January 24, 2025 By Rio Baressi
22 Januari 2025 – Dua Lukisan Raden Saleh berhasil terjual Rp32,1 miliar dalam acara lelang yang diselenggarakan oleh rumah lelang Sotheby’s Singapore bertepatan dengan perhelatan Internasional Singapore Art Week 2025.
Dalam pelelangan tersebut, terdapat dua lukisan Raden Saleh yang laku terjual salah satunya lukisan Lanskap Jawa: Talaga Bodas. Menghadirkan pemandangan indah dari kawasan Talaga Bodas pada abad ke-19, lukisan itu berhasil laku mencapai nilai Rp7,7 miliar setelah 10 menit perang penawaran berlangsung. Lukisan ini menampilkan Talagabodas, yang berarti Danau Putih dalam bahasa Sunda, sebuah danau kawah besar dengan air hangat yang mengandung sulfur. Danau ini berasal dari gunung berapi Talagabodas, yang namanya diambil dari danau tersebut oleh penduduk setempat. Lukisan itu dibuat diatas kanvas menggunakan cat minyak dan berukuran 35,8 x 61 cm.
Sementara itu, lukisan Lanskap Jawa: Pemandangan Merbabu dan Merapi berhasil terjual dengan nilai yang lebih tinggi, yakni Rp24,4 miliar. Dari nilai awal tawaran mulai dari Rp11 miliar sampai Rp26 miliar. Dalam lukisan ini, Raden Saleh memilih untuk memberi tempat yang menonjol bagi hutan yang mencerminkan alam yang liar. Lukisan yang dibuat oleh Sang Maestro Seni Indonesia pada 1862 itu berukuran 77 x 102 cm. Lukisan-lukisannya melambangkan Romantisme Eropa dan sering menggambarkan keagungan serta misteri alam, menekankan kekuatan sublim alam untuk membangkitkan respons emosional yang mendalam pada pencinta seni.
Pameran seni yang diselenggarakan oleh rumah lelang Sotheby’s Singapore bersamaan dengan Singapore Art Week 2025 menghadirkan seniman Indonesia terkemuka lainnya seperti Le Pho dengan karyanya bertajuk “Fleurs”, S. Sudjojono dengan karyanya “Bis Kota”, Vu Cao Dam dengan karyanya “Composition”, I Gusti Ayu Kadek Murniasih dengan karyanya “Musik Mengusir Buta Kala”, dan Christine Ay Tjoe dengan karyanya “Lights for the Layer”. Acara tersebut berlangsung selama enam hari dari tanggal 13 sampai 18 Januari 2025 bertempat di Jiak Kim Street, Singapura, berhasil menarik perhatian para kolektor, penggemar seni, dan kritikus dari seluruh penjuru dunia.
Seperti yang diungkapkan oleh Direktur Utama Sotheby’s Asia Tenggara mengatakan pelelangan ini merupakan bagian dari komitmen mereka dalam mengapresiasi dunia seni melalui pemilihan karya-karya berkualitas tinggi. “Lelang ini adalah bagian dari upaya kami merayakan dunia seni melalui karya-karya terbaik yang mampu menarik perhatian komunitas seni global,” jelasnya.
Pada awal abad ke-19, Raden Saleh sebagai pelopor seni lukis modern Indonesia mengenyam pendidikan di berbagai negara Eropa seperti Belanda, Jerman, Perancis, Austria hingga Italia. Pengalamannya berinteraksi dengan berbagai aliran seni Eropa, khususnya Romantisme menjadi inspirasi dalam membuat karya-karyanya yang memadukan unsur lokal dengan teknik Eropa secara lembut. Raden saleh juga dikenal dengan berbagai lukisan bersejarahnya. Sebagai pelopor seni lukis modern Indonesia, Raden saleh telah melahirkan beberapa lukisan bersejarahnya, mulai dari Penangkapan Diponegoro, Harimau yang mendengarkan Suara Pengembara, Enam Pengendara Kuda Mengejar Rusa, Perburuan Rusa, hingga Sebuah Banjir di Jawa.
Penjualan dua lukisan Raden Saleh dengan nilai total Rp32,1 miliar merupakan pencapaian luar biasa dan bersejarah yang menegaskan keunggulan seni Indonesia di mata dunia. Karya-karya Sang Maestro telah menjadi bukti konkret warisan budaya Indonesia yang membanggakan. Selain itu, seiring dengan meningkatnya apresiasi global terhadap karya seni Indonesia, diharapkan membuka peluang yang semakin luas bagi perkembangan dan kemajuan dunia seni lukis nasional di masa mendatang.