April 5, 2025 By Abril Geralin
05 April 2025 – Dalam gelombang revolusi teknologi robotika terkini, NVIDIA baru saja menggemparkan dunia teknologi dengan memperkenalkan “Blue”, sebuah robot pintar yang memiliki kemiripan dengan karakter ikonik WALL-E dari film animasi Pixar. Robot ini merupakan hasil kolaborasi tiga raksasa teknologi: NVIDIA, Google DeepMind, dan Disney Research. Diperkenalkan langsung oleh CEO NVIDIA Jensen Huang dalam ajang NVIDIA GTC 2025 di SAP Center, San Jose, California, Blue menunjukkan interaksi yang mengagumkan dan ekspresif, membuka era baru dalam dunia robotika hiburan.
“Blue memiliki dua komputer NVIDIA,” ungkap Jensen Huang dalam keynote-nya pada Selasa, 18 Maret 2025. Pernyataan ini menggarisbawahi teknologi canggih yang tertanam dalam robot interaktif ini. Yang lebih mengesankan, Blue dan Jensen bahkan saling berinteraksi di atas panggung, memberikan demonstrasi nyata tentang kemampuan adaptif robot ini dalam lingkungan dunia nyata.
Kehadiran Blue merupakan bagian dari proyek ambisius bernama Newton, sebuah mesin fisika (physics engine) yang dikembangkan bersama oleh NVIDIA, Google DeepMind, dan Disney Research. Newton dirancang khusus untuk mensimulasikan gerakan robot di dunia nyata dengan presisi tinggi, memungkinkan robot seperti Blue bergerak lebih natural dan ekspresif.
Newton bukanlah sekadar physics engine biasa. Dikembangkan di atas fondasi NVIDIA Warp, teknologi ini menyediakan jalan bagi pengembang untuk menulis program berbasis kernel yang dipercepat GPU untuk simulasi AI, robotika, dan machine learning. Tujuan utamanya adalah menciptakan robot yang bisa berinteraksi dengan lingkungan alami secara lebih intuitif.
“Mesin fisika ini dirancang untuk membantu pengembang mensimulasikan cara robot berinteraksi dengan alam, yang terkadang menjadi tantangan bagi para pengembang robotika,” jelas NVIDIA dalam pernyataan resminya. Yang membuat Newton istimewa adalah fleksibilitasnya yang tinggi. Pengembang dapat menyesuaikan teknologi ini untuk berbagai kebutuhan, mulai dari simulasi interaksi dengan makanan hingga kain, pasir, dan objek lain yang dapat berubah bentuk.
Dalam uji coba yang dilakukan dengan media pada 19 Maret 2025, Blue kembali menunjukkan kemampuan interaksinya yang menakjubkan. Robot ini tidak hanya mampu merespons perintah, tetapi juga menunjukkan gestur-gestur manusiawi yang mengundang tawa para jurnalis. Dalam beberapa momen, Blue bahkan menunjukkan gestur lelah dengan menundukkan kepala, sebuah detail kecil yang memberikan dimensi emosional pada interaksi.
Disney Research sebagai salah satu mitra dalam proyek ini akan menjadi pihak pertama yang memanfaatkan teknologi Newton untuk mengembangkan robot hiburannya. Selain Blue, Disney juga mengembangkan droid BDX yang terinspirasi dari waralaba Star Wars. Salah satu droid ini bahkan tampil bersama Jensen Huang saat menyampaikan keynote utamanya.
Kyle Laughlin, SVP Walt Disney Imagineering Research and Development, menegaskan ambisi Disney dalam bidang ini: “BDX droid hanyalah permulaan. Kami berkomitmen untuk menghidupkan lebih banyak karakter dengan cara yang belum pernah dilihat dunia sebelumnya, dan kolaborasi ini dengan Disney Research, NVIDIA, dan Google DeepMind adalah bagian penting dari visi tersebut.”
Disney telah lama mengimpikan untuk menghadirkan robot-robot terinspirasi Star Wars ke taman hiburannya di seluruh dunia. Setelah serangkaian uji coba, termasuk demonstrasi di SXSW 2025, perusahaan hiburan ini merasa teknologinya sudah siap untuk implementasi yang lebih luas.
Selain droid BDX, Disney juga telah memperkenalkan robot Suntronic Spider-Man yang mampu melakukan aksi akrobatik di udara layaknya pahlawan super di film. Bahkan tahun ini, Disney berencana merilis animatronik Walt Disney versi robot di Disneyland, membuktikan komitmen mereka untuk terus berinovasi dalam bidang robotika hiburan.
Newton dirancang untuk bekerja secara mulus dengan ekosistem pengembangan robotik Google DeepMind, termasuk mesin fisika MuJoCo yang mensimulasikan pergerakan robot multi-sendi. Integrasi ini memungkinkan pengembang untuk menciptakan robot dengan gerakan yang lebih kompleks dan presisi tinggi.
Bersamaan dengan pengembangan Newton, NVIDIA juga memperkenalkan model AI terbaru untuk robot humanoid bernama GR00T N1. Teknologi ini memungkinkan robot seperti Blue memahami dan beradaptasi lebih baik dengan lingkungannya, mempercepat era robot cerdas yang lebih intuitif dan responsif.
Jensen Huang dalam presentasinya menekankan transformasi besar yang sedang terjadi di dunia komputasi, khususnya dalam konteks kecerdasan buatan. “Sekarang, AI memahami konten, apa yang kita minta, dan makna dari permintaan kita, serta menghasilkan jawaban untuk kita, bukan sekadar mengambil data. Ini benar-benar mengubah cara kerja komputasi,” ungkapnya.
Huang juga membahas konsep “agentic AI” kecerdasan buatan yang memiliki agensi, mampu memahami, bernalar, merencanakan, dan bertindak secara mandiri. Blue dan robot-robot lain yang menggunakan teknologi Newton adalah contoh nyata dari implementasi agentic AI yang berinteraksi dengan dunia fisik.
Untuk mendukung perkembangan AI dan robotika, Huang memprediksi bahwa dunia membutuhkan lebih banyak pusat data mungkin hingga senilai satu triliun dolar. “Komputasi tujuan umum sudah mencapai batasnya,” katanya. “Dan dunia sedang mengalami pergeseran platform dari perangkat lunak yang dikodekan secara manual dan berjalan di komputer tujuan umum, ke AI. Ini adalah titik kritis.”
NVIDIA berencana merilis versi open source awal Newton pada akhir 2025, membuka peluang bagi lebih banyak pengembang dan perusahaan untuk memanfaatkan teknologi ini. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat inovasi dalam bidang robotika dan AI secara global.
Dengan kolaborasi antara NVIDIA, Google DeepMind, dan Disney Research, masa depan robot hiburan tampak semakin menjanjikan. Blue dan teknologi Newton menawarkan pandangan sekilas tentang bagaimana robot akan berinteraksi dengan manusia di masa depan: lebih ekspresif, lebih intuitif, dan lebih manusiawi.
Bagi generasi milenial dan Gen Z yang tumbuh dengan karakter seperti WALL-E, kehadiran Blue bukan sekadar inovasi teknologi, tetapi juga perwujudan dari imajinasi yang selama ini hanya ada di layar kaca. Ketika robot-robot ini mulai mengisi taman hiburan Disney dan ruang publik lainnya, kita benar-benar telah memasuki era.