Leet Media

Batam Siap Hadirkan LRT Gantung Pertama, Langkah Besar Menuju Smart City

December 29, 2024 By Amandira Maharani

Sumber : Gudang Berita

29 Desember 2024 – Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau tengah mempersiapkan diri untuk menghadirkan terobosan baru dalam sistem transportasi publiknya melalui pembangunan Light Rail Transit (LRT) gantung. Proyek yang digagas oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam ini tidak hanya sekadar solusi transportasi, tetapi juga menjadi simbol transformasi kota menuju smart city yang modern dan ramah lingkungan.

Mengatasi Tantangan Urbanisasi dan Kemacetan

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, melalui Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, menjelaskan bahwa pembangunan LRT gantung ini merupakan solusi konkret untuk mengatasi tantangan urbanisasi, khususnya kemacetan lalu lintas yang semakin meningkat. Fase pertama pembangunan akan mencakup jalur sepanjang 11 kilometer yang akan menghubungkan Bandara Hang Nadim hingga Batam Centre, termasuk Terminal Feri Internasional.

Sumber : USS Feed

Menyaingi Sistem Transportasi Gantung Global

Dengan hadirnya LRT gantung di Batam, kota ini siap bersaing dengan kota-kota besar dunia yang telah lebih dulu mengimplementasikan sistem transportasi serupa. Wuhan di China telah memiliki sistem kereta gantung yang melayani rute sepanjang 10,5 kilometer. Sistem serupa juga dapat ditemukan di Chongqing, China, yang terkenal dengan kereta monorel gantungnya yang membentang di sepanjang Sungai Yangtze.

Di Jepang, Shonan Monorail di Prefektur Kanagawa telah beroperasi sejak 1970, menghubungkan Stasiun Ofuna dengan area Enoshima sepanjang 6,6 kilometer. Sementara itu, H-Bahn di Dortmund dan Düsseldorf, Jerman, telah mengoperasikan sistem kereta gantung otomatis sejak 1984. Di kota Wuppertal, Jerman, Schwebebahn tetap menjadi kereta gantung tertua di dunia yang telah beroperasi sejak tahun 1901.

Memphis Suspension Railway di Amerika Serikat juga telah mengoperasikan sistem transportasi gantung yang menghubungkan pusat kota Memphis dengan Mud Island sejak 1982. Di Bolivia, La Paz memiliki Mi Teleférico, sistem gondola urban terbesar di dunia yang menghubungkan La Paz dengan El Alto, beroperasi pada ketinggian lebih dari 3.000 meter di atas permukaan laut.

Dengan mengadopsi teknologi transportasi modern ini, Batam akan menjadi yang pertama di Indonesia dan memberikan nilai tambah dalam persaingan di kawasan Asia Tenggara. Keunggulan sistem LRT gantung Batam akan terletak pada desainnya yang modern, ramah lingkungan, dan terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lainnya, menjadikannya model percontohan untuk pengembangan sistem transportasi serupa di kota-kota lain di Indonesia.

Memperkuat Daya Saing Regional

Kehadiran LRT gantung di Batam diprediksi akan memperkuat posisi kota ini di level regional. “Proyek ini bukan hanya untuk mempercepat mobilitas, tetapi juga menarik minat wisatawan dan investor ke Batam,” ungkap Ariastuty Sirait pada Selasa (24/12/2024). Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari visi besar menjadikan Batam sebagai kota pintar dengan infrastruktur yang terintegrasi.

Investasi dan Kerjasama Internasional

Pembangunan fase pertama LRT gantung ini diproyeksikan menelan anggaran sebesar Rp 1,7 triliun, dengan masa konsesi 35 tahun. BP Batam telah menggandeng sejumlah investor nasional dan asing yang berpengalaman di bidang transportasi publik. Negara-negara seperti Singapura, Malaysia, dan China telah menyatakan minat untuk berpartisipasi dalam proyek ini.

Spesifikasi Teknis dan Timeline Pembangunan

Kepala Pusat Perencanaan Program Strategis BP Batam, Fesly Abadi Paranoan, menjelaskan bahwa LRT gantung ini akan berbentuk kapsul dengan kapasitas 10-20 orang per unit. Desainnya yang inovatif memungkinkan struktur yang ringan dan hanya membutuhkan ruang sekitar 3 meter di median jalan. Tahap konstruksi fisik direncanakan dimulai pada akhir 2025 dengan target penyelesaian fase pertama pada 2028.

Manfaat bagi Masyarakat dan Ekonomi

LRT gantung ini dirancang untuk memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat dan dunia usaha. Selain menjadi alternatif transportasi umum yang ramah lingkungan, sistem ini juga akan memudahkan konektivitas antar wilayah strategis di Batam. “Harapannya ketika orang nanti dari Jakarta mau ke Singapura sudah ada moda yang interkoneksi, jadi mereka tidak perlu repot-repot lagi untuk mencari ferry ataupun kendaraan dari bandara ke terminal ferry internasional,” jelas Fesly dalam media gathering Batam Kota Baru Menuju Indonesia Emas 2045.

Visi Jangka Panjang

Dalam visi jangka panjangnya, LRT gantung akan menjadi bagian integral dari sistem transportasi umum yang modern di Batam. Proyek ini diharapkan tidak hanya menjadi motor penggerak ekonomi tetapi juga ikon baru bagi Kota Batam. Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, dari pengurangan kemacetan hingga peningkatan daya tarik investasi, LRT gantung ini menjadi bukti nyata komitmen Batam dalam mengembangkan infrastruktur modern yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus meningkatkan kualitas hidup warganya.