Leet Media

Bali Bersih, Upaya Bersama Menghadapi Krisis Sampah

December 25, 2024 By Reynaldi Aditya R.

25 Desember 2024 – Pulau Bali, dengan pesona pantainya yang memukau dan warisan budaya yang kaya, kini menghadapi tantangan serius dari penumpukan sampah di sungai dan pantai. Permasalahan ini mencapai puncaknya selama musim penghujan, ketika debit air sungai membawa tumpukan sampah ke pantai, menciptakan pemandangan yang memilukan sekaligus mengancam keseimbangan ekosistem lokal.

Krisis Plastik di Pantai Jimbaran

Belum lama ini, Gary Bencheghib, seorang pegiat lingkungan, mengungkap kondisi mengkhawatirkan di Pantai Jimbaran. Ia mendokumentasikan hamparan sampah plastik yang membentang dari kawasan Four Seasons hingga dermaga Ki Ngaran. Pemandangan ini, yang ia gambarkan sebagai salah satu yang terparah yang pernah ia saksikan, mendorongnya menginisiasi gerakan bersih-bersih melalui platform media sosial.

Penyebab dan Penyebaran Masalah

Berbagai dugaan mengemuka terkait asal-usul sampah tersebut, termasuk kemungkinan terbawa arus dari Pulau Jawa. Situasi ini diperparah oleh gelombang pasang yang mengembalikan sampah ke pantai. Menyikapi hal ini, Bencheghib menggerakkan partisipasi aktif wisatawan dan warga lokal dalam kegiatan pembersihan Pantai Kedonganan, Jimbaran setiap pagi.

Over-Tourism sebagai Ancaman Serius

Selain dugaan sampah kiriman, lonjakan jumlah wisatawan ke Bali turut menyumbang permasalahan ini. Meski mendatangkan keuntungan ekonomi, kepadatan wisatawan di destinasi populer seperti Kuta dan Jimbaran justru menciptakan tekanan besar pada lingkungan dan infrastruktur lokal.

Dampak over-tourism juga terlihat pada sistem drainase yang kewalahan. Saat intensitas hujan tinggi, berbagai kawasan di Bali, terutama Kuta, kerap mengalami banjir. Penyumbatan saluran air oleh sampah menjadi faktor utama yang memperparah risiko bencana alam.

Upaya Penanganan

Kesadaran akan urgensi permasalahan ini mendorong berbagai pihak di Bali mengambil langkah nyata. Organisasi seperti Sungai Watch dan Delterra memimpin program pembersihan pantai dan sungai dengan melibatkan masyarakat secara aktif. Mereka juga mengedepankan edukasi tentang pengelolaan sampah dan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.

Inisiatif Bersih-Bersih dan Edukasi Masyarakat

Gerakan pembersihan lingkungan yang dipelopori Bencheghib mendapat dukungan luas dari pemerintah lokal dan organisasi non-profit. Sungai Watch dan Delterra secara konsisten mengkoordinasikan kegiatan bersih-bersih pantai dan sungai, sambil melakukan kampanye edukasi untuk mengubah perilaku masyarakat terhadap penggunaan plastik.

Integrasi Kebijakan Lokal dan Penggunaan Teknologi

Desa adat menerapkan aturan yang lebih ketat, didukung teknologi modern untuk memantau titik-titik rawan penumpukan sampah. Pendekatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan pengelolaan lingkungan secara menyeluruh.

Peningkatan Infrastruktur Pengelolaan Sampah

Pemerintah terus berupaya memodernisasi fasilitas pengolahan sampah, mulai dari sistem pengumpulan hingga pemilahan dan pengolahan akhir. Langkah ini diambil untuk memastikan pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Perjalanan menuju Bali yang lebih bersih membutuhkan keterlibatan semua pihak – pemerintah, masyarakat, dan sektor industri. Melalui sinergi pendidikan, kolaborasi, dan inovasi berkelanjutan, Bali berpeluang menjadi model keberhasilan pengelolaan lingkungan sekaligus mempertahankan posisinya sebagai destinasi wisata unggulan dunia. Ini adalah momentum bagi seluruh pecinta Bali untuk bersama-sama melestarikan keindahan alamnya.

Related Tags & Categories :

highlight