January 10, 2025 By Amandira Maharani
10 Januari 2025 – Kabar mengejutkan datang dari Kota Depok yang kini menyandang gelar kota dengan polusi terburuk di Indonesia. Berdasarkan data terbaru dari laman IQAir pada Selasa pagi, 7 Januari 2025, Depok naik ke posisi pertama setelah sebelumnya berada di peringkat ketiga.
Kondisi udara di Depok saat ini benar-benar memprihatinkan. Bayangkan saja, indeks kualitas udara (AQI) kota ini mencapai angka 135 pada pukul 09.03 WIB. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, partikel halus PM2,5 di udara Depok tercatat sebesar 49,3 mikrogram per meter kubik. Angka ini terbilang sangat tinggi, bahkan 9,9 kali lipat dari standar yang direkomendasikan WHO.
Jika melihat ke belakang, masalah polusi di Depok sudah terjadi sejak lama. Data IQAir sebelumnya menunjukkan bahwa pada 21 November 2024, Depok sudah masuk dalam daftar 10 kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia. Bahkan pada 3 Januari 2025, Depok sempat mencatat AQI sebesar 158, yang masuk kategori tidak sehat.
Tak sendirian, Tangerang Selatan yang sebelumnya menduduki posisi pertama pada Senin, 6 Januari 2025, kini turun ke posisi kedua. Sementara itu, Kota Bandung yang tadinya berada di peringkat kedua, sekarang menempati posisi ketiga. Kedua kota ini juga memiliki kualitas udara yang tidak sehat, khususnya bagi kelompok sensitif.
Ada beberapa faktor yang membuat kualitas udara Depok memburuk. Pertama, lokasinya yang dekat dengan Jakarta membuat polusi dari ibu kota gampang menyebar ke Depok. Ditambah lagi dengan padatnya penduduk dan banyaknya kendaraan bermotor yang berlalu lalang setiap hari. Belum lagi aktivitas industri yang terus meningkat di sekitar wilayah ini.
Polusi udara yang parah ini tentu bukan hal sepele. Partikel halus PM2,5 bisa dengan mudah masuk ke paru-paru dan bahkan aliran darah. Akibatnya, risiko terkena penyakit pernapasan seperti asma dan bronkitis meningkat. Yang paling rentan terkena dampaknya adalah anak-anak, orang tua, dan mereka yang punya masalah pernapasan.
Melihat kondisi yang mengkhawatirkan ini, IQAir memberikan beberapa saran untuk warga. Mereka menyarankan untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan dan lebih baik tetap di dalam rumah dengan jendela tertutup. Bagi yang harus keluar rumah, terutama kelompok sensitif, disarankan memakai masker. Penggunaan penyaring udara di dalam ruangan juga bisa jadi solusi untuk menjaga kualitas udara yang lebih baik.
Menariknya, saat Depok mengalami masalah polusi, beberapa kota lain justru menunjukkan kualitas udara yang lebih baik. Contohnya Badung di Bali yang tercatat memiliki indeks AQI 53 atau masuk kategori sedang. Ini menunjukkan bahwa pengelolaan lingkungan yang baik bisa menghasilkan kualitas udara yang lebih sehat.
Pemerintah Kota Depok sebenarnya sudah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah polusi ini. Mulai dari program penghijauan kota, pengawasan emisi kendaraan, hingga pembatasan aktivitas industri. Namun sepertinya upaya ini masih perlu ditingkatkan mengingat kondisi yang semakin memburuk.
Masyarakat juga punya peran penting dalam mengurangi polusi. Penggunaan transportasi umum, perawatan kendaraan bermotor secara rutin, dan partisipasi dalam program penghijauan adalah beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan. Kesadaran akan pentingnya udara bersih perlu ditanamkan sejak dini.
Situasi ini memang mengkhawatirkan, tapi bukan berarti tidak ada harapan. Dengan kerja sama semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat, kualitas udara Depok bisa diperbaiki secara bertahap. Diperlukan komitmen yang kuat dan tindakan nyata untuk membuat perubahan. Pengembangan ruang terbuka hijau, peningkatan transportasi publik yang ramah lingkungan, dan pengetatan regulasi industri bisa menjadi langkah awal menuju udara yang lebih bersih di Kota Depok.
Meskipun saat ini Depok berada di posisi teratas dalam hal polusi, ini bisa menjadi momentum untuk perubahan yang lebih baik. Dengan kesadaran bersama dan tekad yang kuat, Depok bisa bangkit dan memperbaiki kualitas udaranya. Yang dibutuhkan adalah konsistensi dalam menjalankan program-program yang sudah ada dan inovasi dalam mencari solusi baru untuk masalah polusi ini.