June 11, 2025 By RB
11 Juni 2025 – Olahraga padel terus menunjukkan pertumbuhan pesat di tingkat global, dan kini menargetkan debut pertamanya di Olimpiade Brisbane 2032. Federasi Padel Internasional (FIP) bersama para pemain dan pemangku kepentingan utama sedang berupaya memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk mewujudkan ambisi ini. Dari ekspansi global hingga standarisasi aturan, setiap langkah menjadi penting dalam perjalanan menuju status olahraga Olimpiade.
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menyatakan dukungan penuh terhadap perkembangan olahraga padel di tanah air. Dalam pertemuan dengan Ketua Umum Pengurus Besar Padel Indonesia (PB PI) Galih Kartasasmita, Menpora Dito mengapresiasi pertumbuhan masif olahraga ini baik dari segi jumlah pemain maupun fasilitas klub yang terus bermunculan.
“Tadi saya menerima pengurus Padel Indonesia dimana Ketua Umum PB Padel Indonesia melaporkan bagaimana perkembangan olahraga padel di Indonesia sangat masif baik dari segi pemainnya dan juga lokasi-lokasi klub yang sangat menjamur di Indonesia,” ujar Menpora Dito.
Menpora Dito menekankan pentingnya pembinaan berkelanjutan untuk mencetak pelatih, wasit, dan atlet padel yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
“Jadi ini nanti kedepan bagaimana kita akan memberikan pelatihan wasit atau pelatih agar bisa menjadi oportunity baru, dan bisa melahirkan atlet-atlet nasional,” harap Menpora Dito.
PB PI juga telah merencanakan berbagai program pengembangan termasuk penyelenggaraan Sirkuit Nasional (Sirnas) dan turnamen FIP pertama di Indonesia. Galih Kartasasmita menyatakan, “Garis besarnya kita akan membesarkan olahraga ini secara masif.”
Agar bisa debut di Olimpiade Brisbane 2032, padel harus memenuhi beberapa persyaratan ketat yang ditetapkan IOC. Berikut adalah kriteria utama yang sedang diupayakan oleh Federasi Padel Internasional (FIP).
Padel telah memenuhi syarat ini melalui Federasi Padel Internasional (FIP) yang mengatur olahraga ini secara global dan mematuhi pedoman IOC. FIP juga telah mendapatkan status ARISF (Association of IOC Recognized International Sports Federations), sebuah langkah penting menuju inklusi Olimpiade.
Di bawah pengawasan FIP, semua pemain padel profesional mematuhi pedoman Badan Anti-Doping Dunia (WADA). Ini merupakan salah satu persyaratan kunci IOC yang telah terpenuhi dengan baik oleh olahraga padel.
Ini menjadi tantangan terbesar padel. Untuk bisa masuk Olimpiade, olahraga ini harus dimainkan di setidaknya 75 negara di empat benua untuk kategori putra dan 40 negara di tiga benua untuk kategori putri. Meskipun padel sudah hadir di hampir setiap benua, kriteria ini belum sepenuhnya terpenuhi terutama untuk kategori putra.
Dengan pertumbuhan eksponensial yang sedang dialami, padel memiliki peluang besar untuk debut di Olimpiade 2032. Berikut perkembangan terbaru yang mendukung ambisi tersebut.
Padel saat ini telah dimainkan oleh lebih dari 25 juta pemain aktif di 110 negara dengan lebih dari 40.000 lapangan di seluruh dunia. Pertumbuhan fasilitas padel juga menunjukkan tren positif dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 26%.
Di Inggris saja, telah dibangun 250 fasilitas lapangan padel baru antara tahun 2022 dan 2023, meningkat 116% hanya dalam satu tahun. Lawn Tennis Association (LTA) juga telah berkomitmen £6 juta untuk 40 proyek fasilitas padel yang akan mendanai 75 lapangan baru.
Menurut peraturan IOC, keputusan inklusi olahraga baru harus dibuat setidaknya tujuh tahun sebelum penyelenggaraan Olimpiade. Artinya, padel harus memenuhi semua persyaratan dan mendapatkan persetujuan IOC paling lambat tahun 2025 untuk bisa tampil di Brisbane 2032.
Meskipun menunjukkan perkembangan yang menggembirakan, padel masih menghadapi beberapa tantangan sebelum bisa resmi menjadi bagian dari Olimpiade.
FIP perlu memperluas jangkauan padel ke lebih banyak negara, terutama untuk memenuhi persyaratan minimum 75 negara untuk kategori putra. Upaya ini membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak termasuk pemerintah dan organisasi olahraga di negara-negara yang belum mengembangkan padel.
Negara-negara seperti Indonesia telah memulai persiapan serius dengan membina atlet dan menyediakan infrastruktur standar internasional.
“Kemenpora dan PB PI akan membuat standarisasi untuk mengarahkan kepada swasta yang mau masuk ada standarisasi nasional dan internasionalnya,” jelas Menpora Dito.
Dengan terus memenuhi berbagai kriteria dan menunjukkan perkembangan positif, padel memiliki peluang besar untuk akhirnya membuat sejarah dengan debut Olimpiade di Brisbane 2032. Semua pihak terkait kini bekerja keras untuk mewujudkan mimpi besar ini.
Related Tags & Categories :