April 13, 2025 By Diva Permata Jaen
13 April 2025 – China kembali mencatat sejarah di bidang teknologi transportasi. Melalui perusahaan EHang dan Heyi Aviation, negara ini resmi meluncurkan layanan taksi terbang komersial tanpa awak pertama di dunia. Ini bukan sekadar uji coba, melainkan operasional nyata yang telah mendapatkan izin resmi dari otoritas penerbangan China. Langkah ambisius ini memperkuat posisi China sebagai pionir global dalam pengembangan ekonomi ketinggian rendah.
Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) telah menyetujui sertifikat operator udara untuk dua perusahaan utama, yaitu EHang Holdings dan Hefei Heyi Airlines. Sertifikasi ini membuka jalan bagi layanan taksi udara otonom untuk melayani wisata tamasya perkotaan, yang ditujukan menjadi titik awal ekspansi layanan urban air mobility di China.
“Sertifikasi ini mewakili tonggak penting dalam upaya kami membawa kendaraan udara tanpa pilot ke pasar komersial,” ujar Hu Huazhi, pendiri dan CEO EHang.
CAAC sebelumnya telah memberikan EH216-S sertifikat produksi, sertifikat tipe, serta sertifikat kelaikan udara. Ini menjadikan EHang sebagai perusahaan pertama di dunia yang mendapatkan izin untuk memproduksi secara massal kendaraan eVTOL (electric Vertical Take-Off and Landing) penumpang secara otonom.
EHang EH216-S merupakan pesawat kecil otonom yang dirancang untuk dua penumpang. Dibekali dengan 16 baling-baling di delapan lengan lipat, kendaraan ini memiliki desain ringkas yang cukup diparkir di lahan seluas lima meter persegi.
Dengan daya angkut yang terbatas namun efisien, pesawat ini cocok digunakan untuk penerbangan wisata jarak pendek, transportasi antar pulau, atau layanan ulang-alik bandara.
Streamer terkenal asal Amerika Serikat, iShowSpeed alias Darren Jason Watkins, sempat menjajal langsung EHang EH216-S dalam kunjungannya ke Shenzhen, kota teknologi di provinsi Guangdong. Dalam video YouTube miliknya, ia memperlihatkan reaksi gugup saat menaiki pesawat terbang tanpa pilot tersebut.
Dan akhirnya ia yakin setelah tim pendamping dari EHang menegaskan bahwa mobil terbang itu memiliki 16 baling-baling yang dirancang dengan tingkat keamanan tinggi. Terdapat juga tiga sistem otomatis, sehingga jika satu sistem gagal, dua sistem lainnya akan mengambil alih.. Ia bahkan sempat ditawari untuk membeli unit EH216-S seharga 300 ribu dolar AS, harga spesial di bawah harga ritel resminya sebesar 400 ribu dolar AS.
EH216-S ternyata tidak hanya beroperasi di China. Di Indonesia, kendaraan ini telah diperkenalkan oleh Prestige Aviation, perusahaan yang awalnya bergerak di bidang importir mobil mewah. Beberapa kali dilakukan uji coba penerbangan, termasuk di kawasan Tangerang. Prestige Aviation kini mengembangkan lini khusus untuk menyewakan EHang sebagai moda transportasi udara urban.
China secara resmi mendorong pembangunan ekonomi ketinggian rendah, yaitu sektor industri yang fokus pada transportasi udara di bawah ketinggian 1.000 meter. Taksi terbang, drone pengiriman, blimps, dan pesawat kecil menjadi pilar utama dari strategi ini.
Wakil Presiden dari organisasi China Details Organization, Cheng Bolin, mengatakan:
“Ekonomi ketinggian rendah adalah pendorong pertumbuhan baru, dan itu akan menjadi mesin penting untuk mendorong pengembangan ekonomi China berkecepatan tinggi.”
Nilai ekonomi sektor ini diperkirakan mencapai 1,5 triliun yuan pada 2025, dan dapat tumbuh menjadi 2,5 triliun yuan pada 2035, menurut riset Hurun.
Sementara itu, Badan Penerbangan Sipil Cina baru mengeluarkan Panduan Pengembangan Produksi Penerbangan Ramah Lingkungan (2023-2025) pada Oktober tahun lalu. Panduan ini berisi layanan skala massal eVTOL berpilot pada tahun 2025 dan yang otonom mulai tahun 2035, termasuk kebutuhan untuk membuat regulasi operasional dan perencanaan asuransi untuk mobil-mobil terbang.
Kebalikan dari Cina, Rencana Implementasi Advanced Air Mobility (AAM) di Amerika Serikat telah menargetkan 2028 untuk eVTOL terbang secara komersial, dengan sertifikasi dan regulasi yang seharusnya sudah ada pula untuk mengatur keamanan produksi dan penggunaannya.
Jadi, Cina tampaknya tiba-tiba menyalip Amerika dalam hal membuat eVTOL berada di level komersial.
Setelah menerima sertifikasi dari CAAC, EHang mulai menjual tiket penerbangan wisata EH216-S di kota Guangzhou dan Hefei pada akhir bulan Juni. Rute penerbangan masih berbasis satu titik, yakni lepas landas dan mendarat di lokasi yang sama, mencakup manuver melayang dan berputar.
Meski layanan awal masih terbatas, EHang menyatakan tengah bekerja sama dengan otoritas untuk memperluas ke penerbangan antar lokasi dan mengintegrasikan taksi udara sebagai bagian dari moda transportasi perkotaan.