August 5, 2025 By RB
5 Agustus 2025 – Kota Bandung tengah bersiap melakukan transformasi besar dalam sektor transportasi publik melalui kehadiran Angkot Pintar atau Angklung (Angkutan Listrik Kota Bandung). Proyek ini diinisiasi sebagai bentuk peremajaan moda angkutan kota yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan dilengkapi teknologi canggih. Prototype Angkot Pintar telah rampung dan akan segera diuji coba sebagai langkah awal menuju produksi massal.
Angkot Pintar hadir dengan spesifikasi premium yang belum pernah ada pada angkot sebelumnya. Berbodi dominan biru dengan aksen hijau tosca, kendaraan ini memiliki desain modern sepanjang 5,2 meter dan dilengkapi papan LED untuk trayek. Di bagian dalam, kabin angkot dirancang dengan kenyamanan setara kendaraan pribadi. Fasilitas yang tersedia meliputi:
“Jadi mobil ini kita rancang untuk memenuhi kebutuhan itu dari pengelola, penumpang, dan pihak pemerintah. Ada fasilitas dashbor yang kita siapkan untuk bisa digunakan oleh pemerintah dalam rangka memantau kendaraan ini secara operasional,” kata CEO dan Founder PT Marlip Indo Mandiri, Masrah Marang.
Ditenagai mesin listrik, Angkot Pintar mampu menempuh jarak hingga 200 kilometer dengan daya baterai penuh dan kecepatan maksimal 80 km/jam. Uniknya, sistem pengisian dayanya dirancang untuk dapat dilakukan di rumah menggunakan daya listrik 6.000 watt.
“Kalau di Bandung kan belum ada tuh SPKLU yang besar. Nah, sehingga kita buatlah baterainya itu supaya bisa dicas di rumah,” ujar Masrah Marang. Setiap unit akan dilengkapi wall charging dan pemasangan satu fasa di pool, dengan waktu pengecasan sekitar 5–6 jam.
Angkot Pintar dirancang untuk mendukung sistem Bus Rapid Transit (BRT) dan menjangkau daerah yang selama ini belum terlayani oleh angkutan umum. Hal ini menjadi prioritas agar transportasi publik tidak hanya tersedia di pusat kota, tetapi juga sampai ke kawasan timur Bandung dan sekolah-sekolah.
Dinas Perhubungan Kota Bandung telah menerima prototype dari PT Marlip Indo Mandiri dan berencana melakukan uji coba.
“Itu (angkot pintar) mau diuji coba dulu. Tahapannya masih panjang karena kan harus uji teknis dulu, kalau sudah uji teknis nanti ada surat dari kita,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Rasdian Setiadi.
Untuk tahap awal, uji coba akan dilakukan di jalur terbatas seperti dari Pasteur ke Kantor Dishub. Rasdian juga menambahkan bahwa status implementasi masih dalam tahap usulan dari koperasi-koperasi angkutan seperti Kobutri, Kobanter, dan Kopamas.
Sejumlah warga menyambut baik inisiatif ini namun mengingatkan agar proyek ini tidak berakhir hanya sebagai konsep tanpa realisasi.
“Saya sebenarnya senang dengan rencana adanya angkot pintar, semoga dengan adanya itu nanti bisa mengurangi kemacetan. Tapi jangan cuma ganti nama, ganti warna, terus dibilang program sukses,” ujar Bagus Ismail, warga Bandung.
Ia juga menekankan pentingnya pelatihan dan jaminan bagi para sopir agar tidak menimbulkan masalah baru.
“Saya juga minta pemerintah memperhatikan para supirnya. Apakah mereka sudah siap atau belum. Saya juga berharap ini tidak hanya janji atau sebatas konsep, tapi harus ada buktinya,” tegasnya.
Warga lain, Very Verdiyana, juga mendukung hadirnya Angkot Pintar, namun menyoroti biaya operasional dan kemudahan akses.
“Kalau bisa gratis seperti Jak Lingko, awal-awal gratis seperti Jakarta,” ucap Very. Ia berharap sistem digital yang diterapkan benar-benar berjalan dan sopir yang bertugas adalah SDM yang profesional.
Dosen Teknik Sipil ITB, R Sony Sulaksono, mengapresiasi inisiatif Angkot Pintar namun menekankan pentingnya perencanaan trayek secara matang.
“Cuma buat saya yang penting adalah nanti trayeknya mau kemana, karena isu utama dari penanganan angkot itu adalah jangkauan, layanan, jaringan dari angkot tersebut,” katanya.
Ia juga menyarankan sistem penukaran angkot lama dengan angkot baru seperti yang dilakukan di Kota Bogor agar peremajaan tidak menimbulkan gejolak.
“Tunggu aja mudah-mudahan ini jalan karena tidak mudah. Jadi isu utama Angkot Pintar itu bukan masalah isu pintarnya, Angkot Pintar ini seperti apa implementasinya,” tutupnya.
Angkot Pintar di Bandung bukan sekadar facelift transportasi publik, tapi menyatukan teknologi, kenyamanan, dan visi lingkungan berkelanjutan. Namun keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur, SDM, serta komitmen implementasi nyata dari seluruh pemangku kebijakan. Masyarakat menunggu bukan hanya peluncuran fisik, tapi juga perubahan sistemik dalam layanan transportasi kota.
Related Tags & Categories :