February 24, 2025 By Diva Permata Jaen
24 Februari 2025 – Kemajuan teknologi telah membawa perubahan signifikan dalam kebiasaan sehari-hari, termasuk cara membaca waktu. Di Inggris, banyak sekolah mengganti jam analog dengan jam digital karena siswa kesulitan membacanya. Fenomena serupa juga terjadi di Indonesia, di mana banyak anak muda tidak lagi mampu membaca jam analog dengan baik. Perubahan ini dipicu oleh dominasi perangkat digital dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini akan membahas penyebab, dampak, dan solusi untuk mengatasi hilangnya keterampilan membaca jam analog di kalangan generasi muda.
Sebelum jam analog ditemukan, manusia menggunakan sundial atau jam matahari sebagai alat penunjuk waktu. Sundial bekerja berdasarkan pergerakan bayangan yang dihasilkan oleh sinar matahari terhadap sebuah permukaan berukuran tertentu.
Namun, seiring berkembangnya peradaban, manusia mulai mencari cara yang lebih akurat dan praktis untuk mengukur waktu. Pada abad ke-14, jam mekanik pertama mulai muncul di Eropa, menggantikan sundial sebagai alat utama untuk mengetahui waktu. Kemajuan teknologi ini terus berkembang hingga akhirnya jam analog menjadi standar dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan ditemukannya mekanisme roda gigi dan pendulum, jam analog semakin akurat dan mudah digunakan. Sejak saat itu, jam analog menjadi alat utama dalam penunjuk waktu hingga akhirnya digantikan oleh jam digital di era modern.
Persatuan kepala sekolah dan guru di Inggris melaporkan bahwa banyak murid mengalami kesulitan membaca jam analog. Akibatnya, sekolah-sekolah mulai mengganti jam analog dengan jam digital untuk mengurangi stres yang tidak perlu, terutama saat ujian.
Menurut Malcolm Trobe, Wakil Sekretaris Jenderal Association of School and College Leaders, generasi muda lebih terbiasa dengan jam digital yang mereka lihat di ponsel, tablet, dan komputer. Akibatnya, mereka merasa tertekan ketika harus membaca jam analog dalam situasi penting seperti ujian.
Sama seperti di Inggris, penyebab utama fenomena ini adalah dominasi teknologi digital yang menampilkan waktu dalam format numerik. Hal ini membuat anak-anak tidak terbiasa menginterpretasikan jarum jam analog.
Perangkat seperti ponsel dan tablet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak muda. Mereka lebih sering melihat jam digital daripada jam analog, yang menyebabkan kemampuan membaca jam tradisional semakin menurun.
Banyak sekolah di Indonesia tidak lagi memberikan perhatian khusus dalam mengajarkan keterampilan membaca jam analog. Beberapa bahkan mengganti jam analog dengan jam digital agar siswa lebih mudah memahami waktu.
Gaya hidup modern yang serba cepat membuat masyarakat, terutama generasi muda, lebih menyukai solusi instan. Membaca jam digital jauh lebih praktis dibandingkan harus memahami posisi jarum panjang dan pendek pada jam analog.
Hilangnya keterampilan membaca jam analog bukan hanya masalah sederhana, tetapi juga mencerminkan lemahnya pendidikan dasar dan berkurangnya keterampilan pemecahan masalah pada anak muda. Selain itu, ketergantungan pada teknologi juga dapat berdampak pada kemampuan motorik anak, seperti yang disampaikan oleh Sally Payne, kepala terapi okupasi pediatrik. Anak-anak yang lebih sering menggunakan perangkat digital mengalami kesulitan dalam menggunakan alat tulis seperti pensil dan pena.
Sekolah harus kembali mengajarkan cara membaca jam analog dalam kurikulum mereka. Pembelajaran ini bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan agar siswa lebih tertarik.
Orang tua dan guru dapat mendorong penggunaan jam analog di rumah dan sekolah agar anak-anak lebih sering berinteraksi dengan format waktu tradisional.
Menggunakan permainan edukatif atau aplikasi yang mensimulasikan jam analog dapat membantu siswa memahami konsep waktu dengan lebih mudah. Fenomena kesulitan membaca jam analog di kalangan anak muda merupakan dampak dari perkembangan teknologi digital yang semakin mendominasi. Jika tidak segera diatasi, keterampilan dasar ini bisa hilang sepenuhnya. Oleh karena itu, perlu upaya dari sekolah, orang tua, dan lingkungan sekitar untuk mengembalikan kebiasaan membaca jam analog agar keseimbangan antara teknologi dan keterampilan dasar tetap terjaga.
Related Tags & Categories :