March 19, 2025 By Rio Baressi
19 Maret 2025 – Setelah menjalani misi luar angkasa selama sembilan bulan, dua astronot NASA, Sunita “Suni” Williams dan Barry “Butch” Wilmore, akhirnya kembali ke Bumi dengan selamat. Kepulangan mereka menjadi sorotan publik dan menandai akhir dari perjalanan yang penuh tantangan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Astronot NASA Suni Williams dan Butch Wilmore tiba di Bumi menggunakan kapsul SpaceX Crew Dragon “Freedom” pada Selasa, 18 Maret 2025. Pendaratan dilakukan di perairan lepas pantai Tallahassee, Florida, pukul 17.57 waktu setempat. Kepulangan mereka tidak hanya melibatkan kedua astronot tersebut, tetapi juga dua kru lainnya, yaitu Nick Hague dari NASA dan Aleksandr Gorbunov dari Roscosmos, yang sebelumnya menjalankan misi Crew-9 di ISS.
Proses kepulangan dimulai dengan pelepasan kapsul dari ISS pada pukul 01.05 EDT. Setelah menempuh perjalanan selama 14 jam, kapsul Crew Dragon berhasil memasuki atmosfer Bumi dengan selamat. Keberhasilan ini disambut dengan sorak-sorai tim SpaceX yang segera melakukan evakuasi dan pemeriksaan keselamatan di lokasi pendaratan.
Misi awal Williams dan Wilmore adalah menguji coba kapsul CST-100 Starliner milik Boeing dalam perjalanan singkat selama 12 hari. Namun, masalah teknis pada sistem propulsi Starliner menyebabkan keduanya harus tinggal lebih lama di ISS. Akibatnya, NASA memutuskan untuk menggunakan kapsul SpaceX Crew Dragon sebagai alternatif untuk membawa mereka kembali.
Selama tinggal di ISS, mereka menjadi bagian dari Ekspedisi 72 dan menjalankan berbagai eksperimen ilmiah serta pemeliharaan stasiun. Mereka juga melakukan tiga kali perjalanan luar angkasa (spacewalks) yang melibatkan pembersihan bagian luar ISS serta persiapan eksperimen mikrobiologi.
Selama misi ini, Williams dan Wilmore berhasil menyelesaikan 4.576 orbit mengelilingi Bumi, menempuh jarak lebih dari 195 juta kilometer, dan menghabiskan total 286 hari di luar angkasa. Williams kini mencatat total waktu 608 hari di luar angkasa sepanjang kariernya, menjadikannya salah satu astronot perempuan Amerika dengan waktu terlama. Wilmore mencatatkan 464 hari di luar angkasa selama tiga misinya.
Di sisi lain, rekan mereka, Nick Hague, mencatat total 374 hari di luar angkasa setelah tiga misi, sementara Aleksandr Gorbunov menyelesaikan misi pertamanya dengan durasi 171 hari.
Tinggal di luar angkasa selama sembilan bulan memberikan tantangan besar bagi tubuh manusia. Para astronot menghadapi risiko seperti kehilangan massa otot dan tulang, pergeseran cairan tubuh yang dapat menyebabkan masalah kesehatan, serta penyesuaian kembali ke lingkungan gravitasi di Bumi. Untuk mengatasi hal ini, mereka berolahraga menggunakan peralatan khusus di ISS dan mengikuti program rehabilitasi 45 hari setelah kembali ke Bumi.
Secara psikologis, masa tinggal yang panjang jauh dari keluarga juga menjadi tantangan tersendiri. Meski begitu, ketahanan mental mereka diapresiasi oleh banyak pihak, termasuk komunitas sains dan masyarakat umum.
Kembalinya Williams dan Wilmore menunjukkan keberhasilan kerja sama antara NASA dan SpaceX dalam eksplorasi luar angkasa. Crew-9 adalah salah satu dari sekian banyak misi operasional yang telah dilakukan SpaceX sejak 2020. Keberhasilan ini memberikan optimisme baru terhadap masa depan misi-misi luar angkasa, termasuk eksplorasi ke Bulan dan Mars.
Administrator NASA, Janet Petro, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh kru yang terlibat dalam misi ini. “Melalui persiapan, kecerdikan, dan dedikasi, kami telah mencapai hal-hal luar biasa yang bermanfaat bagi umat manusia,” ujarnya.
Kisah ini tidak hanya menjadi tonggak penting dalam sejarah eksplorasi luar angkasa tetapi juga inspirasi bagi generasi mendatang untuk terus mendorong batas-batas kemampuan manusia.