February 5, 2025 By Abril Geralin
05 Januari 2025 – Penyalahgunaan fasilitas keran air siap minum di Stasiun MRT Jakarta Blok M BCA oleh oknum tidak bertanggung jawab telah menciptakan keprihatinan serius terhadap pengelolaan fasilitas publik di Jakarta. Fasilitas yang merupakan hasil kerjasama program CSR antara Palyja dan Pemprov DKI Jakarta ini seharusnya memberikan kemudahan akses air minum bagi pengguna transportasi publik.
Namun kejadian ini justru menunjukkan masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga fasilitas umum. Melalui kasus ini, berbagai pihak terkait seperti PT MRT Jakarta, Palyja, dan Forum Transportasi telah mengambil langkah-langkah penanganan dan pencegahan, mulai dari koordinasi antar lembaga hingga rencana edukasi yang lebih intensif kepada masyarakat. Diharapkan dengan adanya kejadian ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran kolektif dalam menjaga dan merawat fasilitas publik demi kenyamanan bersama. Pam jaya bersama pemprov DKI Jakarta bekerja sama membuat 74 fasilitas keran air siap minum.
Fasilitas keran air siap minum yang berlokasi di dekat Stasiun MRT Jakarta Blok M BCA menjadi sorotan setelah ditemukan disalahgunakan sebagai tempat pembuangan sampah. Fasilitas yang terpasang sejak 2019 ini merupakan hasil kerjasama program tanggung jawab sosial antara PT Perusahaan Air Minum Lyonnaise Jaya (Palyja) dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
PT MRT Jakarta (Perseroda) segera mengambil langkah koordinasi dengan Palyja untuk mengatasi permasalahan ini. Ahmad, perwakilan PT MRT Jakarta, menegaskan bahwa meskipun pengelolaan fasilitas berada di bawah tanggung jawab Palyja, pihaknya tetap berkomitmen menjalin kerjasama untuk memastikan fasilitas umum terpelihara dengan baik.
Ketua Forum Transportasi Jalan dan Perkeretapian MTI, Aditya Dwi Laksana, menggarisbawahi bahwa kejadian ini mengindikasikan masih rendahnya tingkat edukasi dan kesadaran masyarakat dalam menjaga fasilitas transportasi publik. Menurutnya, beberapa solusi praktis yang dapat diterapkan meliputi pemasangan tempat sampah yang memadai di sekitar water station dan penambahan papan peringatan yang jelas bertuliskan “Air siap minum (bukan tempat sampah)”.
Menyikapi kejadian ini, PT MRT Jakarta mengintensifkan imbauan kepada masyarakat untuk lebih bertanggung jawab dalam menggunakan fasilitas umum. Penekanan diberikan pada pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan mematuhi aturan yang berlaku, sehingga fasilitas dapat terus berfungsi optimal dan memberikan kenyamanan bagi seluruh pengguna.
Kasus penyalahgunaan fasilitas ini menjadi pengingat akan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga dan merawat fasilitas publik. Sebagai bagian dari infrastruktur transportasi modern Jakarta, keran air siap minum ini dirancang untuk memberikan kemudahan akses air minum bagi pengguna MRT. Namun, tanpa kesadaran kolektif dan rasa memiliki dari masyarakat, fasilitas sebaik apapun dapat menjadi sia-sia.
Manajemen MRT Jakarta dituntut untuk mengambil pendekatan yang lebih komprehensif dalam mengedukasi penumpang. Hal ini mencakup kampanye kesadaran yang lebih intensif, peningkatan pengawasan, dan perbaikan infrastruktur pendukung seperti ketersediaan tempat sampah yang memadai. Kolaborasi antara pengelola transportasi publik, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci dalam membangun budaya penggunaan fasilitas umum yang bertanggung jawab.
Insiden penyalahgunaan keran air siap minum di Stasiun MRT Jakarta Blok M BCA menjadi cermin bahwa pembangunan infrastruktur modern harus diimbangi dengan peningkatan kesadaran masyarakat. Diperlukan pendekatan multidimensi yang melibatkan edukasi berkelanjutan, perbaikan fasilitas pendukung, dan penguatan pengawasan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Hanya dengan komitmen bersama dari seluruh pemangku kepentingan, fasilitas publik dapat berfungsi optimal dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat