Leet Media

Bird Strike, Ketika Burung Jadi Ancaman di Industri Penerbangan

December 30, 2024 By Abril Geralin

30 Desember 2024 – Bird strike atau tabrakan antara burung dan pesawat mungkin terdengar sepele, tapi ternyata bisa jadi mimpi buruk bagi industri penerbangan. Bayangkan seekor burung kecil bisa bikin pesawat seharga triliunan rupiah mendarat darurat! Di tahun 2024 saja, insiden bird strike sudah merenggut nyawa ratusan orang, termasuk tragedi Jeju Air di Korea Selatan yang menewaskan 179 penumpang saat proses pendaratan.

Seberapa Sering Sih Bird Strike Terjadi?

Source: RRI

Ternyata fenomena ini lebih sering terjadi dari yang kita kira. FAA mencatat ada lebih dari 13.000 kasus bird strike setiap tahunnya di Amerika Serikat. Di Australia, dalam rentang 2008-2017, tercatat 16.626 insiden. Sementara di tahun 2022, Amerika Serikat sendiri melaporkan 17.200 kasus. Meski tidak semua berakhir fatal, tapi sejak 1988, sudah ada 262 korban jiwa dan 250 pesawat hancur akibat bird strike di seluruh dunia.

Kapan dan di mana Bird Strike Paling Sering Terjadi?

ICAO melaporkan 90% bird strike terjadi di sekitar bandara, terutama saat pesawat lepas landas atau mendarat. Kenapa? Karena di ketinggian rendah inilah burung-burung paling aktif beraktivitas. Risikonya meningkat drastis saat musim migrasi burung, terutama di musim dingin. Yang bikin tambah kompleks, meski banyak burung sudah “terbiasa” dengan lalu lintas pesawat di sekitar bandara, kelompok burung yang sedang migrasi bisa bereaksi tak terduga saat melihat pesawat.

Dampak Bird Strike, Dari Goresan Sampai Tragedi

Seperti yang terjadi pada Jeju Air di Desember 2024, bird strike bisa punya konsekuensi serius. Kerusakan bisa terjadi di berbagai bagian pesawat:

Mesin, Target Paling Rentan

Mesin jet jadi bagian paling berisiko. Bayangkan burung tersedot ke mesin jet berkecepatan tinggi – bisa bikin bilah mesin rusak dan mengurangi performa pesawat secara drastis. Meski kebanyakan pesawat modern bisa terbang dengan satu mesin, tapi kalau dua-duanya kena seperti kasus US Airways 1549 yang terkenal dengan “Miracle on the Hudson”, situasinya bisa jadi kritis.

Kaca Depan dan Komponen Lainnya

Bird strike juga bisa merusak kaca depan kokpit, baling-baling, permukaan kontrol penerbangan, sampai kerucut hidung pesawat. Setiap komponen ini punya peran vital dalam keselamatan penerbangan, jadi kerusakannya nggak bisa dianggap enteng.

Solusi dan Pencegahan: Teknologi vs Alam

Bandara modern sekarang punya berbagai strategi canggih untuk mengurangi risiko bird strike. Dari sistem suara pengusir burung, jaring penghalang, sampai manajemen habitat di sekitar bandara. Ada juga produk khusus seperti Flight Control® Max yang bisa mengusir burung secara manusiawi tanpa suara berisik atau bau yang mengganggu.

Pentingnya Pelaporan dan Data

Yang menarik, setiap insiden bird strike wajib dilaporkan ke National Wildlife Strike Database. Data ini crucial banget untuk memahami pola perilaku burung dan mengembangkan strategi pencegahan yang lebih efektif. Ini juga membantu bandara dan maskapai mengambil langkah proaktif untuk melindungi penumpang dan kru.

Biaya yang Nggak Main-main

Source: Flying Magazine

Di Amerika Serikat, kerugian akibat bird strike bisa mencapai ratusan juta dolar per tahun. Ini belum termasuk biaya penundaan penerbangan, perbaikan pesawat, dan potensi kehilangan pendapatan maskapai. Makanya, investasi dalam sistem pencegahan bird strike sebenernya jauh lebih murah dibanding menghadapi konsekuensinya.

Meski teknologi penerbangan makin canggih, interaksi antara pesawat dan burung tetap jadi tantangan serius dalam industri penerbangan. Dengan meningkatnya jumlah penerbangan dan populasi burung (seperti angsa Kanada yang populasinya naik tiga kali lipat), masalah ini bakal terus jadi perhatian serius di masa depan. Yang jelas, keseimbangan antara kebutuhan transportasi udara dan perlindungan satwa liar bakal terus jadi PR besar buat industri penerbangan global.Tabrakan burung dengan pesawat (bird strike), meski sering diremehkan, merupakan ancaman serius bagi penerbangan. Ribuan kasus terjadi tiap tahun, menyebabkan ratusan kematian dan kerusakan pesawat sejak 1988, termasuk tragedi Jeju Air 2024. 90% bird strike terjadi di sekitar bandara saat lepas landas dan mendarat, terutama saat musim migrasi burung. Kerusakan paling parah biasanya terjadi pada mesin jet, namun komponen lain seperti kaca depan dan kontrol penerbangan juga berisiko. Berbagai upaya pencegahan telah diterapkan, seperti sistem pengusir burung dan manajemen habitat. Pengumpulan data bird strike juga krusial. Kerugian ekonomi akibat bird strike sangat besar, sehingga investasi pencegahan lebih efisien. Dengan meningkatnya penerbangan dan populasi burung, bird strike akan terus menjadi tantangan bagi industri penerbangan global, yang perlu menyeimbangkan transportasi udara dan perlindungan satwa liar. Singkatnya, bird strike adalah masalah serius yang butuh perhatian dan pencegahan berkelanjutan.