April 13, 2025 By Abril Geralin
13 April 2025 – Di era di mana mobilitas global semakin tinggi, kualitas infrastruktur transportasi menjadi cerminan kemajuan sebuah negara. Kabar membanggakan datang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang berhasil menorehkan prestasi signifikan pada tahun 2025. Setelah 12 tahun bertahan dengan predikat bintang 3, bandara kebanggaan Indonesia ini akhirnya naik kelas dengan meraih sertifikasi bintang 4 dari Skytrax, lembaga pemeringkat bandara internasional yang prestisius. Tidak hanya itu, Soekarno-Hatta juga berhasil menduduki peringkat ke-25 dalam daftar 100 Bandara Terbaik Dunia versi Skytrax, naik dari posisi ke-28 pada tahun sebelumnya.
Pencapaian ini bukanlah hasil instan, melainkan buah dari transformasi berkelanjutan yang dilakukan oleh PT Angkasa Pura Indonesia atau yang kini dikenal sebagai InJourney Airports. Transformasi tersebut mencakup tiga aspek fundamental yang dikenal dengan “3P”: Premises (infrastruktur), Process (operasional), dan People (sumber daya manusia), dengan teknologi sebagai pendukung utama.
“Bandara sebagai wajah bangsa atau face of the nation harus memiliki kualitas layanan yang baik sehingga memberikan kesan yang indah saat pertama kali orang mengunjungi Indonesia,” ujar Maya Watono, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, dalam keterangan resminya pada Jumat, 11 April 2025.
Faik Fahmi, Direktur Utama InJourney Airports, menambahkan bahwa hasil transformasi tersebut sudah bisa dirasakan langsung oleh para pengguna jasa bandara, terutama dalam hal beautifikasi atau peningkatan estetika bandara. “Penghargaan ini sejalan dengan transformasi bandara yang kami lakukan, mencakup transformasi dari segi infrastruktur yang berfokus pada customer experience (Premises), operasional kebandarudaraan berbasis ekosistem (Process), pelayanan pelanggan berkelas dunia oleh seluruh personel (People), yang didukung dengan teknologi sebagai enabler,” jelasnya.
Pencapaian Bandara Soekarno-Hatta tidak hanya terbatas pada peningkatan peringkat di daftar 100 Bandara Terbaik Dunia. Bandara ini juga sukses meraih sejumlah penghargaan bergengsi lainnya dalam Skytrax World Airport Awards yang diselenggarakan di Passenger Terminal Expo 2025 Madrid pada 9 April 2025.
Berikut deretan prestasi Bandara Soekarno-Hatta versi Skytrax:
Prestasi ini semakin memperkuat posisi Soekarno-Hatta sebagai salah satu bandara terbaik di kawasan Asia-Pasifik, yang sebelumnya juga telah diakui melalui ASQ Awards 2024 sebagai Best Airport over 40 Million Passengers in Asia-Pacific.
General Manajer Bandara Soekarno-Hatta, Dwi Ananda Wicaksana, menyatakan bahwa pencapaian ini belum menjadi titik akhir perjuangan. Ada target yang lebih ambisius yang ingin dicapai dalam beberapa tahun ke depan.
“Kami ditarget oleh Pak Menko dalam 3 atau 5 tahun terakhir harus masuk di 15 besar. Artinya masih banyak peluang kita untuk improve, untuk meningkatkan ranking kita di dunia,” ungkap Dwi Ananda pada Jumat, 11 April 2025.
Target ambisius ini menunjukkan komitmen InJourney Airports untuk terus mendorong peningkatan kualitas layanan dan infrastruktur di Bandara Soekarno-Hatta, sehingga dapat bersaing dengan bandara-bandara terbaik di dunia.
Prestasi yang diraih Bandara Soekarno-Hatta dan juga Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali (yang naik ke peringkat 72 dari 74) didasarkan pada survei kepuasan penumpang yang dilakukan Skytrax terhadap 13 juta pengguna angkutan udara dari lebih 100 negara di 565 bandara di seluruh dunia, yang berlangsung pada periode Agustus 2024 hingga Februari 2025.
Para penumpang diminta untuk memberikan penilaian berdasarkan pengalaman mereka di berbagai titik layanan bandara, mulai dari proses check-in, kedatangan, transfer, shopping, pemeriksaan keamanan, layanan imigrasi, hingga keberangkatan. Hasil survei menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam persepsi penumpang terhadap kualitas layanan di Bandara Soekarno-Hatta.
Pencapaian Bandara Soekarno-Hatta dan I Gusti Ngurah Rai merupakan bagian dari strategi pengembangan bandara yang lebih besar di Indonesia. InJourney melalui InJourney Airports telah memulai proses transformasi di kedua bandara tersebut sebagai pilot project, dengan rencana untuk mengimplementasikan transformasi serupa di 37 bandara lainnya yang berada di bawah pengelolaannya.
“Transformasi bandara merupakan sebuah langkah yang sangat penting untuk menjawab berbagai tantangan konektivitas. Upaya ini penting karena konektivitas menjadi key drivers untuk pengembangan pariwisata di Indonesia,” tambah Maya Watono.
Konektivitas yang optimal akan menciptakan akses yang lebih luas dan mudah, serta meningkatkan daya tarik wisata Indonesia di mata dunia. Hal ini menjadi salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan sektor pariwisata yang merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional.
Transformasi yang dilakukan oleh InJourney Airports bukanlah proses yang instan. Pada September 2024, pengelolaan bandara di Indonesia memasuki babak baru dengan penggabungan PT Angkasa Pura I (AP I) dan PT Angkasa Pura II (AP II) menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.
Penggabungan ini merupakan terobosan besar di industri aviasi dan kebandarudaraan Indonesia, sebagai adaptasi untuk menghadapi perubahan zaman. Langkah strategis ini menjadikan InJourney Airports sebagai salah satu dari lima operator bandara terbesar di dunia.
Kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan juga menjadi kunci keberhasilan transformasi bandara. “Upaya yang telah kami lakukan tak dapat terwujud tanpa kolaborasi yang solid antara berbagai stakeholders dan masyarakat. Oleh karena itu, raihan ini merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi yang sinergis dalam mewujudkan sektor aviasi dan pariwisata yang lebih maju,” kata Maya Watono.
Faik Fahmi juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengguna jasa dan pemangku kepentingan atas kepercayaan dan kerja sama yang telah terjalin selama ini. “Mewakili Manajemen dan seluruh Insan InJourney Airports, saya menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pengguna jasa atas kepercayaan, serta kepada seluruh instansi stakeholder, regulator, dan seluruh pihak atas sinergi dan kerja sama sehingga pelayanan kepada pengguna jasa di bandara kami dapat berjalan dengan optimal,” tutupnya.
Pencapaian Bandara Soekarno-Hatta ini menjadi bukti nyata bahwa infrastruktur transportasi Indonesia mampu bersaing di kancah global, memberikan optimisme baru bagi masa depan industri aviasi dan pariwisata tanah air. Dengan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan infrastruktur, tidak menutup kemungkinan Bandara Soekarno-Hatta dapat mewujudkan targetnya untuk masuk dalam 15 bandara terbaik dunia dalam beberapa tahun ke depan.