December 27, 2024 By Amandira Maharani
27 Desember 2024 – Pemerintah Indonesia tengah mempertimbangkan alternatif baru dalam Program Makan Bergizi Gratis dengan mengganti susu menggunakan daun kelor. Wacana ini muncul sebagai solusi untuk daerah-daerah yang memiliki keterbatasan akses terhadap susu sapi, sambil tetap memastikan masyarakat mendapatkan asupan gizi yang seimbang.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko Pemmas) Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa wacana penggantian susu dengan makanan berbahan daun kelor masih dalam tahap simulasi. Proses ini melibatkan sinkronisasi antara pusat, daerah, dan lokalitas untuk memastikan efektivitas program.
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa program ini akan disesuaikan dengan karakteristik lokal setiap daerah. Telur ayam akan berperan sebagai sumber protein, sementara daun kelor dapat menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan kalsium yang biasanya didapat dari susu.
Moringa Oleifera atau daun kelor merupakan tanaman dengan kandungan nutrisi yang luar biasa. Dalam satu cangkir daun kelor segar (21 gram) terdapat berbagai nutrisi penting, termasuk 2 gram protein, 19 persen vitamin B6 dari Angka Kecukupan Gizi (AKG), 12 persen vitamin C, 11 persen zat besi, 11 persen riboflavin, 9 persen vitamin A, dan 8 persen magnesium.
Daun kelor mengandung senyawa antioksidan seperti quercetin dan asam klorogenat yang berperan penting dalam melindungi sel tubuh dari kerusakan oksidatif. Quercetin membantu menjaga kesehatan sel, sedangkan asam klorogenat berperan dalam mengontrol kadar gula darah setelah makan.
Kandungan isothiocyanate dalam daun kelor memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan kronis dalam tubuh. Hal ini sangat bermanfaat untuk meringankan gejala penyakit yang berhubungan dengan inflamasi seperti arthritis dan gangguan pencernaan.
Ekstrak daun kelor telah terbukti efektif dalam membantu mengelola kadar gula darah dan insulin pada penderita diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi rutin daun kelor dapat membantu mencegah komplikasi diabetes dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Daun kelor memiliki kemampuan untuk melawan berbagai infeksi bakteri, termasuk Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Sifat antimikroba ini menjadikan kelor sebagai bahan pangan yang tidak hanya bergizi tetapi juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Muhaimin Iskandar meyakini bahwa Badan Gizi Nasional telah melakukan perhitungan nutrisi yang tepat untuk setiap asupan makanan dalam program ini. Pemerintah terus melakukan simulasi untuk memastikan masyarakat sasaran mendapatkan gizi seimbang melalui program ini.
Fokus pada lokalitas bahan makanan juga diharapkan dapat menciptakan ekosistem perekonomian yang menguntungkan, terutama bagi UMKM lokal. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mengembangkan potensi daerah sambil memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
Daun kelor tidak hanya kaya nutrisi tetapi juga dapat diolah menjadi berbagai hidangan lezat yang dapat diterima oleh semua kalangan. Dalam masakan Indonesia, daun kelor telah lama dikenal sebagai bahan yang dapat meningkatkan nilai gizi sekaligus memberikan cita rasa yang khas pada berbagai masakan tradisional.
Hidangan berkuah yang menyegarkan ini menggabungkan kesegaran daun kelor dengan manisnya jagung muda dan wortel. Kombinasi bahan-bahan ini tidak hanya menciptakan rasa yang lezat tetapi juga menghasilkan menu yang kaya akan nutrisi. Tambahan bumbu seperti bawang putih, bawang merah, dan garam secukupnya membuat kuahnya semakin gurih dan menggugah selera.
Kelezatan sayur bobor kelor terletak pada perpaduan antara daun kelor yang bergizi dengan santan yang creamy. Bumbu tradisional seperti lengkuas, daun salam, dan ketumbar memberikan aroma yang khas pada masakan ini. Hidangan ini sangat cocok disantap dengan nasi hangat dan dapat menjadi alternatif menu harian yang bergizi.
Camilan tradisional ini dibuat dengan cara mencelupkan daun kelor ke dalam adonan tepung beras yang telah dibumbui, kemudian digoreng hingga renyah. Kacang tanah yang ditambahkan dalam adonan menambah cita rasa gurih dan tekstur yang menarik. Rempeyek kelor bisa menjadi pelengkap makan siang atau camilan sehat yang mengenyangkan.
Hidangan khas Nusa Tenggara Timur ini menggabungkan kesegaran ikan dengan daun kelor dalam kuah kuning yang kaya rempah. Kunyit, serai, dan daun jeruk memberikan aroma yang menggoda, sementara daun kelor menambah nilai gizi sekaligus memberikan tekstur yang unik pada masakan.
Minuman sehat ini menggabungkan daun kelor segar dengan pisang matang dan madu. Tambahan yogurt atau susu almond dapat memberikan tekstur yang lebih creamy. Smoothie ini cocok untuk sarapan atau camilan sehat yang menyegarkan sekaligus memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
Inovasi modern dalam pengolahan daun kelor menghadirkan roti sehat dengan tambahan tepung daun kelor. Roti berwarna hijau alami ini memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan roti biasa. Teksturnya yang lembut dan aromanya yang khas menjadikannya pilihan sarapan yang unik dan bergizi.
Menu institusi yang cocok untuk program makan bergizi gratis ini menggabungkan daun kelor dengan telur dan tahu dalam kuah bening yang gurih. Tambahan wortel dan kentang membuat sup ini semakin kaya akan nutrisi. Hidangan ini mudah diterima oleh berbagai kalangan, termasuk anak-anak.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga mendorong pengembangan sektor pertanian dan peternakan lokal. Muhaimin menekankan pentingnya menumbuhkan industri susu lokal untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan harga di masa depan.
Dengan mempertimbangkan kandungan nutrisi yang tinggi dan kemudahan budidaya daun kelor di berbagai kondisi iklim Indonesia, tanaman ini memiliki potensi besar untuk menjadi solusi dalam program makan bergizi gratis, terutama di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan akses terhadap susu sapi.