tahun 2028. Dengan estimasi biaya mencapai USD 26 miliar (setara Rp398 triliun), Jeddah Tower akan menjadi pusat dari Jeddah Economic City, sebuah kawasan metropolitan baru yang dirancang untuk menjadi pusat ekonomi dan inovasi.
Dirancang oleh Adrian Smith + Gill Gordon Architecture, Jeddah Tower mengusung konsep arsitektur futuristik yang terinspirasi dari bentuk daun bunga. Struktur rampingnya memiliki desain aerodinamis untuk mengurangi beban angin, dengan jejak tiga kelopak yang mengoptimalkan ruang. Fasilitas unggulan yang akan tersedia meliputi:
Selain itu, proyek ini juga mencakup infrastruktur pendukung seperti rumah sakit, sekolah, universitas, dan perumahan untuk sekitar 100.000 orang.
Jeddah Tower pertama kali diumumkan pada 2011 dan memulai konstruksi pada 2013. Pada tahap awal, proyek ini menunjukkan progres yang cepat. Fondasi sedalam 105 meter selesai pada tahun pertama, dan struktur bangunan mencapai lantai ke-60 pada 2017. Namun, ambisi besar ini tidak terlepas dari tantangan besar.
Pada 2018, proyek ini terhenti akibat beberapa faktor, termasuk operasi anti-korupsi di bawah Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Operasi ini berdampak pada sejumlah konglomerat penting, seperti Pangeran Alwaleed bin Talal dan Bakr Bin Laden, yang terlibat dalam proyek ini. Selain itu, pandemi COVID-19 memperburuk situasi, memaksa pengembang untuk menghentikan konstruksi pada lantai ke-63.
Dengan dukungan dari Visi 2030 Arab Saudi, pembangunan Jeddah Tower resmi dilanjutkan pada 2025. Langkah ini menjadi bagian dari upaya besar negara untuk menciptakan pusat inovasi global dan mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama di kancah ekonomi dunia.
Jeddah Tower tidak hanya menjadi proyek ambisius bagi Arab Saudi, tetapi juga menciptakan dinamika baru dalam persaingan gedung pencakar langit di Timur Tengah. Dubai, dengan Burj Khalifa, telah lama memegang status sebagai rumah bagi gedung tertinggi dunia. Namun, Jeddah Tower akan menggeser posisi ini jika selesai sesuai rencana.
Tidak hanya itu, persaingan semakin memanas dengan rencana pembangunan menara setinggi dua kilometer oleh Foster + Partners di kota yang sama. Menara ini digadang-gadang akan menjadi proyek yang lebih besar dan lebih tinggi dibandingkan Jeddah Tower.
Uni Emirat Arab (UEA) dan negara-negara Timur Tengah lainnya memiliki deretan pencakar langit yang ikonik. Berikut daftar gedung tertinggi di kawasan ini:
Selain Jeddah Tower, berikut daftar sepuluh gedung tertinggi di dunia saat ini:
China menjadi negara dengan jumlah gedung pencakar langit terbanyak di dunia, mencatat lebih dari 3.194 gedung dengan ketinggian di atas 150 meter hingga Agustus 2024. Sementara itu, Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab masing-masing memiliki 899 dan 336 gedung pencakar langit, menunjukkan dominasi global China dalam infrastruktur vertikal.