Leet Media

Fenomena Bendera One Piece Menjelang HUT RI, DPR: Memecah Belah Bangsa!

August 1, 2025 By RB

Literasi Hukum

01 Agustus 2025 – Menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, jagat media sosial diramaikan dengan fenomena unik: pengibaran bendera dari manga Jepang One Piece. Meski hal ini biasa dilakukan oleh para penggemar budaya Jepang atau wibu, keberadaan bendera hitam bertengkorak dengan topi jerami ini kini menuai sorotan politikus dan memicu perdebatan publik.

Fenomena bendera One Piece di ruang publik

Bendera One Piece terlihat berkibar di berbagai daerah menjelang 17 Agustus 2025. Sejumlah unggahan di media sosial menunjukkan bendera tersebut dikibarkan berdampingan dengan Merah Putih. Ini menimbulkan respons beragam, termasuk dari warganet yang mempertanyakan makna di balik aksi itu.

“Banyak yg mengibarkan bendera One Piece bareng bendera Merah Putih di tujuh belasan ini. Pertanyaannya, pak @prabowo paham nggak pesan tersirat ini?,” tulis salah satu akun di platform X.

Bendera One Piece sendiri dikenal sebagai simbol bajak laut fiksi dalam cerita manga, yang sering dimaknai para penggemarnya sebagai perlawanan terhadap ketidakadilan dan kekuasaan yang korup.

DPR menduga ada gerakan sistematis memecah bangsa

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, merespons fenomena ini dengan serius. Ia menyebut bahwa pengibaran bendera tersebut bukan semata ekspresi budaya populer, melainkan bisa jadi bagian dari upaya sistematis untuk memecah belah persatuan bangsa.

“Ya, itu ada gerakan sistematis untuk memecah belah kesatuan bangsa,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis malam.

Dasco mengaku mendapat laporan dari lembaga keamanan dan intelijen terkait hal ini. Ia menyampaikan bahwa pesatnya kemajuan Indonesia membuat sejumlah pihak merasa tidak senang dan mencoba menggoyahkan persatuan.

“Banyak juga ternyata yang tidak inginkan bangsa Indonesia maju, pada saat ini kita sedang pesat-pesatnya untuk mencapai kemajuan dan tentunya hal ini ya ada yang suka ya ada yang tidak suka. Tetapi terhadap yang tidak suka mari kita bersatu kita lawan,” ujarnya.

Imbauan untuk masyarakat agar tidak terprovokasi

Dalam pernyataan lanjutannya kepada wartawan di Jakarta, Dasco menegaskan kembali dugaannya bahwa pengibaran bendera One Piece bukan kejadian kebetulan. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan serta solidaritas nasional.

“Ya kita juga mendeteksi dan juga dapat masukan juga dari lembaga-lembaga pengamanan dan intelijen memang ada upaya-upaya yang namanya untuk memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa,” ujarnya.

Meskipun enggan menyebut pihak mana yang diduga menginisiasi gerakan tersebut—apakah dari dalam negeri atau asing—Dasco mengimbau agar masyarakat tetap bersatu.

“Himbauan saya kepada seluruh anak bangsa, mari kita bersatu. Justru kita harus bersama melawan hal-hal seperti itu,” tegasnya.

Fenomena budaya pop yang menjadi isu nasional

Fenomena ini menambah daftar panjang isu viral menjelang peringatan kemerdekaan RI. Kini, aparat keamanan dikabarkan tengah menelusuri pihak-pihak yang terlibat dalam pengibaran bendera One Piece di berbagai wilayah.

Meski berangkat dari ekspresi budaya populer, ketika terjadi dalam konteks nasionalisme dan momentum kebangsaan, simbol fiksi seperti bendera One Piece bisa berubah menjadi persoalan politik yang sensitif. Maka, penting bagi masyarakat untuk bijak dalam mengekspresikan kecintaan pada budaya sekaligus menjaga persatuan.

Related Tags & Categories :

highlight