Leet Media

Dari Rumah Sakit hingga Masjid, Indonesia Berencana Bangun 100 Masjid lagi di Gaza!

February 7, 2025 By jay

Sumber : Antara News

7 Februari 2025 – Dewan Masjid Indonesia (DMI) berkomitmen untuk membantu masyarakat Gaza, Palestina, melalui proyek pembangunan 100 masjid semi permanen. Ketua Umum DMI, Jusuf Kalla (JK), mengumumkan rencana ini sebagai respons terhadap kebutuhan mendesak masyarakat Gaza yang kehilangan ribuan tempat ibadah akibat konflik berkepanjangan dengan Israel.

Pembangunan Masjid untuk Pemulihan Spiritual di Gaza

JK menjelaskan bahwa tahap awal proyek ini akan dimulai dengan pembangunan 10 masjid dahulu. Targetnya adalah menyelesaikan pembangunan ini sebelum Ramadan 2025 yang diperkirakan dimulai pada 1 Maret 2025. Secara keseluruhan, proyek ini bertujuan membangun 100 masjid yang akan menjadi tempat ibadah dan pusat komunitas bagi masyarakat Gaza.

“Saat ini, ribuan masjid di Gaza telah hancur, sementara jutaan orang mengungsi tanpa tempat ibadah. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk membantu membangun kembali masjid-masjid ini,” ujar JK dalam konferensi pers di Jakarta, pada (27/1/2025).

Untuk mendukung inisiatif ini, DMI mengajak seluruh masjid di Indonesia untuk menyisihkan 5 hingga 10 persen dari dana zakat, infak, dan sedekah yang dihimpun dari jemaah. JK menambahkan bahwa dana yang terkumpul akan digunakan untuk pembangunan masjid semi permanen sebagai solusi cepat agar masyarakat Gaza dapat segera memiliki tempat beribadah.

Koordinasi dengan Pihak Gaza

Proyek ini didukung oleh komunikasi intensif antara DMI dan otoritas lokal di Gaza, termasuk perwakilan Hamas yang menguasai wilayah tersebut. DMI juga telah melakukan pembahasan terkait lokasi pembangunan masjid dan memastikan adanya tim yang siap berkoordinasi langsung di lapangan.

“Kami sudah tersedia dananya, telah berkomunikasi, dan rencananya kami akan mengirim tim ke sana untuk melaksanakan pembangunan,” tutur JK.

Kondisi Gaza Pasca Konflik

Gaza saat ini berada dalam masa gencatan senjata setelah konflik panjang dengan Israel. Selama konflik yang berlangsung, sekitar 1.000 masjid hancur akibat serangan. Menurut laporan Kementerian Agama Gaza yang dipublikasikan pada Oktober 2024, 79 persen tempat ibadah di Gaza rusak atau hancur. Selain itu, serangan Israel juga menghancurkan gereja, kuburan, serta fasilitas pendidikan dan administrasi, dengan total kerugian diperkirakan mencapai $350 juta.

Kehancuran ini semakin mempertegas kebutuhan mendesak akan tempat ibadah dan pemulihan spiritual di Gaza. Proyek pembangunan masjid oleh DMI diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat yang menghadapi dampak konflik berkepanjangan.

Jejak Solidaritas Indonesia untuk Palestina

Pembangunan masjid di Gaza bukanlah langkah pertama Indonesia dalam mendukung Palestina. Sebelumnya, Indonesia telah membangun beberapa fasilitas penting di Gaza, termasuk:

Masjid ini berdiri kokoh di Khan Younis, Gaza Selatan, sebagai simbol persaudaraan antara Indonesia dan Palestina. Dibangun sejak 2019 dan selesai pada 2022, masjid ini mampu menampung hingga 5.000 jamaah dan menjadi pusat kegiatan sosial serta pendidikan. 

    Berdiri di atas lahan seluas 1751 m2 dengan luas bangunan 940 m2, Masjid Istiqlal Indonesia memiliki struktur kokoh yang mampu menampung hingga 5000 jamaah setiap harinya. Selain menjadi tempat ibadah, masjid ini juga menjadi pusat kegiatan sosial dan pendidikan yang membina ribuan penghafal Al-Qur’an serta menjadi pusat distribusi bantuan dari Indonesia. 

    Sayangnya, masjid ini hancur akibat serangan Israel pada Desember 2023. Meskipun kehancuran telah menghampiri Masjid Istiqlal Indonesia Gaza, semangat untuk membantu dan mendukung saudara-saudara Muslim di Palestina tidak padam. Program-program kemanusiaan yang selama ini dijalankan di masjid tersebut akan terus dilanjutkan, meskipun fisiknya telah musnah. Adapun upaya dari Indonesia konsolidasi untuk membantu bangun kembali masjid yang hancur itu.

    Pembangunan rumah sakit indonesia dimulai pada Januari 2011. Proyek ini menelan biaya sebesar Rp 126 miliar dan didanai oleh donasi dari masyarakat dan organisasi Indonesia seperti Palang Merah Indonesia dan Muhammadiyah, yang dikumpulkan melalui organisasi kemanusiaan Indonesia, Medical Emergency Rescue Committee. Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla meresmikan rumah sakit ini pada tanggal 9 Januari 2016.

      Bangunan itu berdiri di lahan seluas 16.261 meter persegi yang merupakan wakaf dari pemerintah Palestina. Luas bangunan sekitar 10.000 meter persegi. Berlokasi di Gaza Utara, fasilitas medis ini menjadi penopang utama pelayanan kesehatan di wilayah tersebut.

      Harapan untuk Masa Depan Gaza

      Dengan proyek pembangunan 100 masjid ini, DMI berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam memulihkan kehidupan spiritual masyarakat Gaza. Partisipasi umat Islam di Indonesia melalui zakat dan sedekah menjadi bukti solidaritas global terhadap saudara-saudara Muslim yang sedang berjuang di Palestina.

      Semangat persaudaraan ini menjadi landasan utama bagi DMI dalam menjalankan misi kemanusiaannya, memberikan harapan baru bagi masyarakat Gaza untuk masa depan yang lebih baik.