Leet Media

Anggota DPRD Sumut Laporkan Tiktokers Penyebar Video Cekcoknya dengan Pramugari

April 20, 2025 By Abril Geralin

20 April 2025 – Insiden di pesawat Wings Air rute Gunung Sitoli-Deli Serdang berujung laporan polisi dari dua arah. Di satu sisi, anggota DPRD Sumatera Utara dari Fraksi Golkar, Megawati Zebua, melaporkan pemilik akun TikTok yang mengunggah video insiden tersebut. Di sisi lain, pramugari yang terlibat cekcok dengan Megawati juga melaporkan politisi tersebut ke kepolisian atas dugaan penganiayaan.

Kronologi Insiden di Pesawat Wings Air

Source: Medianekita

Cekcok antara Megawati Zebua dengan pramugari Wings Air, Lidya Christine Kabrahanubun (28), terjadi pada Minggu, 13 April 2025, sekitar pukul 15.00 WIB. Kejadian ini berlangsung di dalam pesawat Wings Air dengan nomor penerbangan IW-1267 di Bandara Binaka, Kota Gunungsitoli, saat pesawat bersiap untuk terbang menuju Bandara Kualanamu International Airport, Kabupaten Deliserdang.

Berdasarkan keterangan dari Corporate Communications Strategic Wings Air, Danang Mandala Prihantoro, insiden bermula ketika seorang penumpang dengan nomor kursi 19F berinisial MZ (Megawati Zebua) membawa koper yang telah berlabel bagasi tercatat ke dalam kabin pesawat. Sesuai dengan prosedur keselamatan dan standar operasional, pramugari kemudian mengarahkan koper tersebut untuk dimasukkan ke bagasi kargo bagian belakang.

Namun, menurut pihak maskapai, penumpang tersebut menunjukkan sikap tidak kooperatif, menolak instruksi, berusaha melepas label bagasi, dan tidak mengikuti arahan awak kabin meskipun telah dijelaskan secara persuasif. Puncaknya, terjadi tindakan fisik berupa dorongan dan yang disebut sebagai “cekikan” terhadap salah satu pramugari.

Versi Megawati Zebua: “Saya Tidak Mencekik”

Megawati Zebua memberikan bantahan terhadap narasi yang menyebutkan bahwa dirinya telah mencekik pramugari. Dalam keterangannya di Gedung DPRD Sumut pada Selasa (15/4/2025), Megawati mengklaim bahwa tidak ada sama sekali tindakan mencekik seperti yang dituduhkan kepadanya.

“Mungkin video viral yang mengatakan saya mencekik itu tidak ada sama sekali. Tidak pernah saya mau mencekik, saya hanya menunggu pramugari untuk bergeser supaya penumpang lain bisa masuk,” jelasnya.

Megawati mengakui memang mendorong pramugari dan memintanya agar bergeser karena penumpang lain hendak duduk di tempat duduknya. Ia juga mengklaim bahwa koper yang menjadi pemicu masalah sebetulnya bukanlah miliknya, melainkan kepunyaan seorang penumpang yang sudah lanjut usia. Megawati menyatakan sengaja membawa koper tersebut ke kabin karena sang pemilik transit ke Padang.

“Menunggu bagasi itu satu jam bisa lah dia gak kedapatan pesawat, karena hangus tiketnya makanya saya niat membantu. Tapi pramugari sangat bertahan sekali dengan alasan tas sudah dilabel tidak bisa diletakkan di kabin,” tandasnya.

Laporan Polisi dari Kedua Belah Pihak

SOurce: Tribunnews

Setelah insiden tersebut menjadi viral di media sosial, kedua belah pihak saling melaporkan ke kepolisian. Megawati Zebua melaporkan akun TikTok @polostakberdosa3 ke Polda Sumut pada Rabu (16/4/2025) atas dugaan pencemaran nama baik.

Kasubbid Penmas Polda Sumut, Kompol Siti Rohani Tampubolon, membenarkan adanya laporan tersebut. “Benar, membuat laporan terkait video itu, yang dilaporkan pengguna akun TikTok @polostakberdosa, satu terlapornya di sini (laporan),” kata Siti pada Jumat (18/4/2025).

Menurut Siti, Megawati melaporkan akun tersebut karena merasa pemilik akun mencantumkan narasi yang tidak sesuai fakta dan mencemarkan nama baiknya. “Menurut dia (Megawati) kalimatnya tidak sesuai dengan fakta, sehingga mencemarkan nama baik,” jelasnya.

Akun @polostakberdosa sebelumnya mengunggah video saat Megawati cekcok dengan pramugari di dalam pesawat. Dalam narasinya, pengunggah menyebutkan bahwa Megawati mendorong dan mencekik pramugari tersebut. Video tersebut diunggah pada 14 April 2025 dan telah ditonton sekitar 160 ribu kali dengan beragam komentar dari netizen.

Di sisi lain, pramugari Lidya Christine juga telah melaporkan Megawati Zebua ke Polres Nias pada Kamis (17/4/2025) atas dugaan penganiayaan. Laporan tersebut disampaikan langsung oleh Lidya didampingi tim hukum Wings Air.

“Saya telah mengalami penganiayaan saat sedang bekerja di dalam pesawat,” ujar Lidya kepada wartawan usai melapor ke SPKT Polres Nias.

Sikap Maskapai Wings Air

Source: Portal Berita Medium Indonesia

Corporate Communications Strategic Wings Air, Danang Mandala Prihantoro, menegaskan bahwa pihaknya tidak menerima permintaan damai dari pihak pelanggan dan memilih untuk melanjutkan proses hukum.

“Wings Air berkomitmen melindungi keselamatan dan profesionalisme kru, serta kenyamanan seluruh penerbangan. Proses hukum akan ditangani Polres Nias,” jelas Danang.

Pihak maskapai juga menekankan bahwa keselamatan, keamanan, dan kenyamanan seluruh pelanggan serta awak pesawat merupakan prioritas utama Wings Air. Setiap bentuk pelanggaran dan tindakan yang mengganggu keselamatan penerbangan akan ditindak sesuai hukum yang berlaku.

Proses Hukum yang Sedang Berjalan

Saat ini, kedua laporan tersebut sedang dalam proses penyelidikan oleh kepolisian. Polda Sumut menangani laporan Megawati Zebua terhadap akun TikTok @polostakberdosa3, sementara Polres Nias menangani laporan pramugari Lidya Christine terhadap Megawati Zebua.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan, mengonfirmasi bahwa laporan Megawati telah resmi diterima pihak Polda Sumut pada Jumat (18/4/2025). “Pelapor menilai kalimat dalam video tersebut tidak sesuai dengan fakta, akibat dari kalimat tersebut pelapor selaku korban merasa keberatan dan tercemar nama baiknya,” kata Ferry.

Sementara itu, Kapolres Nias, AKBP Revi Nurvelani, mengonfirmasi bahwa Lidya Christine telah melaporkan Megawati Zebua secara pribadi pada Kamis (17/4/2025). Belum dipastikan apakah kasus laporan Megawati akan diproses sebagai pelanggaran UU ITE atau pidana umum, karena laporan masih menunggu pelimpahan dari SPKT.

Dampak Insiden bagi Megawati Zebua

Akibat kejadian tersebut, Megawati Zebua tidak jadi ikut terbang karena harus memberikan keterangan kepada petugas keamanan Bandara Binaka. Ia pun menyayangkan adanya rekaman video yang menurutnya disalahartikan sebagai tindakan mencekik.

“Ada yang memvideokan saya dan menuduh saya mencekik. Demi Tuhan, saya tidak ada niat mencelakai orang. Saya hanya mendorong agar memberi jalan,” katanya.

Sebagai anggota DPRD Sumatera Utara dari Fraksi Golkar, insiden ini tentu memberikan dampak tersendiri bagi citra Megawati Zebua sebagai wakil rakyat. Dalam video yang viral, pengunggah bahkan menyebutkan bahwa tindakan Megawati “sangat tidak mencerminkan diri sebagai wakil rakyat dan memang ibu ini sangat arogan.”

Kasus ini menjadi peringatan bagi para pejabat publik bahwa tindakan mereka selalu diawasi oleh masyarakat di era digital saat ini. Setiap perilaku yang terekam dapat dengan mudah menjadi viral dan mempengaruhi persepsi publik terhadap kredibilitas mereka sebagai wakil rakyat.