May 5, 2025 By Rio Baressi
5 Mei 2025 – China kembali mencetak sejarah di bidang teknologi dan kesehatan dengan meresmikan rumah sakit berbasis kecerdasan buatan (AI) pertama di dunia. Didirikan oleh Universitas Tsinghua, proyek revolusioner ini menandai tonggak penting dalam transformasi sistem kesehatan global melalui integrasi teknologi mutakhir. Rumah Sakit Agen AI Tsinghua bertujuan menjadi pusat inovasi dalam layanan kesehatan, pendidikan, dan riset medis, membuka jalan bagi masa depan perawatan pasien yang lebih efisien, presisi, dan inklusif.
Peluncuran resmi Rumah Sakit Agen AI Tsinghua pada 26 April 2025, dihadiri oleh Presiden Universitas Tsinghua Li Luming dan Wakil Presiden Wang Hongwei, menandai langkah awal implementasi sistem rumah sakit yang dioperasikan oleh agen cerdas. Kolaborasi awal dimulai dengan Rumah Sakit Tsinghua Chang Geng Beijing dan rumah sakit internet afiliasinya sebagai proyek percontohan.
Rumah sakit ini mengintegrasikan teknologi AI ke dalam operasional medis, memungkinkan agen cerdas mendukung pengambilan keputusan klinis oleh dokter. Pendekatan ini diharapkan menjawab tantangan kekurangan tenaga medis, terutama di wilayah pedesaan dan kurang terlayani.
Pada tahap awal, layanan yang difokuskan meliputi pengobatan umum, oftalmologi, radiologi, dan pengobatan pernapasan. Teknologi AI digunakan untuk meningkatkan akurasi diagnosis dan efisiensi proses medis, sehingga pasien dapat memperoleh layanan dengan kualitas yang lebih tinggi dan waktu tunggu yang lebih singkat.
Dengan menyasar pada efisiensi dan kecepatan, rumah sakit ini menjadi pionir dalam pergeseran dari sistem perawatan tradisional ke sistem berbasis teknologi canggih.
Universitas Tsinghua juga memperkenalkan inovasi berupa Rumah Sakit Virtual melalui pengembangan MedAgent-Zero, hasil kerja sama dengan Institut Penelitian Industri AI (AIR) dan Departemen Ilmu Komputer dan Teknologi. Sistem ini menggunakan data tak berlabel dari simulasi pasien virtual untuk melatih agen medis AI dalam skenario realistis.
Dalam simulasi tersebut, agen medis belajar dan berkembang melalui proses diagnosis ribuan pasien virtual. Hasilnya mencengangkan—dokter virtual berhasil mencapai akurasi 93,06% dalam diagnosis penyakit pernapasan pada dataset MedQA, melampaui performa metode konvensional.
Salah satu tujuan utama rumah sakit AI ini adalah mencetak “dokter kolaboratif AI”—tenaga medis yang mampu bekerja berdampingan dengan teknologi kecerdasan buatan dalam praktik klinis. Pendekatan ini mengedepankan sinergi antara manusia dan mesin, yang berpotensi mempercepat inovasi medis dan memperluas akses layanan kesehatan secara nasional.
Universitas Tsinghua menyatukan kekuatan multidisiplin di bidang teknik dan kedokteran untuk membentuk ekosistem “AI + Healthcare + Education + Research” yang saling mendukung. Hal ini menunjukkan komitmen China terhadap pembangunan infrastruktur kesehatan berbasis teknologi jangka panjang.
Peluncuran Rumah Sakit Agen AI Tsinghua menegaskan bahwa masa depan layanan kesehatan tidak hanya akan melibatkan profesional medis, tetapi juga sistem cerdas yang mampu memproses, menganalisis, dan menyarankan tindakan medis dalam hitungan detik. Inisiatif ini tak hanya mengubah lanskap perawatan medis di China, tetapi juga menjadi model yang dapat ditiru secara global.
Dengan terciptanya sistem rumah sakit yang terotomatisasi dan berbasis data, transformasi ini membawa dampak besar terhadap dunia medis, termasuk efisiensi biaya, kualitas layanan, serta pengembangan teknologi dan data medis berbasis AI.